Tanggapan CEO Plataran Indonesia Soal Wacana Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur Rp750 Ribu

Hilda Irach diperbarui 10 Jun 2022, 08:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Rencana pemerintah menaikkan harga tiket naik ke stupa Candi Borobudur menuai polemik. Kenaikan harga tiket tersebut dinilai terlampau mahal, yakni Rp750 ribu per orang bagi wisatawan lokal.

Sementara untuk turis asing, harga tiket area stupa Candi Borobudur dibanderol senilai 100 dollar AS atau sekitar Rp1,45 juta. Sedangkan tarif tiket untuk pelajar lebih murah, yakni Rp5 ribu.

Karena kegaduhan yang terjadi di tengah masyarakat, pemerintah pada Selasa (7/6/2022) sepakat menunda kenaikan harga tiket Candi Borobudur. Wacana ini mendatangkan tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya CEO Plataran Indonesia, Yozua Makes.

Yozua mengungkapkan, saat wacana kenaikan harga tiket Candi Borobudur mencuat, pihaknya langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait termasuk pemerintah. Menurutnya, pemerintah harus mensosialisasikan dengan baik terlebih dahulu kepada masyarakat.

“Saya bilang ‘kita harus memberikan sosialisasi yang baik kepada masyarakat, sebenarnya apa sih background ini semua?’,” ungkap Yozua dalam acara bincang-bincang santai dengan CEO Plataran Indonesia di Plataran Menteng, Kamis (9/6/2022).

“Plataran Borobudur itu hampir 3 km luasnya. Ada level satu, dua, dan tiga, yang Rp750 ribu itu katanya naik sampai level 3. Kalau yang dibawah itu di pelataran, bayarnya cuma Rp50 ribu. Jadi menurut saya, kita itu termasuk pemerintah harus mensosialisasikan dengan baik,” tambahnya.

 
2 dari 3 halaman

Niat Baik untuk Melindungi Warisan Dunia

CEO Plataran Indonesia tanggapi wacana kenaikan harga tiket Candi Borobudur Rp750 ribu yang menuai polemik: ini semua memiliki niat baik. (Instagram/pl.borobudur).

Di samping itu, Yozua menyoroti niat baik pemerintah yang semata-mata untuk menjaga Candi Borobudur yang sudah sangat sesak oleh pengunjung. Seperti yang diketahui, batu-batu di Candi Borobudur mengalami degradasi yang sangat drastis dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan membiarkan semua orang naik ke Candi Borobudur tanpa pembatasan kuota, Yozua menyebut kita menjadi salah satu orang yang paling berdosa di dunia.

Untuk itu, dia mendukung pembatasan yang nantinya akan dilakukan pemerintah guna melindungi salah satu situs warisan dunia UNESCO tersebut.

“Background-nya adalah semua memiliki niat baik untuk menjaga Candi Borobudur,”

“Karena memang Candi Borobudur ini terus terang saja, kalau dibiarkan semua orang naik tanpa aturan, kita adalah salah satu orang paling berdosa di dunia. Menghancurkan warisan dunia UNESCO dan kebetulan menjadi tempat ibadah saudara-saudara kita,” tutur dia.

3 dari 3 halaman

Upaya-upaya Pelestarian Candi Borobudur oleh Plataran Indonesia

CEO Plataran Indonesia tanggapi wacana kenaikan harga tiket Candi Borobudur Rp750 ribu yang menuai polemik: ini semua memiliki niat baik. (Fimela.com/Hilda Irach).

Sebagai grup perhotelan yang memiliki visi untuk berkontribusi bagi Indonesia, Yozua mengatakan Plataran Indonesia siap mendukung pemerintah untuk melindungi Candi Borobudur.

Adapun upaya-upaya pelestarian yang dilakukan salah satunya dengan menghadirkan destinasi baru yang bisa dikunjungi wisatawan seperti halnya Plataran Borobudur.

“Sejak Plataran Borobudur didirikan pada 2010, visi kita itu adalah tidak boleh kegiatan di center di Candi Borobudur, justru (harus) dipecah di luar. Untuk mengurangi tingkat kepadatan di Candi Borobudur dan menghidupkan desa-desa di sekitarnya,” katanya.

Lebih lanjut, Yozua mengungkapkan apapun keputusannya, dia berharap hal tersebut bisa memberikan dampak yang baik bagi kelangsungan Candi Borobudur.

“Yang penting semangat kita untuk menjaga Candi Borobudur sehingga generasi penerus masih bisa menikmati peninggalan kita. 1.200 tahun itu buatnya, antara 75-90 tahun. Jadi kita punya kewajiban untuk menjaga,” tandasnya.

 

#Women for Women