5 Kebiasaan Cinta yang Dianggap Baik Padahal Toxic

Febi Anindya Kirana diperbarui 30 Jun 2022, 18:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak orang tak sadar sedang melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik ketika menjalani hubungan cinta dan justru merasa ia sudah melakukan hal-hal yang tepat selama ini. Akan selalu ada batasan mana kebiasaan yang bisa disebut cukup dan mana yang berlebihan hingga jadi toxic dalam hubungan cinta. Hati-hati, karena ternyata ini sekian kebiasaan cinya yang dianggap baik ternyata toxic atau tak baik.

2 dari 6 halaman

1. Menyebut 'dia adalah segalanya untukmu'

ilustrasi pasangan bahagia/copyright By gowithstock (Shutterstock)

Nyatanya, kamu punya lebih banyak hal selain dirinya, entah itu keluarga, pekerjaan, teman dan bahkan dirimu sendiri. Ketika kamu mengatakan 'dia adalah segalanya', apakah itu berarti tidak ada hal lain yang lebih penting di dunia ini selain dirinya? Apakah dirimu tidak penting? Kamu menempatkan prioritas yang salah jika seperti ini. Itu tidak romantis, tidak manis, dan jelas tidak sehat dalam hubungan cinta.

3 dari 6 halaman

2. Komunikasi yang intens

ilustrasi pasangan memegang smartphone/copyright by aslysun (Shutterstock)

Komunikasi jelas merupakan pilar dan kunci terciptanya hubungan cinta yang kuat dan langgeng. Tapi apa yang salah dari komunikasi intens di sini? Sedikit-sedikit harus ngabarin, di mana, lagi ngapain, sama siapa, dan lain sebagainya. Kamu mengatakan semua detail kehidupan yang kamu lakukan saat tidak ada dia. Itu adalah tanda posesif dan kekanak-kanakan, bukannya romantis. Menjadi terlalu terikat dengan pasangan akan membuatmu kehilangan orang-orang lain dalam hidupmu.

4 dari 6 halaman

3. Berusaha membuat satu sama lain bahagia

ilustrasi pasangan bahagia/copyright by fizkes (Shutterstock)

Terkadang toxic positivity itu nyata, termasuk mencoba membuat pasangan bahagia. Perlu kamu ketahui bahwa kebahagiaan setiap orang adalah tanggung jawab diri pribadi, termasuk kebahagiaanmu dan kebahagiaannya. Pasangan mungkin membantu membuatmu menyadari banyak hal sehingga kamu menemukan kebahagiaan, tapi haruskah kamu menuruti semua perintahnya hanya agar "dia bahagia"? Kamu juga tak boleh menggantungkan diri memintanya membuatmu bahagia, carilah kebahagiaan sendiri.

5 dari 6 halaman

4. Melakukan segala sesuatu bersama-sama

ilustrasi pasangan bahagia/MOUii/Shutterstock

Jika ingin menciptakan relationship goals yang baik, bukan begini caranya. Memang menyenangkan bisa melakukan hobi bersama-sama, traveling bersama dan kencan manis berdua saja. Tapi tidak semua urusan harus dilakukan bersama. Jika ingin hidup sebagai manusia normal, maka kamu tetap memerlukan manusia lain dalam hidupmu. Saling ketergantungan itu tak baik. Kamu dan dia tetap perlu memiliki kehidupan pribadi agar kesehatan mental seimbang.

6 dari 6 halaman

5. Jujur dalam segala hal

ilustrasi pasangan bahagia/copyright by franz12 (Shutterstock)

Jujur adalah kunci hubungan cinta yang sukses, tapi jika mengungkap segalanya tanpa dipikir dulu, kamu kira akan baik? Pilah-pilahlah kata-kata yang baik untuk diucapkan, saring apa yang perlu dikatakan dan apa yang tidak. Ada beberapa hal yang justru bisa menjaga kedamaian dan ketenangan hubungan cinta ketika tidak diungkapkan (bukan selingkuh lho ya).

Itu dia sekian kebiasaan cinya yang dianggap baik ternyata toxic. Hati-hati terjebak di salah satunya.

#Women for Women