Hustle Culture Bisa Bikin Masalah Seksual di Usia Muda, dr. Boyke Ungkap Cara Mengatasinya

Anto Karibo diperbarui 13 Agu 2022, 07:59 WIB

Fimela.com, Jakarta Belakangan, gaya hidup 'Hustle Culture' banyak dianut oleh masyarakat modern. Gaya hidup ini memberikan tekanan kepada seseorang untuk bekerja lebih banyak dan lebih sibuk dari yang lain. Dan hal ini dianggap normal demi kemapanan finansial di target usia tertentu. Hal ini menjadi perhatian dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS.

Menurutnya, dengan meningkatnya gaya hidup serba cepat yang mendorong seseorang untuk bekerja terus menerus didorong oleh kebutuhan hidup yang tinggi atau demi mencapai sukses dewasa ini, juga berdampak pada kesehatan mental dan fisik.

“Padahal hustle culture ini juga bisa berdampak pada kesehatan, fisik dan mental, yang bisa berujung pada masalah vitalitas pria dan masalah seksual lainnya,” ujar dr. Boyke kepada awak media, baru-baru ini.

2 dari 4 halaman

Gairah Menurun

dr. Boyke luncurkan HORN (Istimewa)

Ditambahkan oleh dr. Boyke, Karena kelelahan dan banyaknya tekanan hidup, tak jarang hal ini memicu penurunan gairah seks pria. Gairah seks yang rendah pada pria menggambarkan penurunan minat mereka terhadap aktivitas seksual.

“Tak jarang pria menghindari topik vitalitas seksual karena malu, sehingga pengetahuan jadi terbatas, bahkan cenderung bingung. Akhirnya jadi menebak-nebak, tidak tahu mana yang terbukti dan mana yang mitos," ucapnya.

"Akibatnya jadi semakin tersesat karena selalu tertutup. Inilah saatnya mencari tahu faktanya, karena seks bukan hal yang tabu, dan vitalitas adalah bagian penting dari eksplorasi bersama pasangan,” tutur dr. Boyke.

3 dari 4 halaman

Berikan Bantuan

dr. Boyke luncurkan HORN (Istimewa)

Data kesehatan yang dipublikasikan oleh American Urological Association menyebut, 30-40 persen pria pernah mengalami ejakulasi dini. Selain itu, satu dari lima pria berusia antara 18-59 tahun mengidap kondisi ini.

Boyke menyebut, beberapa faktor dapat menyebabkan ejakulasi dini, yakni masalah psikologis seperti stres, depresi, dan faktor lain yang mempengaruhi kesehatan mental dan emosional juga dapat memperburuk kondisi itu.

Selain ejakulasi dini, masalah seksual yang kerap dialami pria adalah gangguan ereksi, kurang bergairah, peyrone (kondisi ketika bentuk penis membengkok akibat pembentukan jaringan parut di sepanjang batang penis), dan gangguan kesuburan.

Karenanya, melalui Boyke & Co, seksolog tersebut berusaha membantu para pria dewasa dalam mengatasi masalah seksualnya dengan meluncurkan HORN, produk khusus untuk pria dewasa muda. HORN terdiri dari HORN Tisu dan HORN Cokelat Stamina.

“HORN diciptakan untuk pria dewasa muda agar dapat membantu mengatasi kesenjangan ini. Produk HORN dikemas agar pembeli merasa nyaman, terbuka, dan tidak merasa dihakimi. Kehadiran HORN bertujuan agar pria mendapatkan hubungan intim berkualitas dan memuaskan/membahagiakan pasangan,” terang seksolog ini.

4 dari 4 halaman

Selalu Harmonis

dr. Boyke luncurkan HORN (Istimewa)

Sebelumnya, dr. Boyke telah mendirikan WISH pada 2002 dengan alasan keprihatinan atas begitu banyak masalah seksual pada pasangan suami istri namun mereka yang memiliki masalah itu enggan membicarakan, bahkan dengan dokter mereka.

"Alasannya antara lain karena malu atau tabu membicarakan urusan tempat tidur dengan orang lain, meski itu dokter,” ujar dr. Boyke.

WISH (Wanita Indonesia Sehat dan Harmonis) telah menapak usia 20 tahun. Selama dua dekade, banyak inovasi yang dilakukan untuk membantu wanita indonesia, hingga memiliki lebih dari 40 produk berkualitas yang bertujuan untuk membantu wanita indonesia sehat dan harmonis bersama pasangannya.

“Kami harap dengan hadirnya WISH dan HORN dapat membantu wanita dan pria atau pasutri dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Ingat, hubungan intim yang sehat merupakan salah satu kunci utama dalam keharmonisan rumah tangga,” pungkas dr. Boyke.