Mengenal Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Efeknya Bagi Korban

Mimi Rohmitriasih diperbarui 01 Okt 2022, 09:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi salah satu masalah rumah tangga yang tidak bisa diremehkan begitu saja. Selama ini KDRT identik dengan kekerasan fisik. Namun perlu kita tahu, KDRT tidak hanya tentang kekerasan fisik dalam rumah tangga tetapi juga kekerasan batin dan segala sesuatu yang bikin sakit secara fisik pun psikis, ketakutan hingga trauma..

Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004, KDRT merupakan setiap perbuatan terhadap seseorang, terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

Adapun pelaku KDRT bisa seorang suami, istri dan anak-anak. Korban pun tidak selalu istri tetapi juga bisa suami dan anak-anak. KDRT sendiri memiliki beragam efek negatif bagi korban apalagi jika korban berada dalam tekanan dan KDRT yang dialami terus menerus terjadi. Apa saja efek KDRT bagi korban?

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Tidak Pernah Tenang

Ilustrasi/copyrightshutterstock/fizkes

Mengutip dari laman liputan6.com, efek KDRT yang paling sering terjadi adalah korban tidak pernah merasa tenang. Korban akan rentan ketakutan, cemas dan kahawatir berlebih. Dalam beberapa kasus, meski korban telah keluar dari masalah KDRT dan berpisah dari pelaku KDRT, ini akan berpengaruh pada psikologisnya di masa depan. Ini akan berpengaruh pada hubungan lain yang dijalaninya nanti.

3 dari 5 halaman

Trauma

ilustrasi kdrt/Chad Madden/unsplash

KDRT juga seringkali menyebabkan trauma pada korbannya. Para korban KDRT tidak sedikit yang kurang fokus pada aktivitas sehari-harinya dan merasa trauma dengan apa yang ia alami.

4 dari 5 halaman

Ketakutan

Ilustrasi/copyrightshutterstock/UfaBizPhoto

Para korban KDRT juga rentan ketakutan. Ketakutan tak hanya dirasakan saat ia bersama pelaku KDRT tetapi juga dengan orang lain di sekitarnya. Korban KDRT rentan kesulitan menerima kehadiran orang lain dan menaruh kepercayaan penuh terhadap orang lain.

5 dari 5 halaman

Rasa Sakit

Ilustrasi Credit: pexels.com/Ivan

KDRT sering kali menyebabkan rasa sakit mendalam bagi korbannya. Sakit ini tak hanya sakit secara fisik tetapi juga sakit secara psikis. Dalam beberapa kasus, korban KDRT sering mengalami cacat fisik atas apa yang menimpa dirinya. 

Itulah sekilas mengenai KDRT dan efeknya bagi korban. Ketika kita menemukan suatu kasus KDRT dalam rumah tangga sendiri atau orang terdekat, usahakan untuk memberanikan diri dalam menangani masalah tersebut. Konsultasikan dengan orang terpercaya dan 

#WomenForWomen