Sukses

Relationship

KDRT Membuat Pasangan Kehilangan Rasa Aman dalam Hubungan

Fimela.com, Jakarta Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT masih menjadi persoalan serius yang terjadi di banyak hubungan, baik yang terlihat maupun tersembunyi. Banyak korban memilih diam karena takut, malu, atau merasa tidak memiliki pilihan. Padahal, dampak KDRT tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga menghancurkan rasa aman yang seharusnya menjadi dasar dalam sebuah hubungan.

Hubungan yang sehat seharusnya menjadi tempat paling aman untuk berbagi perasaan, kebutuhan, dan harapan. Namun ketika KDRT terjadi, rasa aman itu perlahan menghilang dan digantikan oleh ketakutan, kecemasan, serta tekanan emosional yang berkepanjangan. Korban sering hidup dalam kondisi waspada dan merasa tidak pernah benar-benar tenang.

Lebih dari sekadar konflik rumah tangga, KDRT adalah pola kekerasan yang merusak mental, harga diri, dan kepercayaan diri korban. Situasi ini membuat banyak pasangan terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, sulit keluar, dan terus merasa tidak berdaya. Kehilangan rasa aman menjadi dampak paling mendalam yang memengaruhi kehidupan korban dalam jangka panjang.

KDRT Menghancurkan Rasa Aman dan Kepercayaan

Rasa aman dalam hubungan dibangun dari kepercayaan, kenyamanan, dan saling menghargai. Ketika kekerasan terjadi, semua fondasi tersebut runtuh secara perlahan. Pasangan yang seharusnya menjadi tempat berlindung justru berubah menjadi sumber ancaman. Korban menjadi sulit merasa tenang, bahkan ketika berada di rumah sendiri. Kepercayaan yang rusak ini juga membuat korban sulit membuka diri, baik kepada pasangan maupun kepada orang lain di sekitarnya.

Korban Hidup dalam Tekanan Emosional Berkepanjangan

KDRT membuat korban terus berada dalam kondisi siaga dan takut berbuat salah. Mereka merasa harus selalu berhati-hati dalam berbicara, bersikap, dan mengambil keputusan agar tidak memicu amarah pasangan. Tekanan emosional yang berlangsung lama ini dapat memicu gangguan kecemasan, stres berat, hingga depresi. Kehidupan sehari-hari menjadi penuh kekhawatiran karena korban tidak pernah benar-benar merasa aman.

Harga Diri Korban Perlahan Menghilang

Kekerasan yang terjadi secara terus-menerus membuat korban perlahan kehilangan harga diri. Mereka sering disalahkan, diremehkan, dan diperlakukan seolah tidak berharga. Akibatnya, korban mulai meragukan diri sendiri, merasa tidak pantas mendapatkan kebahagiaan, dan merasa tidak mampu keluar dari hubungan yang menyakitkan. Kondisi ini membuat mereka semakin terjebak dalam lingkaran kekerasan yang sulit dihentikan.

Dukungan Sangat Penting untuk Memulihkan Rasa Aman

Korban KDRT membutuhkan lingkungan yang aman dan suportif untuk bisa keluar dari situasi yang tidak sehat. Dukungan dari keluarga, teman, serta tenaga profesional seperti psikolog atau pendamping hukum sangat dibutuhkan. Dengan bantuan yang tepat, korban dapat perlahan memulihkan rasa percaya diri, trauma emosional, dan kembali memahami bahwa mereka berhak hidup dengan aman serta dihargai.

KDRT bukan hanya melukai tubuh, tetapi juga menghancurkan rasa aman yang sangat penting dalam sebuah hubungan. Oleh karena itu, kepedulian, perlindungan, dan dukungan bagi korban harus terus diperkuat agar tidak ada lagi yang terjebak dalam hubungan penuh ketakutan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading