Tourette Syndrome yang Dialami Lewis Capaldi, Apakah Bisa Disembuhkan?

Vinsensia Dianawanti diperbarui 01 Mar 2023, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tourette Syndrome yang dialami Lewis Capaldi kembali kambuh saat tampil di atas panggung. Penyanyi asal Skotlandia itu mengalami kedutan di bagian kepala dan bahu di tengah konser.

Dari cuplikan video yang berbedar, gangguan saraf yang dialami Lewis Capaldi ini muncul di depan belasan ribu penonton saat manggung di Jerman. Di tengah kesulitannya bernyanyi saat penyakitnya kambuh, para penonton memberikannya semangat dengan turut menyanyikan lagu Someone You Loved.

Apa itu Tourette Syndrom dan apakah bisa disembuhkan?

 

2 dari 6 halaman

1. Gangguan syaraf

Lewis Capaldi. (Foto: Instagram @lewiscapaldi)

Tourette Syndrom sendiri merupakan salah satu jenis gangguan syaraf. Gangguan ini mengakibatkan penderitanya mengalami gejala tics, yakni melakukan gerakan atau suara berulang yang tidak dapat dikendalikan, seperti dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

 

3 dari 6 halaman

2. Tidak ada obatnya

Gangguan ini tidak muncul secara tiba-tiba. Gejalanya akan mulai terlihat di usia 5-10 tahun dan membaik seiring dengan bertambahnya usia. Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan Tourette Syndrom. Yang bisa dilakukan adalah pengobatan untuk mengurangi gejala tics saat kambuh. Saat dalam kondisi normal, penderita tidak perlu mengonsumsi obat.

 

4 dari 6 halaman

3. Keturunan

Salah satu alasan belum ada obat yang bisa menyembuhkan Tourette Syndrom adalah karena belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun bebeapa penelitian menunjukkan sindrom ini dapat diwariskan melalui genetik orangtuanya.

 

5 dari 6 halaman

4. Umumnya dialami laki-laki

Kebanyakan penderita Tourette Syndrom adalah laki-laki. Di mana laki-laki disebut 3-4 kali lebih mungkin mengalami Tourette Syndrom dibandingkan perempuan.

 

6 dari 6 halaman

5. Terdapat dua jenis tic pada Tourette SyndromS

eperti yang telah disebutkan gejala dari Tourette Syndrom adalah tics. Sementara Tics sendiri dikategorikan menjadi dua jenis, yakni tics sederhana dan kompleks.

Pada tics sederhana, terjadi kedutan yang muncul secara tiba-tiba, singkat, dan berulang serta melibatkan sedikit kelompok otot. Sementara tics yang kompleks melibatkan pola gerak berbeda dan terkoordinasi serta melibatkan banyak kelompok otot.