10 Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Balita

Fimela Reporter diperbarui 15 Mei 2023, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua selalu akan melakukan dan memberikan yang terbaik bagi anaknya sejak lahir melalui perhatian yang diberikan baik dari perilaku maupun dari tindakan. Selain itu, tentu semua orangtua juga ingin memiliki anak yang bertumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu caranya dapat tertuang dalam pemberian perhatian pada makanan yang dikonsumsi anak.

Pemberian asupan makanan menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada tumbuh dan kembang anak. Sedini mungkin pastikan kamu sudah memberikannya asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan tepat untuk tumbuh serta kembang anak. Jangan sampai kamu salah memberikan pola makan dan asupan yang dapat menghambat pertumbuhan anak, terutama saat masih kecil seperti usia balita. 

Dilansir dari healthline.com, Zat besi merupakan salah satu jenis nutrisi yang sangat penting untuk balita supaya dapat bertumbuh dengan cepat. Berdasarkan usia, setiap anak memiliki takaran masing-masing untuk kebutuhan zat besi yang harus dipenuhi.

Usia 0-6 bulan: 0,27 mg per hari

Usia 6-12 bulan: 11 mg per hari

Usia 1-3 tahun: 7 mg per hari

Usia 4-8 tahun: 10 mg per hari

Selain itu, biasanya bayi yang prematur atau bayi yang lahir dengan berat badan rendah membutuhkan lebih banyak zat besi dibandingkan bayi yang lahir normal dengan berat badan sehat.

2 dari 3 halaman

Makanan yang mengandung besi untuk balita

Ilustrasi Makanan yang Mengandung Besi untuk Balita. Foto: Shutterstock.

Dilansir dari healthline.com, zat besi sangat penting dalam pertumbuhan anak. Selain itu, memberikan bayi makanan yang kaya akan zat besi bersama dengan makanan tinggi vitamin C dapat mengurangi resiko kekurangan zat besi. Berikut terdapat beberapa makanan yang mengandung zat besi untuk balita:

Daging tanpa lemak

Daging dan unggas, terutama daging sapi, jeroan, hati, ayam hitam, dan daging kalkun memiliki kandungan zat besi dalam jumlah besar dan mudah untuk dicerna oleh tubuh. 

Sereal yang diperkaya

Sereal dan oatmeal yang diperkaya merupakan salah satu cara yang baik untuk memenuhi kebutuhan zat besi balita. Kamu juga dapat melengkapi sereal atau oatmeal dengan beberapa blueberry atau stroberi untuk tambahan vitamin C. Namun, pastikan bahwa tidak mencapai kadar gula yang tinggi. 

Bayam

Sayuran berdaun hijau tua seperti kangkung, brokoli, dan bayam merupakan sayuran terbaik yang memiliki kandungan zat besi.

Kismis dan buah kering lainnya

Buah kering dapat memberikan tambahan zat besi pada anak dan juga mencegah sembelit. Selain itu, seperempat cangkir kismis mengandung sekitar 1 mg zat besi.

Telur

Telur merupakan sumber protein esensial, vitamin, dan mineral yang baik, termasuk zat besi. Pastikan untuk selalu menggunakan telur yang segar dan dimasak dengan baik.

3 dari 3 halaman

Kacang

Ilustrasi Kacang merah salah satu makanan yang mengandung zat besi untuk bayi. Foto: pexels

Kedelai, kacang merah, lentil, dan kacang-kacangan lainnya mengandung zat besi, serat, dan vitamin serta mineral penting lainnya. Kamu juga dapat mencoba memberikan anak kacang panggang rendah gula dan sepotong roti gandum kepada balita untuk makan siang karena mengandung zat besi yang tinggi. 

Biji labu

Biji labu merupakan sumber protein, serat, lemak sehat, dan mineral yang baik, termasuk zat besi. Pastikan dalam menyajikan biji-bijian kepada anak sudah dalam potong-potongan kecil dan tetap awasi supaya mencegah anak untuk tersedak. 

Kacang hijau

Kacang hijau mengandung protein, serat, zat besi, dan nutrisi lainnya yang mudah untuk disajikan dan cocok untuk dipadukan dengan banyak hidangan. Pastikan kamu untuk menumbuknya terlebih dahulu untuk mencegah anak tersedak. 

Tuna

Tuna ringan kalengan merupakan tambahan rendah kalori dan rendah lemak yang mengandung zat besi dan nutrisi penting lainnya seperti protein dan asam lemak omega-3. 

Tahu

Tahu merupakan makanan nabati ringan dan serbaguna yang mengandung protein lengkap, kalsium, zat besi, dan nutrisi lainnya yang penting dan dibutuhkan oleh balita.

 

*Penulis: Fani Varensia.