Mengasah Otak dengan Menerapkan Gaya Belajar Kinestetik

Fimela Reporter diperbarui 13 Okt 2023, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Memiliki gaya belajar sangat memengaruhi proses penyerapan informasi seseorang. Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, ada yang lebih memilih untuk menyendiri dan dalam suasana hening, sementara ada juga yang lebih menyukai belajar secara berdiskusi dengan kelompok. Pada dasarnya, gaya belajar tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Masing-masing dari gaya belajar tersebut menentukan bagaimana seseorang bisa menafsirkan pelajaran yang ia pelajari serta bagaimana ia memahami informasi lebih lanjut.

Kali ini, Fimela ingin membahas salah satu dari gaya belajar tersebut, yaitu kinestetik. Apa itu gaya belajar kinestetik? Pembelajaran kinestetik bisa dibilang sebagai gaya belajar yang lebih banyak melakukan praktik dibandingkan teori. Proses belajar kinestetik banyak menggunakan sentuhan atau terjun langsung untuk mengeksekusi pemecahan masalah. Seseorang dengan gaya belajar kinestetik biasanya akan lebih suka melakukan praktik fisik dan berpatisipasi secara langsung dalam suatu kegiatan dibandingkan membaca atau hanya mendengarkan tanpa adanya percobaan.

Gaya belajar kinestetik cenderung memanfaatkan benda-benda di sekitar bisa membantu menangkap informasi lebih efektif dan lebih memahami dengan cepat. Pembelajaran bisa lebih dipahami seiring dengan menggunakan objek-objek tersebut. Manfaat yang didapat pun tidak hanya mempercepat pembelajaran, tetapi juga meningkatkan daya memori. Bagi sahabat Fimela yang masih penasaran bagaimana pembelajaran kinestetik dilakukan, simak penjelasan dibawah ini.

2 dari 4 halaman

Manfaat dari menggunakan gaya belajar kinestetik

Gaya belajar kinestetik bisa meningkatkan daya pikir otak. (unsplash.com/@markuswinkler)

Meningkatkan tingkat fokus dan konsentrasi 

Gaya belajar kinestetik banyak menggunakan gerakan fisik dan melibatkan fokus serta konsentrasi tinggi. Seseorang yang melakukan aktivitas fisik selama proses pembelajaran langsung akan lebih mudah untuk mempertahankan perhatian mereka. Selain itu, dengan pembelajaran kinestetik juga bisa mengembangkan dan memperkuat keterampilan motorik. 

Meningkatkan daya ingat 

Dengan menggunakan gaya belajar kinestetik, pemahaman dan daya simpan memori seseorang akan bekerja lebih baik. Ini karena mereka memiliki pengalaman langsung untuk melakukan tindakan atau aktif berpatisipasi dalam pembelajaran tersebut. 

Proses pemecahan masalah dengan cepat

Gaya belajar kinestetik mendorong individu untuk aktif berpikir dan bergerak dalam proses pembelajarannya, sehingga masalah utama bisa terpecahkan secara tepat dan cepat. Melansir dari Engage Education, melalui praktik langsung, mereka dapat menerapkan konsep-konsep yang dipelajari ke dalam situasi nyata. Hal ini bisa membantu untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah seseorang. 

3 dari 4 halaman

Penerapan gaya belajar kinestetik

Gaya belajar dengan menggunakan puzzle. (unsplash.com/@benst287)

Puzzle  

Puzzle adalah salah satu permainan yang banyak melibatkan pikiran dan tenaga. Tidak hanya untuk anak-anak, puzzle seringkali digunakan oleh orang dewasa untuk melatih mereka dalam berpikir cepat. Pada dasarnya puzzle merupakan permainan menyusun gambar dari potongan-potongan kertas yang tercampur secara acak menjadi sebuah kesatuan gambar.  

Dalam pembelajaran kinestetik, Ini membantu seseorang untuk meningkatkan kognisi dan keterampilan pemecahan masalah. Mereka secara langsung berpikir sekaligus mempraktikkannya dengan menggabungkan potongan-potongan puzzle. Hal ini yang dapat memperkuat koneksi di otak, secara signifikan mengarah ke kemampuan berpikir kritis yang lebih baik.

Lilin atau clay 

Saat duduk di sekolah dasar, pernahkah kamu disuruh membuat suatu objek dengan menggunakan mainan lilin? Ini termasuk dari gaya belajar kinestetik. Clay atau lilin adalah sejenis tanah liat yang memiliki tekstur yang lentur dan mudah dibentuk. Dengan menggunakan clay atau lilin sebagai proses pembelajaran, akan mendorong individu untuk mengaplikasikan imajinasi mereka. Misalnya, membuat rumah dengan lilin, atau membuat mobil menggunakan beberapa warna lilin yang berbeda. Kegiatan ini bisa membantu meningkatkan keterampilan motorik halus dan mengembangkan kreativitas seseorang. 

4 dari 4 halaman

Sempoa

Sempoa sebagai pembelajaran kinestetik. (unsplash.com/@crissyjarvis)

Sempoa merupakan alat matematika yang biasa digunakan untuk menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Ini adalah salah satu metode dari pembelajaran kinestetik, menjadi alat dasar yang sudah diajari sedari memasuki bangku sekolah. Menggunakan sempoa untuk melakukan operasi matematika bisa memberikan banyak manfaat, salah satunya melatih sensorik. Memegang, menyentuh, dan memindahkan manik-manik sempoa bisa memberikan pengalaman sensorik yang membantu seseorang untuk memahami konsep matematika lebih baik. Tak hanya itu saja, sempoa juga bisa meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, ini dilakukan dengan melakukan operasi matematika dengan memindahkan manik-manik sempoa untuk menemukan solusi. 

Praktik eksperimen

Eksperimen adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk melihat reaksi antar satu objek dengan objek lainnya, menjadi salah satu metode pembelajaran kinestetik yang sangat efektif. Melakukan eksperimen melibatkan tindakan langsung, ini aktivitas fisik untuk memindahkan atau mengamati objek atau variabel. Seperti halnya di laboratorium, orang yang bekerja disitu mereka menggunakan instrumen pengukuran dan bahan percobaan untuk mengamati atau memanipulasi objek. Gaya belajar kinestetik dengan melakukan eksperimen dapat meningkatkan pemahaman suatu masalah melalui indra mereka dalam proses pembelajaran secara langsung. Mereka juga akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru yang lebih luas dibandingkan hanya membaca teori saja. 

 

*Penulis: Balqis Dhia.

 

 

#Breaking Boundaries