6 Tips Merangsang Pertumbuhan Sel Otak Balita agar Tumbuh Menjadi Anak Pintar

Fimela Reporter diperbarui 27 Jul 2023, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk tumbuh kembang sang buah hati, terutama dalam hal kecerdasan. Seperti taman yang perlu dirawat, perkembangan sel otak balita juga membutuhkan perhatian dan rangsangan yang tepat.

Dilansir dari Mayo Clinic, sel otak balita merupakan salah satu fondasi utama yang berperan penting dalam membentuk potensi cerdasnya. Oleh karena itu, kita sebagai orangtua penting untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita agar si kecil dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas dan berbakat. Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita yang menjanjikan.

1. Bermain dan belajar dengan permainan edukatif

Permainan merupakan cara menyenangkan bagi balita untuk belajar serta efektif dalam merangsang pertumbuhan sel otaknya. Permainan yang diberikan oleh anak tentunya tidak boleh sembarangan. Permainan yang dipilih pun harus edukatif, seperti balok bangunan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus, atau puzzle untuk melatih kemampuan kognitif mereka dalam pemecahan masalah.

Saat bermain bersama, sebaiknya kita sebagai orangtua memberikan perhatian penuh dan ajak anak berbicara tentang apa yang mereka pelajari dari permainan tersebut. Hal ini akan merangsang perkembangan bahasa dan kemampuan komunikasi mereka.

2 dari 3 halaman

2. Rutin mengajak anak baca buku cerita

Mengajak anak membaca buku cerita dapat mendorong tumbuh kembang sel otak anak. Foto: Pexels.com/Andrea.

Mengajak anak membaca buku khususnya buku cerita pada saat sebelum tidur bukan hanya menghadirkan momen kebersamaan yang indah, tetapi juga memiliki manfaat besar bagi perkembangan sel otak balita.

Dilansir dari American Academy of Pediatrics, melalui membaca buku bersama, anak akan terpapar dengan beragam kata-kata dan cerita, yang akan membantu memperkaya kosakata dan membangun dasar bahasa yang kuat. Selain itu, membaca juga meningkatkan daya ingat dan imajinasi anak.

3. Memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan anak

Asupan gizi yang tepat berperan penting dalam pertumbuhan sel otak balita. Sebagai orangtua, penting bagi kita untuk memastikan si kecil mendapatkan asupan bergizi dan seimbang.

Salah satu asupan yang memiliki nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan sel otak anak yakni omega-3. Nutrisi omega-3 bisa didapatkan dari ikan salmon dan kacang-kacangan. Selain itu, tambahkan juga makanan kaya antioksidan seperti buah-buahan dan sayuran untuk melindungi sel otak dari kerusakan.

4. Ajak anak bermain di alam bebas

Bermain di alam bebas memberikan pengalaman berharga bagi si kecil serta dapat mendorong perkembangan sel otak balita. Hal ini dikarenakan permainan di alam bebas dapat membuat anak terlibat dalam kegiatan fisik, seperti berlari dan bermain bola, yang merangsang otak untuk membangun hubungan antara sel-sel saraf. Selain itu, berinteraksi dengan alam juga membantu meningkatkan kreativitas dan rasa ingin tahu mereka.

3 dari 3 halaman

5. Ajak anak terlibat dalam aktivitas seni dan musik

Seni dan musik dapat mendukung pertumbuhan sel otak anak. Foto: Shutterstock/Chaiya Sakc

Dilansir dari Harvard Health Publishing, melibatkan anak dalam aktivitas seni dan musik dapat menjadi salah satu cara menyenangkan yang juga dapat merangsang pertumbuhan sel otak anak. Suara musik dapat meningkatkan koneksi antara sel-sel otak, sehingga membantu dalam pengembangan fungsi kognitif dan kreativitas.

Sementara itu, aktivitas seni seperti mewarnai dan melukis dapat memperkuat kemampuan motorik halus balita dan merangsang area otak yang bertanggung jawab atas imajinasi dan kreativitas anak.

6. Batasi penggunaan perangkat elektronik

Penggunaan perangkat elektronik, seperti televisi dan gadget, sebaiknya dibatasi pada balita. Terlalu sering menggunakan perangkat elektronik dapat mengganggu konsentrasi dan mengurangi waktu interaksi sosial si kecil yang penting untuk perkembangan otak. Sebaiknya kita sebagai orangtua, alihkan perhatian mereka dengan aktivitas fisik dan kreatif yang lebih bermanfaat.

 

Penulis: Amelia Septika.