Potret Siraman Anak Soimah Saat Jalani Ruwatan, Tradisi Sarat Makna

Sutikno diperbarui 01 Agu 2023, 20:38 WIB

Fimela.com, Jakarta Artis serba bisa Soimah baru saja menggelar ruwatan untuk dua anak laki-lakinya. Sebagai masyarakat Jawa yang masih memegang tradisi, memiliki dua anak laki-laki Soimah dan suami menggelar ruwatan untuk anaknya. Acara digelar meriah kental Jawa.

Melalui akun instagramnya, Soimah membagikan beberapa potret acara ruwatan murwakala untuk anaknya. Ruwatan murwakala adalah salah satu upacara adat untuk membebaskan diri dari ganguan batara kala.

Dengan menggelar acara tersebut, dimaksudkan agar anak-anaknya dijauhkan dari malapetaka. Memiliki dua anak laki-laki biasa disebut dengan uger-uger lawang dan menjadi salah satu yang harus di ruwat.

"Alhamdulillah @koko_ko_koko @aksaauyun @diksanajaaa @pendopotulungo 🥰 Anak Lanang 2 Arane UGER UGER LAWANG. Ruwatan MURWAKALA berdoa, memohon kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa agar dihindarkan dan dijauhkan dari segala malapetaka. #ruwatan #nguriuribudaya," tulis showimah dalam unggahan 31 Juli.

Berikut potret siraman dua anak Soimah dan Koko

What's On Fimela
2 dari 9 halaman

Potret siraman yang merupakan salah satu rangkaian dari ruwatan murwakala. Acara budaya yang memiliki sarat makna.

[Instagram/showimah]
3 dari 9 halaman

Soimah dan suami kompak mengenakan kebaya warna serupa saat mencampurkan bunga-bunga ke air dalam sebuah wadah yang akan dijadikan sebagai siraman.

[Instagram/showimah]
4 dari 9 halaman

Air ini juga diambil dari berbagai sumber di sebuah wadah yang dihias dengan bunga-bunga di sekelilingnya.

[Instagram/showimah]
5 dari 9 halaman

Setelah air dicampur dengan berbagai macam bunga, dan disiramkan untuk anak yang diruwat yaitu, Aksa dan Diksa.

[Instagram/showimah]
6 dari 9 halaman

Satu persatu orangtua menyiramkan anak-anaknya yang diruwat. Aksa dan Diksa duduk telanjang dada dan mengenakan kalung roncean dari melati.

[Instagram/showimah]
7 dari 9 halaman

Dengan menjalani ruwatan, diharapkan anak-anaknya bisa terbebas dari mala petaka di kemudian hari. Atau dalam istilah pewayangan tidak lagi di kejar-kejar oleh Bhatara Kala (raksasa besar).

[Instagram/showimah]
8 dari 9 halaman

Ciuman seorang ibu untuk anak tersayang saat menjalani salah satu rangkaian ruwatan.

[Instagram/showimah]
9 dari 9 halaman

Acara ruwatan di gelar di Pendopo Tulungo milik Soimah di Yogyakarta. Banyak sekali rangkaian yang dijalani dalam ruwatan ini.

[Instagram/showimah]