6 Cara Efektif Menerapkan Disiplin pada Anak Tanpa Kekerasan Verbal

Amelia Salsabila AswandiDiterbitkan 23 Juni 2025, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Disiplin adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan anak yang membantu mereka mengembangkan rasa tanggung jawab, memahami batasan, serta belajar mengelola perilaku dan emosi mereka. Namun, disiplin yang efektif tidak harus melibatkan kekerasan—baik fisik maupun verbal. Kekerasan verbal, seperti membentak, mengancam, atau menggunakan kata-kata yang merendahkan, justru dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan emosional anak. 

Hal ini dapat membuat mereka merasa takut, cemas, atau kehilangan rasa percaya diri. Oleh karena itu, orang tua perlu menemukan cara-cara yang lebih positif dan konstruktif dalam mendidik anak, agar disiplin yang diterapkan tetap dapat membentuk karakter anak dengan cara yang penuh kasih sayang, tanpa merusak hubungan antara orang tua dan anak. Dengan begitu, disiplin dapat menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan, seperti rasa hormat, empati, dan kemampuan untuk membuat pilihan yang bijaksana.

Melalui artikel yang dilansir dari unicef.org ini, Fimela telah merangkum tips membuat anak disiplin dan bertanggung jawab dengan pendekatan yang lebih sehat.

2 dari 4 halaman

1. Tetapkan Aturan yang Jelas dan Konsisten

Berikan anak aturan yang jelas dan terstruktur. (Foto/Dok: pexels.com/Pavel Danilyuk)

Aturan yang jelas dapat memberikan rasa aman bagi anak. Selain itu, konsistensi dalam menerapkan aturan juga sangat penting. Jika orangtua memberikan aturan yang berubah-ubah, anak bisa bingung dan kesulitan memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Oleh karena itu, tentukan aturan yang realistis dan konsisten dalam menegakkannya.

  • Contoh: "Sebelum tidur, kita harus membereskan mainan, ya, sayang.”

2. Gunakan Pendekatan Positif

Alih-alih fokus pada perilaku negatif anak, lebih baik arahkan perhatian mereka pada perilaku positif yang diinginkan. Berikan pujian atau penghargaan ketika anak melakukan hal yang baik. Hal ini akan memotivasi mereka untuk terus berperilaku baik.

  • Contoh: "Pintar sekali! terima kasih karena sudah merapikan meja makan setelah selesai makan."
3 dari 4 halaman

3. Berbicara dengan Tenang dan Tegas

Hindari menggunakan nada tinggi atau kata-kata kasar ketika menegur anak. (Foto/Dok: pexels.com/cottonbro studio)

Jika anak melakukan kesalahan, penting untuk berbicara dengan tenang namun tetap tegas. Hindari menggunakan nada tinggi atau kata-kata kasar, karena ini bisa menyebabkan anak merasa tertekan dan tidak dihargai. Jelaskan dengan jelas mengapa perilaku mereka tidak diterima dan apa akibatnya.

  • Contoh: "Kamu tidak boleh berbicara kasar kepada teman, karena itu bisa menyakiti perasaan mereka. Cobalah untuk lebih sabar dan berbicara dengan baik."

4. Jelaskan Konsekuensi dengan Jelas

Salah satu cara disiplin yang efektif adalah dengan menjelaskan konsekuensi dari tindakan anak. Anak perlu tahu apa yang akan terjadi jika mereka melanggar aturan. Penting juga untuk memastikan bahwa konsekuensi yang diberikan sesuai dengan perilaku mereka dan tidak berlebihan.

  • Contoh: "Jika kamu terlambat tidur, kamu akan merasa lelah esok hari dan tidak bisa bermain dengan teman."
4 dari 4 halaman

5. Berikan Pilihan yang Sehat

Tawarkan anak pilihan yang tetap dalam batasan yang aman dan sesuai. (Foto/Dok: pexels.com/RDNE Stock project)

Memberikan pilihan kepada anak dapat membantu mereka merasa lebih mandiri dan bertanggung jawab atas keputusan mereka sendiri. Misalnya, daripada memaksa anak melakukan sesuatu, tawarkan pilihan yang tetap dalam batasan yang aman dan sesuai.

  • Contoh: "Kamu bisa memilih apakah akan membereskan mainan sekarang atau setelah makan siang. Mana yang kamu pilih?"

6. Jadilah Teladan yang Baik

Anak-anak belajar banyak dari perilaku orangtua mereka. Jika orangtua menunjukkan perilaku yang baik, seperti berbicara dengan sopan, menjaga emosi, dan bertanggung jawab, anak akan lebih cenderung menirunya. Oleh karena itu, orangtua memiliki peran penting dalam menjadi teladan yang baik dalam kehidupan anak sehari-hari.

 

Dengan cara-cara di atas, semoha anak tidak hanya belajar tentang batasan dan aturan, tetapi juga merasa dihargai dan dipahami. Selamat mencoba!