Mengenal Apa Itu Eating Local yang Berkaitan dengan Kesehatan dan Lingkungan

Rianti Fitri WulandariDiperbarui 04 Agustus 2025, 15:53 WIB

Fimela.com, Jakarta Belakangan ini, tren gaya hidup sehat kian berkembang, tak hanya dari cara memasak hingga memilih bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satu tren yang mendapat sorotan adalah praktik makan makanan lokal atau eating local. Fenomena ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga menyentuh aspek keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi komunitas.

Makanan lokal pada dasarnya merujuk pada bahan pangan yang ditanam, dipanen, dan didistribusikan dalam jarak geografis yang relatif dekat dari tempat konsumsi. Meskipun definisinya bisa beragam, sebagian besar mengacu pada makanan yang berasal dari radius 100 hingga 400 kilometer dari tempat tinggal konsumen. Di balik angka ini, terdapat beragam manfaat nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

Melalui artikel ini, sahabat Fimela diajak untuk mengenal lebih dalam tentang makna makan makanan lokal atau eating local yang dilansir dari Wellseek Collective, keuntungannya yang jarang disadari, serta bagaimana sahabat Fimela bisa mulai menerapkannya dalam keseharian.

2 dari 5 halaman

1. Apa Itu Makan Makanan Lokal?

Mengenal Apa Itu Eating Local (Foto/Sumber: Freepik)

Makan makanan lokal berarti memilih bahan pangan yang berasal dari produsen di daerah sekitar, seperti petani, nelayan, peternak, atau pengrajin makanan lokal. Tujuannya adalah untuk mengurangi jarak tempuh bahan makanan dari produsen ke konsumen sehingga kesegarannya lebih terjaga, jejak karbon berkurang, dan relasi ekonomi lokal dapat diperkuat.

Prinsip ini juga sejalan dengan filosofi keberlanjutan, yang mengedepankan keseimbangan antara manusia dan alam. Dengan membeli produk lokal, sahabat Fimela secara tidak langsung turut mendukung sistem pertanian kecil, pasar tradisional, dan keberlangsungan hidup komunitas agraris yang kerap terpinggirkan oleh sistem pangan global.

Namun, penting juga memahami bahwa tidak semua produk lokal otomatis lebih baik. Kualitas produk, cara produksi, serta transparansi rantai pasok tetap menjadi hal yang perlu diperhatikan. Makanan lokal yang diproduksi secara bertanggung jawab akan memberi dampak lebih besar baik bagi kesehatan maupun lingkungan.

3 dari 5 halaman

2. Manfaat Makan Makanan Lokal untuk Kesehatan dan Lingkungan

Mengenal Apa Itu Eating Local (Foto/Sumber: Freepik)

Salah satu keunggulan utama makanan lokal adalah kesegarannya. Karena tidak melalui proses pengiriman jarak jauh, bahan pangan lokal cenderung dipanen saat matang alami, bukan dipetik lebih awal lalu diperam. Kandungan nutrisi dalam sayur dan buah lokal pun umumnya lebih utuh dan tidak banyak terdegradasi oleh waktu.

Selain itu, mengonsumsi makanan lokal juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari transportasi makanan jarak jauh. Bayangkan, makanan yang diimpor dari negara lain membutuhkan pesawat, kapal, hingga truk pengangkut sebelum sampai ke meja makan. Proses ini menghasilkan polusi dan boros energi. Makanan lokal, sebaliknya, lebih hemat energi dan mendukung ketahanan pangan daerah.

Makanan lokal juga berpotensi lebih aman karena umumnya tidak melalui proses pengawetan atau perlakuan kimia berlebih agar tahan lama selama pengiriman. Ini tentu menjadi nilai tambah tersendiri bagi sahabat Fimela yang mengutamakan pola makan bersih dan sehat.

4 dari 5 halaman

3. Dampak Ekonomi: Memberdayakan Komunitas Lokal

Mengenal Apa Itu Eating Local (Foto/Sumber: Freepik)

Saat sahabat Fimela membeli produk dari petani atau pengusaha lokal, artinya turut mengalirkan pendapatan langsung kepada mereka tanpa perantara besar. Siklus ini memperkuat ekonomi komunitas karena uang yang berputar tetap berada di daerah tersebut.

Pasar tradisional, koperasi petani, hingga UMKM kuliner adalah contoh pelaku ekonomi lokal yang bisa mendapat manfaat langsung dari praktik makan lokal ini. Dengan meningkatnya permintaan, petani akan termotivasi untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas hasil panen tanpa harus beralih ke pertanian skala besar yang cenderung merusak ekosistem.

Bahkan lebih dari itu, sahabat Fimela juga berkontribusi menjaga warisan kuliner daerah, yang kerap dilupakan karena gempuran makanan cepat saji dari luar negeri. Memilih produk lokal berarti ikut menjaga identitas budaya dan kearifan lokal Indonesia.

5 dari 5 halaman

4. Bagaimana Memulai Gaya Hidup Makan Lokal?

Mengenal Apa Itu Eating Local (Foto/Sumber: Freepik)

Langkah awal bisa dimulai dari hal sederhana, seperti mengenal produk musiman di daerah tempat tinggal. Sahabat Fimela bisa mengunjungi pasar tradisional, membeli dari petani langsung melalui komunitas urban farming, atau bergabung dengan program CSA (Community Supported Agriculture) yang kini mulai berkembang di beberapa kota.

Membaca label asal produk, bertanya kepada penjual, dan mencoba resep-resep berbasis bahan pangan lokal juga menjadi cara mudah untuk terlibat. Perlu diingat, makan lokal bukan berarti harus ekstrem menolak semua produk dari luar daerah. Yang penting adalah meningkatkan proporsi makanan lokal dalam pola konsumsi sehari-hari secara bertahap.

Membangun kedekatan dengan pangan lokal bukan hanya soal makan, tapi juga tentang membentuk hubungan yang lebih dalam dengan tanah, musim, dan masyarakat di sekitar kita. Sebuah langkah kecil yang bisa membawa perubahan besar—bagi tubuh, lingkungan, dan masa depan bersama.

 

Penulis: Rianti Fitri Wulandari

#UnlockingTheLimitless