Nggak Cuma Skill, Simak Pentingnya Kecerdasan Emosional (EQ) Dalam Dunia Kerja

Amelia Salsabila AswandiDiterbitkan 07 Juli 2025, 08:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, selama ini mungkin kita hanya fokus mengasah hard skill—mulai dari kemampuan teknis, penggunaan software tertentu, sampai strategi komunikasi. Tapi ternyata, satu hal yang tak kalah penting dan sering jadi penentu kesuksesan di tempat kerja adalah kecerdasan emosional atau biasa dikenal dengan EQ (Emotional Quotient).

Bukan hanya soal “perasaan”, EQ juga tentang kemampuan dalam mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri maupun rekan kerja kita. Di dunia kerja yang serba cepat, penuh tekanan, dan melibatkan banyak interaksi, EQ justru jadi salah satu kunci utama untuk bertahan dan berkembang, lho. 

Oleh karena itu, yuk, simak kenapa EQ penting banget buat kariermu—dilansir dari indeed.com berikut ini!

2 dari 4 halaman

1. Peka Terhadap Komunikasi Nonverbal

Terkadang, orang tidak selalu bisa mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata. (Foto/Dok: freepik.com/pressfoto)

Terkadang, orang tidak selalu bisa mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata. Tapi tubuh mereka bisa bicara—mulai dari ekspresi wajah, postur tubuh, sampai cara mereka berbicara. Dengan memperhatikan isyarat-isyarat ini, kamu bisa membaca suasana hati orang lain sebelum mereka mengungkapkannya secara langsung. 

Misalnya, saat kamu melihat rekan kerja terlihat murung atau tidak seceria biasanya. Nah, ini kesempatanmu untuk mendekati dan menunjukkan empati. Sikap kecil seperti ini bisa mencegah kesalahpahaman dan membangun hubungan kerja yang lebih hangat.

2. Sadar Akan Emosi Diri Sendiri (Self-Awareness)

Kunci dari hubungan yang sehat—baik di tempat kerja maupun di rumah adalah kemampuan mengenali dan mengelola perasaan sendiri. Misalnya, kamu sadar sedang lelah atau bad mood karena kurang tidur. Daripada membiarkan emosi itu memengaruhi orang lain, kamu bisa memilih untuk lebih tenang, mengatur napas, dan fokus pada hal-hal positif. Bukan soal memendam emosi, tapi soal mengelolanya dengan bijak agar tidak merugikan orang sekitar.

3 dari 4 halaman

3. Meningkatkan Efisiensi dalam Bekerja

Ketika kamu mampu memahami emosi orang lain, kamu akan lebih mudah mengambil keputusan. (Foto/Dok: freepik.com/pressfoto)

Ketika kamu mampu memahami emosi orang lain, kamu akan lebih mudah mengambil keputusan. Karena kamu bisa melihat situasi dari sudut pandang yang lebih luas, tidak semata-mata dari logika, tapi juga dari sisi empati. Kolega kerjamu pun akan merasa lebih didengar dan dihargai yang akhirnya membuat kolaborasi jadi lebih lancar dan pekerjaan bisa selesai lebih cepat tanpa drama.

4. Membuka Peluang Karier Baru

Kecerdasan emosional bukan hanya soal “perasaan”, tapi juga keterampilan penting dalam kepemimpinan. Pemimpin yang sukses biasanya punya kombinasi kemampuan teknis dan emosional. Saat kamu bisa menunjukkan kesabaran, aktif mendengarkan, membawa energi positif, serta bersikap empatik, atasan atau rekan kerja akan melihatmu sebagai sosok yang bisa dipercaya untuk tanggung jawab yang lebih besar. Ini bisa membuka peluang untuk promosi, kenaikan jabatan, atau bahkan posisi strategis yang selama ini kamu impikan.

4 dari 4 halaman

5. Menjadi Inspirasi Bagi Orang Lain

Percaya atau tidak, emosi itu menular. (Foto/Dok: freepik.com/pressfoto)

Percaya atau tidak, emosi itu menular. Saat kamu konsisten menunjukkan sikap positif, penuh semangat, dan bertanggung jawab, orang di sekitarmu pun akan terdorong untuk ikut bersikap sama. Kamu bisa jadi role model dalam tim—bukan karena jabatan, tapi karena sikap dan cara kamu membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai. Dalam jangka panjang, ini menciptakan budaya kerja yang lebih suportif dan produktif.

 

Sahabat Fimela, sekarang mengerti, kan, pentingnya kecerdasan emosional di kehidupan kita—termasuk di dunia kerja? Semoga bermanfaat dan semangat berlatih, ya!