7 Gejala Tuberkulosis pada Anak yang Sering Disangka Penyakit Ringan

via indriyaniDiterbitkan 05 Desember 2025, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, tahukah kamu ternyata tuberkulosis (TB) tidak hanya menyerang orang dewasa saja. Tetapi juga bisa menyerang anak-anak. Sayangnya, pada anak, TB seringkali sulit dikenali karena gejalanya mirip dengan penyakit ringan seperti flu, batuk pilek, atau infeksi biasa. Akibatnya, banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa anaknya menderita TB hingga kondisinya semakin parah.

Padahal, TB yang tidak segera diobati dapat mengganggu tumbuh kembang anak, menurunkan daya tahan tubuh, bahkan membahayakan nyawa. Anak-anak lebih rentan terhadap komplikasi TB karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa. Oleh karena itu, penting sekali bagi orangtua untuk lebih peka terhadap perubahan kondisi kesehatan anak, meski terlihat sepele.

Mengenali tanda-tanda TB pada anak sejak awal bisa menjadi langkah penyelamatan yang sangat berarti. Jangan sampai gejala-gejala yang tampak ringan membuat kita lengah dan menunda pemeriksaan. Berikut ini adalah 7 tanda tuberkulosis pada anak yang sering disangka penyakit ringan. Kenali dan waspadai agar si kecil mendapatkan penanganan tepat sesegera mungkin, ya! Artikel ini sudah kami rangkumkan dari laman healthmag.co.zo. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

 

2 dari 3 halaman

1. Batuk yang Berkepanjangan

Bersin dan batuk bisa sangat mengganggu anak-anak, apalagi kalau batuknya berkepanjangan atau bertahan lama meski sudah diberi obat. Jika, mendapati kasus seperti ini jangan dianggap remeh! Karena bisa jadi tanda TB pada anak. (Foto dok: Freepik/EyeEm).

Salah satu gejala TB yang paling umum pada anak-anak adalah batuk terus-menerus yang berlangsung selama lebih dari dua minggu. Batuk ini biasanya terdengar kering pada awalnya, lalu bisa menjadi berdahak, kadang bercampur darah pada kasus yang sudah berat. Batuk karena TB juga sering terjadi di malam hari atau saat anak beristirahat, bukan hanya saat beraktivitas. Meskipun anak-anak memang sering batuk karena flu atau alergi, batuk yang tak kunjung sembuh, memburuk dari hari ke harinya, atau disertai sesak napas patut dicurigai sebagai TB dan harus segera diperiksakan.

2. Demam 

Demam ringan yang muncul terutama di malam hari dan berlangsung lebih dari satu minggu juga bisa menjadi tanda TB. Berbeda dengan demam karena flu yang biasanya tinggi dan cepat reda, demam TB seringkali tidak terlalu tinggi namun menetap, datang dan pergi tanpa sebab yang jelas. Kadang juga disertai menggigil ringan dan keringat dingin di malam hari. Jika anak kita mengalami demam seperti ini tanpa ada infeksi yang jelas, segera periksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya. 

3. Penurunan Berat Badan dan Nafsu Makan yang Buruk

Anak yang menderita TB sering mengalami penurunan berat badan secara bertahap karena nafsu makannya juga menurun drastis. Hal ini bisa terlihat dari baju yang mulai longgar, pipi yang semakin tirus, atau berat badan yang tidak naik bahkan turun meski anak sudah makan dengan banyak setiap harinya. Kadang-kadang anak tampak “kurus kering” tanpa alasan jelas. Orangtua seringkali mengira ini karena anak sedang sulit makan biasa saja, padahal bisa jadi itu tanda tubuhnya sedang melawan infeksi TB yang berat.

4. Kelelahan dan Kelemahan

TB dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan umum pada anak, membuat mereka terlihat selalu letih, tidak bertenaga, dan lebih banyak tidur atau minta digendong terus-menerus. Anak juga mungkin tampak malas bermain, tidak bersemangat sekolah, atau gampang rewel karena tubuhnya terasa lemah sekali. Gejala ini sering diabaikan dan dikira hanya karena anak sedang “malas” atau kurang tidur, padahal bisa jadi ini adalah tanda infeksi TB yang sudah mengganggu metabolisme tubuhnya.

 

3 dari 3 halaman

5. Berkeringat di Malam Hari

Anak biasanya masih aktif dan responsif dari pagi hingga sore hari. Namun, jika pada malam hari mereka sering berkeringat hebat, kamu perlu waspada! Kondisi ini bisa jadi merupakan salah satu gejala tuberkulosis (TB). (Foto dok: Freepik/jcomp).

Keringat berlebihan, terutama di malam hari saat tidur, merupakan gejala khas TB. Anak bisa terbangun dalam kondisi baju, rambut, dan seprei basah kuyup meski cuaca tidak panas atau ruangan ber-AC. Keringat malam yang berulang ini sering dianggap hanya karena cuaca atau selimut terlalu tebal, padahal tubuh anak sebenarnya sedang melawan infeksi. Jika keringat malam disertai gejala lain seperti demam atau batuk, segera periksakan ke dokter.

6. Menunjukkan Gejala Pernapasan 

Selain batuk, anak dengan TB bisa mengalami gejala pernapasan lain seperti nyeri dada, napas cepat dan pendek-pendek, atau bunyi mengi saat bernapas. Kadang mereka juga mengeluhkan mengalami sesak, sulit menarik napas dalam, atau tampak “terengah-engah” padahal hanya melakukan aktivitas ringan. Gejala-gejala ini menunjukkan bahwa paru-parunya sedang bermasalah dan harus segera diperiksa supaya tidak bertambah parah.

7. Mengalami Kegaagalan Tumbuh Kembang

Anak dengan TB yang tidak diobati dapat mengalami gagal tumbuh, yaitu berat dan tinggi badan yang jauh di bawah rata-rata usianya. Selain itu, mereka juga bisa mengalami keterlambatan perkembangan, misalnya kemampuan motorik, bicara, atau sosialisasi yang tidak sesuai dengan anak seusianya. Tubuhnya tampak kurus kecil, wajahnya pucat, dan mudah sakit. Ini terjadi karena infeksi TB menguras energi tubuh dan mengganggu proses pertumbuhan.

Jangan Lengah, ya, Sahabat Fimela! Kalau anak menunjukkan satu atau lebih gejala di atas, segera periksakan ke dokter. TB bisa sembuh jika ditangani sejak dini. Namun, kita perlu juga mewaspadainya sejak awal bisa membantu si kecil tetap sehat dan tumbuh optimal.