Tasya Farasya Tampil Totalitas Jadi Pengantin Sunda, Makeup Flawless Klasik dan Siger Megah Karya Rinaldy Yunardi

Hilda IrachDiterbitkan 15 Juli 2025, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Beauty content creator Tasya Farasya kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam menciptakan tampilan makeup yang memukau. 

Setelah sebelumnya tampil ala perempuan Thailand lengkap dengan chut thai dan riasan khas Negeri Gajah Putih, hingga menjelma menjadi Cleopatra yang penuh aura misterius, kali ini Tasya memilih untuk lebih melokal, menghidupkan pesona pengantin adat Sunda dengan totalitas yang tak main-main. Penasaran seperti apa? Yuk, intip selengkapnya di bawah ini, Sahabat FIMELA!

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Totaliats Jadi Pengantin Sunda

Jadi pengantin Sunda, Tasya Farasya tampil totalitas pakai kebaya dan aksesori desainer. [@tasyafarasya].

Dalam balutan kebaya putih klasik rancangan Renzi Lazuardi dan siger megah hasil karya Rinaldy Yunardi, Tasya tampil anggun, sakral, dan sangat memikat. Makeup-nya tetap dengan signature Tasya yang flawless,  kulit terlihat sehat bercahaya, alis terbingkai tegas namun lembut, mata tajam dengan detail bulu mata dramatis, dan bibir nude glossy yang memberi kesan modern sekaligus elegan.

Sentuhan adat yang paling menonjol adalah siger peraknya yang menjulang megah, bertabur kristal dengan ukiran rumit khas Sunda. Dipadukan dengan rangkaian bunga melati yang menjuntai di sisi wajah, penampilan ini menjelma menjadi representasi sempurna antara budaya dan kecantikan modern.

 

3 dari 3 halaman

Pakai Kebaya Desainer

Jadi pengantin Sunda, Tasya Farasya tampil totalitas pakai kebaya dan aksesori desainer. [@tasyafarasya].

Tak kalah memukau, kebaya putih dari Renzi Lazuardi hadir dengan detail bordir dan payet mewah, mempertegas siluet feminin yang anggun sekaligus berkelas. Seluruh elemen ini berpadu menciptakan tampilan pengantin adat yang tak hanya estetik, tapi juga menghidupkan makna tradisi dengan cara yang sangat relevan untuk generasi sekarang.

Tasya Farasya membuktikan bahwa riasan adat tak harus terasa kuno. Lewat interpretasi ini, ia kembali mengajak publik untuk merayakan kekayaan budaya Indonesia lewat lensa beauty yang kreatif dan penuh makna.