Latihan Sederhana Ajari Anak Mengelola Uang Jajan dengan Bijak

Nazwa Putri KurniawanDiterbitkan 20 September 2025, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengajarkan anak cara mengelola uang jajan adalah keterampilan penting yang sebaiknya dikenalkan sejak usia dini. Uang saku harian yang mereka terima dapat menjadi media pembelajaran pertama tentang finansial dalam kehidupan mereka. Dari jumlah kecil itulah anak belajar menggunakan uang secara bijak, memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, serta menyadari bahwa setiap pengeluaran memiliki konsekuensi. Bekal ini akan membentuk dasar kebiasaan finansial yang sehat hingga mereka dewasa.

Namun, tidak sedikit anak yang terbiasa menghabiskan uang jajannya seketika tanpa menyisakan untuk esok hari atau menabung sebagian. Karena itu, peran orang tua sangatlah krusial. Bukan untuk membatasi, melainkan membimbing anak dengan cara sederhana dan mudah dimengerti.

Dikutip melalui sumber barclays.co.uk, melalui langkah kecil seperti membuat daftar jajan, menyisihkan sebagian untuk tabungan, atau membatasi pembelian berlebihan, anak dapat belajar mengatur keuangan secara mandiri. Dengan pendampingan yang tepat, proses belajar ini terasa alami tanpa adanya tekanan.

Lebih dari sekadar mengelola uang, latihan sederhana ini sekaligus mengasah keterampilan hidup penting lainnya, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kemampuan mengambil keputusan. Anak yang terbiasa mengatur uang jajan dengan bijak akan lebih siap menghadapi tantangan finansial di masa depan. Karena itu, mengenalkan kebiasaan ini sejak dini bukan hanya membangun sikap hemat, tetapi juga menanamkan pondasi kuat menuju kemandirian dan perencanaan hidup yang lebih matang.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Tentukan batas harian

Berikan jumlah uang jajan yang sesuai kebutuhan, jangan berlebihan. (Foto: Jcomp/Freepik)

Menetapkan batas uang jajan harian menjadi langkah awal yang efektif untuk membiasakan anak menggunakan uang secara bijak. Dengan jumlah yang disesuaikan kebutuhan, anak akan belajar mengatur pengeluaran berdasarkan prioritas, bukan sekadar memenuhi keinginan sesaat. Batas harian ini juga menanamkan pemahaman bahwa uang memiliki nilai dan harus dikelola agar tidak cepat habis. Jika orang tua konsisten memberikan jumlah yang sama setiap hari, anak akan lebih mudah menyesuaikan pola pengeluaran sekaligus melatih kemampuan menahan diri dari sifat boros. Kebiasaan sederhana ini, jika dilakukan terus-menerus, akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih disiplin serta bertanggung jawab dalam mengelola keuangan sejak dini.

3 dari 5 halaman

Ajak buat daftar kebutuhan

Diskusikan apa yang boleh langsung dibeli dan mana yang sebaiknya ditunda dan beli di kemudian hari (Foto: Pvproductions/Freepik)

Membiasakan anak membuat daftar kebutuhan sebelum menggunakan uang jajan merupakan cara sederhana namun sangat bermanfaat untuk melatih keterampilan perencanaan. Melalui langkah ini, anak belajar memilah mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya sebatas keinginan. Misalnya, mereka dapat menuliskan beberapa jajanan yang diinginkan, lalu bersama orang tua menimbang apakah semuanya perlu dibeli sekaligus atau sebaiknya sebagian ditunda. Kebiasaan ini tidak hanya membuat penggunaan uang lebih terarah, tetapi juga membantu anak mengasah kemampuan berpikir kritis serta mengambil keputusan dengan bijak. Saat anak terbiasa merencanakan pengeluaran, mereka akan lebih paham bagaimana mengatur uang dengan bijak sekaligus menyadari bahwa setiap keputusan yang dibuat akan berdampak pada sisa uang yang dimiliki.

4 dari 5 halaman

Biasakan menyisihkan untuk tabungan

Dorong anak menyimpan sedikit dari uang jajannya setiap hari. (Jcomp/Freepik)

Membuat anak terbiasa menyisihkan sebagian uang jajannya untuk ditabung merupakan cara sederhana yang efektif menanamkan kebiasaan finansial sehat sejak dini. Melalui rutinitas ini, anak belajar menunda keinginan seketika demi mencapai tujuan yang lebih bermanfaat di masa depan. Orang tua dapat mengenalkannya dengan cara sederhana, seperti menyediakan celengan unik atau membuka rekening tabungan khusus anak agar terasa lebih menyenangkan. Dari kebiasaan kecil tersebut, anak akan menyadari bahwa uang yang disimpan sedikit demi sedikit dapat terkumpul menjadi jumlah yang bernilai. Selain melatih disiplin dan kesabaran, menabung juga menumbuhkan rasa menghargai proses serta memberikan pengalaman berharga ketika anak berhasil meraih tujuan finansialnya sendiri. 

5 dari 5 halaman

Latih membedakan keinginan dan kebutuhan

Sebagai contoh seperti beli makanan bergizi lebih penting daripada jajan manis berlebihan. (Foto: Drobotdean/Freepik)

Melatih anak untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan adalah langkah penting dalam mengajarkan mereka cara mengelola uang jajan secara bijak. Dengan pemahaman ini, anak dapat belajar menempatkan prioritas pada hal-hal yang esensial, seperti membeli makanan yang bermanfaat, dibandingkan menghabiskan uang untuk jajanan yang hanya memberi kepuasan sesaat. Orang tua bisa memperkenalkan konsep ini lewat contoh nyata dalam keseharian, misalnya dengan mengajak anak berdiskusi sebelum membeli sesuatu. Kebiasaan sederhana ini bukan hanya membantu anak memahami nilai dari setiap pengeluaran, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan membuat keputusan yang lebih tepat. Saat anak terbiasa memilah mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang sekadar keinginan, mereka akan tumbuh lebih disiplin, terhindar dari sifat boros, serta memiliki bekal kuat untuk mengatur keuangan di masa mendatang.