Jangan Bawa Sifat Buruk Ini ke Kantor, Kalau Tak Mau Kariermu Terhambat

Annisa Kharisma DewiDiterbitkan 25 September 2025, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, setiap orang tentu ingin tampil sebagai versi terbaiknya di dunia kerja. Kita semua ingin dikenal sebagai rekan kerja yang profesional, berkompeten, dan menyenangkan untuk diajak berkolaborasi. Namun, tanpa disadari, ada sifat-sifat buruk yang bisa menghambat perkembangan kariermu.

Sifat-sifat ini bukan hanya memengaruhi kinerjamu, tetapi juga dapat merusak citra dan kepercayaan yang sudah kamu bangun di lingkungan kerja. Dengan memahami sifat mana yang perlu diperbaiki, kamu bisa mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih positif, produktif, dan berpengaruh.

Dilansir dari Career Contessa, berikut adalah beberapa sifat buruk yang sebaiknya tidak kamu bawa ke tempat kerja, beserta cara mengatasinya agar perjalanan kariermu tetap berjalan lancar dan profesional.

2 dari 3 halaman

Tidak Bisa Membuat Keputusan dan Terlalu Percaya Diri

Sifat tidak bisa m'embuai keputusan dan terlalu percaya diri dapat menjadi penghambat dalam karirmu. [Dok/freepik.com/prostooleh]

1.  Tidak Bisa Membuat Keputusan

Semua orang pasti pernah mengalami rasa ragu, apalagi saat harus mengambil keputusan penting. Namun, ketika sifat ini terus mendominasi, dampaknya bisa sangat besar, terutama di dunia kerja yang menuntut kecepatan dan kejelasan dalam setiap langkah.

Bayangkan, kamu sedang memimpin sebuah proyek penting dan seluruh tim menunggu instruksi darimu. Alih-alih memberikan arahan, kamu terus menunda keputusan karena merasa harus menunggu persetujuan atasan untuk setiap detail kecil. Lama-kelamaan, bukan hanya kemajuan proyek yang terhambat, tetapi kepercayaan rekan kerja terhadap kemampuanmu juga bisa memudar.

Mulailah membangun kepercayaan diri sedikit demi sedikit. Ambil keputusan sederhana dengan mantap, seperti menentukan konsep presentasi, mengatur prioritas pekerjaan, atau menyusun timeline proyek. Latihan-latihan kecil ini akan membiasakanmu mengambil keputusan yang lebih besar di masa depan.

2. Terlalu Percaya Diri atau Sombong

Dengan rasa percaya diri, kamu bisa menunjukkan kemampuan, menyampaikan ide, hingga berani mengambil risiko untuk berkembang. Namun, ketika rasa percaya diri berubah menjadi berlebihan, batas antara yakin dan arogan menjadi sangat tipis.

Di dunia kerja, sikap ini sering terlihat dari seseorang yang hanya membicarakan pencapaiannya sendiri tanpa menghargai kontribusi orang lain. Ada pula yang terang-terangan mengklaim keberhasilan tim sebagai prestasi pribadinya. Awalnya mungkin tampak biasa saja, tetapi lama-kelamaan rekan kerja bisa merasa tidak dihargai dan menjauhkan diri.

Mulailah belajar memberikan apresiasi kepada rekan kerja. Saat berdiskusi, berikan ruang bagi mereka untuk menyampaikan ide dan pendapat. Sikap terbuka ini akan membuatmu terlihat lebih profesional sekaligus membangun lingkungan kerja yang sehat dan suportif.

 

 

3 dari 3 halaman

Sulit Fokus, Mengingkari Janji, dan Tidak Jujur

Sifat sulit fokus, mudah mengikari janji dan tidak jujur dapat menjadi penghambat dalam karirmu. [Dok/freepik.com/katemangostar]

3. Sulit Fokus

Di era digital yang serba cepat ini, sulit rasanya benar-benar lepas dari distraksi. Notifikasi ponsel, email masuk, hingga pesan di aplikasi chat kantor sering kali membuat konsentrasi buyar. Namun, jika kesulitan fokus menjadi kebiasaan, dampaknya bisa fatal.

Bayangkan lupa mengimplementasikan revisi penting dari klien hanya karena terlalu sibuk memeriksa notifikasi media sosial. Atau, tanpa sengaja mengirim email ke seluruh tim padahal pesan itu seharusnya hanya untuk satu orang. Hal-hal seperti ini mungkin terdengar sepele, tetapi bisa merusak kredibilitas profesionalmu.

Cobalah menonaktifkan notifikasi yang tidak penting ketika mengerjakan proyek besar atau gunakan metode manajemen waktu seperti teknik Pomodoro.

4. Suka Mengingkari Janji

Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada bekerja dengan seseorang yang tidak bisa diandalkan. Sifat suka mengingkari janji sering kali membuat seseorang dianggap tidak profesional, baik oleh rekan kerja maupun atasan.

Misalnya, kamu sering terlambat datang ke rapat atau membatalkannya secara mendadak. Atau kamu berjanji memberikan update laporan pada waktu tertentu, tetapi selalu melewatkannya. Perlahan tapi pasti, orang-orang di sekitarmu akan kehilangan kepercayaan dan enggan mempercayakan tanggung jawab penting kepadamu.

Pertimbangkan kembali kapasitas dan jadwalmu sebelum berkomitmen. Jangan mudah berkata “ya” jika sebenarnya kamu tidak yakin bisa menepatinya.

5. Tidak Jujur

Kejujuran adalah fondasi utama kepercayaan di dunia kerja. Sekali kepercayaan rusak, hampir mustahil untuk mengembalikannya sepenuhnya.

Sayangnya, masih banyak orang yang memilih jalan pintas dengan bersikap tidak jujur. Contohnya, mengklaim hasil kerja tim sebagai pencapaian pribadi atau menyembunyikan kesalahan yang pada akhirnya berdampak besar pada proyek bahkan reputasi perusahaan.

Selalu tanyakan pada dirimu: “Apakah yang aku lakukan ini transparan dan benar?” Jika kamu ragu, itu pertanda ada sesuatu yang harus diperbaiki. Bersikap jujur bukan hanya membuatmu terlihat profesional, tetapi juga menunjukkan integritas yang akan membawamu pada kepercayaan jangka panjang, kepada orang lain. 

Penulis : Annisa Kharisma Dewi