Fimela.com, Jakarta Siapa sangka, jaket yang dulu identik dengan para buruh, petani, hingga pekerja tambang kini menjelma jadi outerwear paling modis. Workwear jacket, dengan siluet boxy, kantong besar, dan detail kerah corduroy yang khas, tiba-tiba jadi primadona di runway dan street style 2025. Apa yang membuatnya begitu digandrungi hingga disebut “the it jacket” tahun ini?
Awalnya, jaket ini hanyalah seragam kerja. Pada abad ke-19, buruh di Eropa dan Amerika memakai chore coat atau barn jacket untuk satu alasan sederhana: fungsional. Bahannya tebal dari denim, canvas, atau katun twill, dengan banyak kantong untuk menyimpan alat kerja. Kerahnya pun sengaja dibuat dari corduroy, bukan sekadar gaya, tapi supaya tahan gesekan dan melindungi leher dari angin dingin.
Namun, seiring waktu, workwear jacket masuk ke subkultur. Skater, musisi punk, hingga komunitas hip hop 90-an mengangkatnya jadi simbol gaya jalanan. Kini, bergeser lagi ke panggung mode: rumah mode besar dan brand mass market sama-sama merayakan warisan jaket kerja ini dengan sentuhan modern.
Workwear jacket, termasuk jenis chore coat atau barn jacket, lahir bukan sebagai tren mode, melainkan kebutuhan. Di Prancis akhir abad ke-19, pekerja (termasuk tukang bengkel, petani, buruh industri) menggunakan bleu de travail (jaket kerja biru) yang terbuat dari katun tebal, denim, atau drill, dengan desain sederhana tetapi sangat fungsional: saku besar, jahitan kuat, dan potongan longgar agar bebas bergerak. 
Kerah sering memakai corduroy agar lebih awet terhadap gesekan leher dan memberikan perlindungan dari angin. Seiring masa, jaket kerja ini dipakai di luar konteks industri: tukang kereta api, pekerja kebun, atau sebagai pakaian lapangan sehari-hari. Perpindahannya ke mode jalanan (streetwear) tak lepas dari gerakan subkultur, skater, punk, komunitas DIY yang menyukai estetika kasar, utilitarian, dan apa adanya.
What's On Fimela
powered by
Evolusi ke Wardrobe Fashion
Perubahan besar terjadi ketika fotografer jalanan dan penggiat pakaian heritage mulai menyoroti koleksi jaket kerja vintage sebagai simbol otentisitas. Misalnya, Bill Cunningham, fotografer legendaris New York, sering memakai jaket kerja biru sebagai semacam “seragam” sehari-hari, memberi konteks gaya terhadap pakaian yang dulu diabaikan.
Dalam dekade terakhir, merek-merek mode mewah (seperti The Row) hingga merek jalanan (streetwear) merancang versi reinterpretasi chore coat / barn jacket, tapi tetap merujuk pada bentuk dasar: potongan boxy, saku fungsional, bahan kuat, dan warna-warna netral seperti biru indigo, cokelat, khaki. Melansir dari Highsnobiety workwear jacket kini dianggap elemen fungsional sekaligus estetika dalam mode sehari-hari.
Kenapa Workwear Jacket Jadi “It Jacket” 2025?
Ada beberapa faktor konvergen yang membuat jaket kerja melesat ke posisi ikonik di 2025.
Konsumen semakin mencari produk dengan narasi, warisan, dan keawetan, bukan tren musiman cepat. Workwear jacket, dengan sejarahnya yang nyata dan daya tahan tinggi, mewakili nilai itu.
Desain yang dulu dibuat agar praktis, saku besar, jahitan kokoh, bahan tebal sekarang digunakan sebagai elemen estetis. Kantong menjadi detail menarik, jahitan kontras jadi aksen visual, dan potongan boxy memudahkan layering. Tren utilitarian / workwear kini sangat kuat dalam mode kontemporer.
Deretan Selebritas Pakai Workwear Jacket
Popularitas workwear jacket di jalanan tak terlepas dari pengaruh selebritas. Salah satunya Hailey Bieber yang terlihat mengenakan Meryl Rogge Jaket dengan kerah corduroy coklat yang dipadukan dengan celana jeans. Selain itu, ada juga Zac Efron dengan Barena Venezia Jacket.
Kelebihan workwear jacket ada pada fleksibilitasnya. Kamu bisa memadukannya dengan jeans untuk tampilan kasual, melapiskannya di atas slip dress untuk sentuhan feminin, atau menjadikannya outer praktis saat bepergian. Boxy cut memberi ruang untuk layering, sementara detail kerah corduroy memberi aksen kontras yang unik.
Rekomendasi Produk & Harga
Kalau kamu mau re-create look selebritas dengan memakai workwear jacket, berikut beberapa rekomendasi produk dan harganya yang bisa jadi inspirasi.
• Uniqlo – Zip Up Short Jacket:Rp699.000, opsi kasual serba guna untuk sehari-hari.
• Carhartt WIP OG Chore Jacket: sekitar Rp4 jutaan, ikon workwear yang jadi favorit streetwear.
• Alex Mill Garment Dyed Work Jacket: sekitar Rp3 jutaan, dipuji GQ sebagai salah satu chore jacket terbaik.
• Le Mont St Michel French Work Jacket: sekitar Rp4,5 jutaan, klasik Eropa dengan sejarah panjang.