Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, industri parfum di Indonesia kini sangat menjanjikan. Permintaan pasar terus meningkat, didukung tren gaya hidup dan kesadaran produk lokal. Ini membuka peluang besar bagi para calon pengusaha.
Pertumbuhan pesat ini terjadi di seluruh negeri, terutama di tengah meningkatnya apresiasi terhadap personal scent. Sejak 2016, banyak merek lokal bermunculan dengan inovasi menarik.
Bagaimana cara memulainya? Artikel ini akan mengupas tuntas tips memulai bisnis parfum, dari potensi pasar hingga teori dasar peracikan. Mari kita selami peluang wangi ini bersama.
Potensi Pasar Parfum Lokal yang Menggiurkan
Pasar parfum di Indonesia menunjukkan geliat yang signifikan, menjadikannya sektor yang sangat prospektif. Menurut para ahli, konsumen kini semakin menghargai "personal scent" sebagai bagian dari identitas diri. Merek lokal seperti HMNS, MyKonos, Saff & Co., dan Carl & Claire telah membuktikan hal ini dengan kesuksesan mereka.
Laporan Euromonitor International tahun 2023 memprediksi pasar parfum lokal Indonesia akan mencapai nilai 491,36 juta USD pada tahun 2028. Angka ini setara dengan 7,61 miliar IDR, dengan pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 6,7%. Peningkatan ini didorong oleh harga terjangkau, inovasi aroma lokal, dukungan UMKM, dan kustomisasi produk.
Meskipun ada isu penurunan daya beli, permintaan terhadap produk parfum tetap stabil, bahkan cenderung meningkat pada momen tertentu. Sansan Lie, COO Saff & Co, menyampaikan bahwa penjualan parfum tetap tinggi saat Ramadan dan Hari Raya. Hal ini menunjukkan resiliensi pasar parfum di tengah berbagai kondisi ekonomi.
Kementerian Perindustrian juga mengonfirmasi bahwa industri parfum di Indonesia telah berkembang pesat sejak tahun 2016. Banyak merek lokal baru yang hadir dengan inovasi, keunikan, dan kualitas yang mampu bersaing dengan merek impor. Ini adalah sinyal positif bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis di bidang ini.
Persiapan Matang untuk Memulai Bisnis Parfum Anda
Sahabat Fimela, untuk berhasil dalam bisnis parfum, persiapan yang matang adalah kunci utama. Ada beberapa langkah esensial yang perlu Anda perhatikan agar dapat bersaing di pasar yang dinamis ini. Mulai dari riset hingga perizinan, setiap aspek penting untuk dipertimbangkan.
Langkah pertama adalah melakukan riset pasar mendalam dan mengidentifikasi target audiens Anda. Pahami tren terkini, pesaing, dan jenis aroma yang sedang digemari. Setelah itu, tentukan konsep dan model bisnis Anda, apakah akan menggunakan private label, produksi mandiri, atau menjadi reseller.
Selanjutnya, fokus pada pengembangan produk dan formula unik yang membedakan Anda. Ciptakan "hero product" dengan aroma khas. Jangan lupakan branding dan desain kemasan yang menarik, karena ini adalah hal pertama yang dilihat pelanggan. Pastikan juga semua perizinan dan legalitas, seperti notifikasi BPOM dan pendaftaran HAKI, telah terpenuhi.
Modal usaha bervariasi tergantung skala bisnis yang Anda pilih, mulai dari Rp500.000 untuk reseller hingga puluhan juta untuk produksi mandiri atau maklon. Setelah semua siap, manfaatkan kekuatan pemasaran digital. Gunakan media sosial, bekerja sama dengan influencer, dan tawarkan sampel gratis untuk menarik perhatian konsumen.
Menguasai Teori Dasar Peracikan Parfum
Salah satu tips memulai bisnis parfum yang paling fundamental adalah menguasai seni meracik aroma. Pelatihan khusus sangat direkomendasikan, seperti yang ditawarkan oleh Parfarome Academy atau sejenisnya. Di sana, Anda akan diajarkan teori hingga praktik untuk menciptakan parfum berkualitas.
“Parfarome Academy hadir untuk memberikan bekal menyeluruh, mulai dari aspek teknis hingga pengembangan usaha, agar peserta mampu membangun bisnis fragrance yang berdaya saing tinggi,” ujar Dinda Sofia, Manajer Strategi Digital dari PT Chemarome.Seiring waktu, inisiatif ini berkembang menjadi roadshow nasional yang menyapa masyarakat secara langsung dari kota ke kota. Mulai Maret 2025, program tersebut telah digelar di Medan, Aceh, hingga wilayah timur Indonesia.
“Lalu, pada tahun 2025 ini kami ingin menjadi lebih dekat, hadir untuk membersamai para pemula yang ingin membangun bisnis parfum,” lanjutnya.Parfarome Academy tidak hanya menawarkan materi teori, tetapi juga praktik meracik parfum dengan pendampingan langsung dari tim R&D Chemarome Indonesia. "Di Parfarome Academy ini, kami memastikan ilmu yang diberikan baik secara teori maupun praktik semuanya sesuai dengan standar, terutama BPOM,” jelas perwakilan lainnya. Materi yang diberikan juga membuka wawasan tentang penggunaan bibit parfum yang luas. “Melalui Parfarome Academy, kami ingin membuka wawasan para peserta bahwa peluang bisnis fragrance terbentang sangat besar,” tambahnya.Hingga September 2025, Parfarome Academy telah hadir di sejumlah kota besar dan akan terus berlanjut ke berbagai daerah lain di Indonesia hingga akhir tahun. Agenda ini diharapkan dapat melahirkan lebih banyak entrepreneur di bidang parfum sekaligus memperkuat industri fragrance nasional.
Pemahaman tentang struktur aroma atau fragrance notes adalah dasar utama. Parfum terdiri dari top notes (aroma awal, cepat menguap), middle notes (inti parfum, bertahan lebih lama), dan base notes (aroma dasar, paling tahan lama). Keseimbangan ketiga nada ini sangat penting untuk menciptakan aroma yang harmonis dan berlapis.
- Top Notes (Nada Atas): Aroma pertama yang tercium, ringan, cepat menguap (15-20 menit). Contoh: citrus, lavender.
- Middle Notes (Nada Tengah): Inti parfum, muncul setelah top notes menghilang, bertahan lebih lama (20-60 menit).
- Base Notes (Nada Dasar): Aroma dasar, paling tahan lama (4-5 jam atau lebih), memperkuat middle notes.
Mengenali bahan baku juga krusial. Minyak esensial atau bibit parfum adalah komponen utama yang memberikan aroma khas, diekstrak dari berbagai sumber alami. Pelarut seperti alkohol (etanol murni 96%) berfungsi melarutkan bibit dan menyebarkan aroma. Fiksatif digunakan untuk memperpanjang daya tahan aroma, meskipun beberapa menganggap fungsi ini sudah terwakili oleh alkohol. Air suling juga dapat digunakan sebagai pelarut.
Pelatihan akan mengajarkan rasio pencampuran ideal, misalnya 30% top notes, 50% middle notes, dan 20% base notes. Penting untuk tidak mencampur terlalu banyak notes dominan agar aroma tidak saling bertabrakan. Selain itu, Anda akan belajar teknik dasar mencampur minyak esensial, menghitung rasio komponen, menstabilkan aroma, dan menciptakan pencampuran berlapis.