Mengenal Pemicu Stroke Mendadak yang Perlu Diwaspadai

Alyaa Hasna HunafaDiterbitkan 24 November 2025, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Bayangkan seseorang yang tampak sehat-sehat saja tiba-tiba terjatuh, wajahnya menurun di satu sisi, dan tidak bisa berbicara dengan jelas. Situasi seperti ini bisa terjadi kapan saja, bahkan pada orang yang terlihat sehat. Inilah yang disebut stroke mendadak, kondisi darurat medis yang memerlukan pertolongan cepat agar nyawa bisa terselamatkan. Keterlambatan hanya beberapa menit saja bisa membuat perbedaan besar antara pulih atau mengalami kecacatan permanen.

Melansir laman my.clevelandclinic.org stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti atau terganggu. Otak yang tidak mendapat suplai oksigen akan mengalami kerusakan dalam hitungan menit. Ada dua jenis stroke utama yaitu iskemik, akibat penyumbatan pembuluh darah, dan hemoragik, akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Keduanya sama-sama berbahaya dan bisa menimbulkan kecacatan permanen atau kematian. Inilah sebabnya stroke sering disebut sebagai “serangan otak” yang perlu perhatian secepat mungkin.

Gejala stroke bisa bervariasi, tergantung bagian otak yang terdampak. Namun ada tanda umum yang mudah dikenali dengan singkatan BE FAST: Balance (kehilangan keseimbangan mendadak), Eyes (gangguan penglihatan), Face (wajah menurun), Arms (lengan sulit diangkat), Speech (bicara pelo), dan Time (waktu krusial, segera cari bantuan). Makin cepat seseorang ditangani, makin besar peluang untuk pulih. 

2 dari 3 halaman

Faktor pemicu stroke dan dampak hidup tidak sehat

Ketahui beberapa faktor pemicu stroke mendadak yang harus dihindari. (foto: pressfoto/freepik)

Pemicu stroke mendadak dapat berasal dari berbagai faktor. Tekanan darah tinggi menjadi penyebab utama, karena dapat merusak pembuluh darah otak dan memicu pecahnya pembuluh. Selain itu, kadar kolesterol tinggi, diabetes, hingga kebiasaan merokok juga meningkatkan risiko terbentuknya sumbatan darah. Kondisi ini sering kali terjadi tanpa disadari hingga serangan benar-benar muncul. Karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin menjadi sangat penting untuk deteksi dini.

Selain faktor medis, gaya hidup yang tidak sehat juga berperan besar. Pola makan tinggi lemak jenuh, kurang olahraga, konsumsi alkohol berlebihan, serta stres berkepanjangan bisa memperburuk kesehatan pembuluh darah. Bahkan, kurang tidur dan kebiasaan duduk terlalu lama juga diamati meningkatkan risiko stroke mendadak. Perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari dapat memberikan perlindungan besar terhadap risiko ini.

Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke. Mereka yang berusia di atas 65 tahun, perokok, penderita hipertensi, obesitas, atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung perlu lebih waspada. Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang juga diketahui berisiko, terutama bila dibarengi gaya hidup tidak sehat. 

3 dari 3 halaman

Investasi terbaik untuk menjaga kesehatan dimulai dari pola hidup sehat

Pola hidup sehat menjadi peran penting untuk mengurangi risiko stroke mendadak. (foto: lifestylememory/freepik)

Penting untuk diketahui bahwa stroke tidak hanya menyerang orang tua. Kasus stroke pada usia muda semakin banyak ditemukan, terutama karena faktor gaya hidup modern yang serba instan. Migrain kronis hingga stres berat dapat menjadi pemicu pada kelompok usia produktif. Hal ini membuktikan bahwa menjaga kesehatan otak adalah tanggung jawab semua usia, bukan hanya lansia.

Mengenali pemicu stroke mendadak adalah langkah awal pencegahan. Rutin memeriksakan tekanan darah, mengontrol kadar gula dan kolesterol, serta menjaga berat badan ideal dapat mengurangi risiko. Menjalani gaya hidup sehat dengan olahraga teratur, tidur cukup, dan pola makan seimbang juga sangat membantu melindungi kesehatan otak. 

Pada akhirnya, stroke adalah pengingat bahwa kesehatan otak bergantung pada kebiasaan kita sehari-hari. Dengan memahami faktor risiko dan pemicunya, kita bisa lebih waspada serta melakukan pencegahan sejak dini. Ingat, setiap detik sangat berharga ketika stroke menyerang, dan langkah sederhana menjaga pola hidup bisa menjadi penyelamat di masa depan. Semakin disiplin kita menjaga gaya hidup sehat, semakin kecil peluang stroke mendadak terjadi.

 

Penulis: Alyaa Hasna Hunafa