Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, batik bukan hanya sekadar kain bermotif, tetapi juga merupakan kisah panjang tentang ketelatenan, filosofi, dan keindahan yang diwariskan lintas generasi. Dari ujung canting yang menorehkan malam hingga perpaduan warna yang sarat makna, setiap helai batik menyimpan doa, ketenangan, dan kebanggaan akan budaya Indonesia.
Dari Yogyakarta, kota yang menjadi jantung batik nusantara, hadir Malam Batik, sebuah brand yang tumbuh dari cinta dan dedikasi seorang perempuan bernama Theresa Naumi. Bagi Theresa, batik bukan sekadar bisnis, melainkan bentuk pengabdian terhadap warisan budaya yang begitu berharga. Setiap produk Malam Batik dibuat melalui proses yang benar dan orisinil, menghadirkan keindahan yang lahir dari ketulusan.
Prosesnya dimulai dari menggambar desain langsung di atas kain, kemudian menutup bagian tertentu menggunakan malam atau lilin dengan canting maupun cap. Setelah itu, kain melewati tahapan pewarnaan celup dan colet, lalu proses lorod, peluruhan malam agar motif batik tampak sempurna.Semua tahapan ini bisa diulang beberapa kali untuk mendapatkan perpaduan motif dan warna yang khas. Pewarna yang digunakan pun alami, ramah lingkungan, dan aman di kulit, sebuah wujud nyata komitmen Malam Batik terhadap keberlanjutan dan keseimbangan alam.
What's On Fimela
powered by
Long Dress Motif Keris: Perpaduan Elegan antara Kekuatan dan Keanggunan
Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah long dress motif keris—perpaduan klasik dan modern yang memikat. Siluet panjang berwarna hitam memberi kesan tegas namun tetap lembut. Dua motif keris di bagian depan menjadi pusat perhatian, melambangkan keberanian dan kehormatan yang melekat pada jiwa perempuan Indonesia.
Sentuhan motif geometris berwarna krem-cokelat pada bagian lengan dan tudung kepala menghadirkan nuansa kontras yang hangat sekaligus berkelas. Detail tali berumbai dan aksesori etnik di area leher menambah kesan mewah tanpa meninggalkan sentuhan etnik yang khas.
Visi dan Misi yang Berakar pada Pelestarian
Theresa memegang visi besar: menjaga kelangsungan hidup para perajin batik dan melestarikan pakem motif serta proses pembuatannya. Namun, Malam Batik juga tak berhenti di situ. Melalui desain-desainnya yang kreatif dan modern, brand ini berupaya menjembatani tradisi dengan tren fashion masa kini.Dengan begitu, batik tak lagi dipandang sebagai simbol masa lalu, melainkan bagian dari gaya hidup modern yang berkelas.
Melalui setiap goresan canting dan pilihan warna, Theresa ingin menghidupkan kembali makna batik: bahwa setiap corak menyimpan kisah, setiap kain menyuarakan budaya, dan setiap karya layak dijaga keberadaannya.
Ruang Berkarya yang Melampaui Kain
Tak hanya berfokus pada busana batik untuk pria dan wanita, Malam Batik juga berinovasi lewat berbagai kreasi fashion lain. Theresa dan timnya memanfaatkan kain perca sisa jahitan menjadi selop dan kalung, menciptakan harmoni antara keindahan dan keberlanjutan.
Lebih dari itu, Malam Batik juga membuka ruang bagi siapapun yang ingin belajar dan mencintai batik melalui berbagai layanan seperti pembuatan seragam batik, workshop dan pelatihan membatik, hingga jasa konsultasi batik.
Dari Yogyakarta, Malam Batik terus menebarkan pesonanya, menjadi ruang berkarya bagi siapa saja yang ingin merasakan keindahan batik dari akar budaya hingga ke hati.