Gigi Anak Berlubang? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Anisya FandiniDiterbitkan 27 November 2025, 18:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Melihat senyum anak berubah karena gigi berlubang tentu bikin orang tua khawatir. Apalagi jika si kecil mulai mengeluh sakit saat makan atau minum sesuatu yang manis. Masalah gigi ini sering dianggap sepele, padahal bisa berdampak panjang kalau dibiarkan.

Banyak orang tua berpikir, “Ah, nanti juga giginya ganti.” Padahal, kesehatan gigi susu berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang gigi permanen anak. Kalau gigi susu rusak parah, bisa membuat anak susah makan, bicara tidak jelas, bahkan kehilangan kepercayaan diri.

Karena itu, penting bagi orang tua untuk tahu apa penyebab gigi anak bisa berlubang dan bagaimana cara mencegah serta mengatasinya. Yuk, simak penjelasan berikut agar senyum si kecil tetap sehat dan ceria!

2 dari 4 halaman

Penyebab Gigi Anak Berlubang

anak makan coklat yang menyebabkan gigi rusak. sumber foto: pexels.com/karola

Salah satu penyebab utama gigi anak berlubang adalah kebiasaan konsumsi makanan manis berlebihan. Permen, cokelat, atau minuman bersoda bisa meninggalkan sisa gula di gigi yang menjadi makanan empuk bagi bakteri penyebab plak. Jika tidak segera dibersihkan, bakteri tersebut akan menghasilkan asam yang merusak lapisan gigi.

Selain itu, kebersihan gigi yang kurang terjaga juga berperan besar. Anak sering malas atau belum bisa menyikat gigi dengan benar, terutama sebelum tidur. Padahal, malam hari adalah waktu paling berisiko karena air liur berkurang sehingga bakteri berkembang lebih cepat.

Faktor lain yang sering luput adalah kebiasaan minum susu sebelum tidur tanpa menyikat gigi. Sisa susu yang menempel bisa mempercepat proses pembusukan pada gigi. Jadi, sekalipun anak masih kecil, penting untuk mulai mengajarkan kebiasaan gosok gigi sejak dini.

3 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Gigi Anak yang Sudah Berlubang

anak perempuan sedang memeriksakan giginya ke dokter. sumber foto: freepik

Kalau gigi anak sudah berlubang, jangan panik dulu. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membawa anak ke dokter gigi anak (pedodontis). Dokter akan memeriksa tingkat kerusakan dan menentukan apakah gigi perlu ditambal atau cukup dibersihkan dan dirawat dengan fluoride.

Di rumah, bantu anak mengurangi konsumsi makanan manis dan lengket. Ganti camilan dengan buah segar atau yoghurt tanpa tambahan gula. Biasakan juga anak berkumur setelah makan agar sisa makanan tidak menempel lama di gigi.

Selain itu, jadikan menyikat gigi sebagai rutinitas menyenangkan. Gunakan sikat gigi dengan gambar karakter favorit anak dan pasta gigi khusus anak yang rasanya enak. Dengan cara ini, anak akan lebih semangat menjaga kebersihan giginya sendiri.

4 dari 4 halaman

Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati

Ilustrasi anak sikat gigi. (Image by mdjaff on Freepik)

Mencegah gigi berlubang jauh lebih mudah daripada mengobatinya. Pastikan anak menyikat gigi dua kali sehari dengan benar, menggunakan pasta gigi berfluoride sesuai usianya. Jangan lupa, ajak anak rutin periksa ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

Biasakan juga anak minum air putih setelah makan atau minum manis, agar gula tidak terlalu lama menempel di gigi. Hal kecil seperti ini bisa membuat perbedaan besar bagi kesehatan mulut anak.

Dengan perhatian dan kebiasaan baik sejak dini, gigi anak bisa tetap sehat, kuat, dan ceria. Karena senyum sehat anak, adalah bahagia juga untuk orang tuanya.

Menjaga kesehatan gigi anak memang butuh kesabaran dan perhatian ekstra, tapi hasilnya sepadan. Dengan gigi yang sehat, anak bisa makan lebih lahap, tersenyum percaya diri, dan tumbuh dengan nyaman.

Orang tua punya peran besar untuk membiasakan rutinitas sederhana seperti menyikat gigi dua kali sehari dan membatasi makanan manis. Langkah kecil ini bisa mencegah masalah besar di kemudian hari.

Ingat, gigi yang sehat adalah investasi untuk masa depan anak. Jadi, yuk mulai ajarkan kebiasaan baik sejak dini agar senyum si kecil selalu bersinar tanpa rasa sakit!