Fimela.com, Jakarta Memasuki usia 40 sering kali membawa banyak pertanyaan tentang arah hidup, pencapaian, dan mimpi yang sempat tertunda. Perasaan gamang ini muncul bukan hanya karena tekanan sosial, tetapi juga karena pergulatan batin yang dialami banyak perempuan modern yang menjalani peran sekaligus, seperti sebagai ibu, istri, maupun pekerja. Drama terbaru Don’t Call Me Ma’am, yang kini tayang di Vidio, menghadirkan gambaran nyata tentang fase hidup ini dan bagaimana dukungan sahabat kerap menjadi penyelamat ketika seseorang merasa kehilangan arah. Kisahnya mengombinasikan unsur slice of life dan komedi sehingga tetap ringan sekaligus menyentuh.
Drama ini mengikuti perjalanan tiga perempuan, yaitu Na Jeong, Koo Ju Yeong, dan Lee Il Ri, yang berada di persimpangan hidup saat memasuki usia 40. Meski masing masing memiliki latar belakang dan tantangan berbeda, mereka sama sama merasakan kehampaan akibat rutinitas, tekanan keluarga, maupun ekspektasi diri yang belum terpenuhi. Setiap karakter digambarkan dengan jujur sehingga penonton bisa merasakan betapa beratnya memulai kembali sesuatu yang sudah lama ditinggalkan, namun juga betapa pentingnya memberi kesempatan kedua pada diri sendiri. Melalui konflik personal dan dialog yang relevan, drama ini menyuarakan kegelisahan banyak perempuan di kehidupan nyata.
Di tengah semua kebimbangan itu, ketiganya memilih untuk tidak menyerah pada keadaan. Mereka justru menemukan kembali keberanian untuk mencoba hal baru, mengejar impian yang tertunda, dan membuka lembaran hidup yang lebih jujur pada diri sendiri. Cerita ini mengingatkan bahwa usia bukanlah batasan untuk berubah, melainkan momentum untuk melihat hidup dengan perspektif baru yang lebih matang, lebih tenang, dan lebih memahami nilai diri. Don’t Call Me Ma’am menjadi refleksi bahwa perjalanan hidup tidak berhenti ketika memasuki usia 40, tetapi justru mulai menemukan bentuk terbaiknya.
What's On Fimela
powered by
Potret nyata perempuan modern dalam fase transisi
Perjuangan ketiga sahabat ini mencerminkan dinamika banyak perempuan masa kini yang sering terjebak dalam tuntutan sosial, baik di rumah maupun dunia kerja. Na Jeong, misalnya, pernah menjadi host yang sukses sebelum memutuskan berhenti untuk fokus mengurus keluarga. Ketika ingin kembali bekerja, ia harus menghadapi dunia industri yang jauh lebih kompetitif dibanding sebelumnya. Tekadnya untuk membuktikan kemampuan diri menunjukkan betapa beratnya kembali berkarya setelah lama berhenti. Di sisi lain, Koo Ju Yeong hidup dalam ilusi kesempurnaan. Ia terlihat mapan dan stabil, namun menghadapi pernikahan yang rapuh serta keinginan menjadi ibu yang belum terwujud.
Sementara itu, Lee Il Ri menghadirkan sisi lain dari pergulatan batin perempuan berkarier. Di balik posisinya sebagai wakil pemimpin redaksi majalah fashion, ia menyimpan kerinduan untuk menikah. Kini di usia 40, ia mulai mempertanyakan apakah masih ada kesempatan untuk membangun rumah tangga yang diimpikannya. Ketiga karakter ini menggambarkan berbagai bentuk keresahan perempuan dewasa. Meski tampil percaya diri, banyak hal yang sebenarnya sedang mereka perjuangkan secara diam diam.
Alasan drama ini layak ditonton
Don’t Call Me Ma’am menonjol karena ceritanya terasa dekat dengan kehidupan nyata. Alur kisahnya menggambarkan pergulatan perempuan dewasa dengan cara yang tidak berlebihan, mulai dari kebosanan rutinitas hingga upaya memperbaiki diri. Persahabatan menjadi fondasi kuat yang membantu mereka melewati masa masa transisi ini. Melalui dinamika karakter yang hangat dan konflik yang realistis, drama ini memberi pengingat bahwa selalu ada ruang untuk memulai kembali pada usia berapa pun.
Selain itu, kehadiran Kim Hee Sun sebagai pemeran utama menambah daya tarik tersendiri. Setelah absen cukup lama dari proyek besar, ia kembali melalui drama ini dengan penampilan yang solid dan emosional. Perjalanan karier panjangnya, dari model remaja hingga menjadi aktris yang dihormati, menjadi nilai tambah bagi penonton. Dengan total 12 episode yang tayang setiap Senin dan Selasa di Vidio, drama ini menawarkan kisah inspiratif yang hangat dan relevan bagi siapa pun yang sedang mencari arah baru dalam hidup.