Ratusan Peserta BLKI Bontang 2025 Siap Menapaki Perjalanan Baru di Dunia Kerja

Gilar RamdhaniDiterbitkan 30 November 2025, 13:25 WIB

Fimela.com, Bontang UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Kota Bontang telah menyelesaikan rangkaian pelatihan berbasis kompetensi terakhir di tahun 2025. Tercatat, 128 peserta dari lima paket pelatihan dengan tingkat kelulusan bervariasi mengikuti kegiatan yang digelar di Auditorium 3 Dimensi, Kamis (27/11/2025).

Kepala UPTD BLKI Kota Bontang, Ismid Rizal, menyampaikan bahwa program pelatihan tahun ini kembali menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat. Lima pelatihan resmi yang ditutup meliputi Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana II (16 peserta – 12 lulus), Welder SMAW 3G VII–X (64 peserta – 58 lulus), Pengelola Sekretaris Junior IV (16 peserta – 12 lulus), Menjahit Pakaian Wanita Dewasa (16 peserta – 14 lulus), serta Hidroponik (16 peserta – 15 lulus).

Selain itu, BLKI juga membuka dua kelas baru dengan jumlah pendaftar yang cukup besar, yakni Pemasangan Instalasi Listrik Sederhana (16 peserta lolos dari 20 pendaftar) dan Plate Welder SMAW 3G (32 peserta dari 38 pendaftar).

“Ada dua pelatihan yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan Lapas Kelas IIA Bontang, yaitu pelatihan Hidroponik yang telah rampung serta pelatihan Housekeeping yang saat ini masih berlangsung,” jelas Ismid.

Dari sisi pemerintah provinsi, Sekretaris Disnakertrans Kaltim, Aji Syahdu Gagah Citra, menegaskan bahwa pelatihan berbasis kompetensi merupakan investasi penting untuk membangun tenaga kerja yang kompeten dan profesional. Menurutnya, program seperti ini berperan besar dalam menekan angka pengangguran dan mengurangi kesenjangan keterampilan di pasar kerja.

Penutupan rangkaian pelatihan berbasis kompetensi di Kota Bontang Tahun 2025, pada Kamis (27/11/2025).

Wali Kota Bontang, yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sony Suwito Adicahyono, membuka sekaligus menutup acara pelatihan. Ia mengatakan bahwa upaya peningkatan keterampilan SDM menjadi fondasi utama pembangunan ekonomi daerah.

“SDM unggul, terampil, dan adaptif adalah kunci mewujudkan Bontang sebagai kota industri produktif, modern, dan inovatif. Pelatihan ini bukan hanya menyiapkan generasi muda untuk dunia kerja, tapi juga menciptakan peluang kerja baru,” ujarnya.

Sony juga mengapresiasi standar kelulusan ketat yang diterapkan BLKI. Ia mengaku justru bangga mengetahui bahwa tidak semua peserta dinyatakan lulus.

“Awalnya saya pikir semua yang ikut BLKI pasti lulus. Tapi ketika mendengar ada peserta yang tidak lulus, saya justru bangga. Ini bukan kabar buruk, tetapi bukti bahwa pemerintah provinsi menyiapkan tenaga kerja yang benar-benar siap diterjunkan ke lapangan,” katanya.

Tak hanya itu, Sony menyoroti program pelatihan yang melibatkan warga binaan Lapas. Menurutnya, keterampilan yang diberikan kepada warga binaan akan menjadi bekal penting ketika mereka kembali ke masyarakat.

Dengan penutupan ini, BLKI Bontang menutup agenda pelatihan 2025 dengan catatan positif dan berkomitmen memperluas kesempatan pelatihan serta kerja sama dengan lebih banyak perusahaan pada tahun berikutnya.

 

(*)