Pemakaian Retainer Setelah Behel: Berapa Lama Harus Dipakai dan Apa Risikonya?

Hilda IrachDiterbitkan 01 Desember 2025, 10:52 WIB

ringkasan

  • Pemakaian retainer penuh waktu penting selama 3 hingga 6 bulan setelah behel dilepas.
  • Tidak konsisten memakai retainer dapat menyebabkan gigi bergeser kembali dan masalah estetika.
  • Konsistensi pemakaian retainer adalah kunci untuk menjaga hasil perawatan ortodontik.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, setelah menjalani perawatan ortodontik seperti behel, pemakaian retainer menjadi langkah penting untuk menjaga posisi gigi. Namun, berapa lama seharusnya kita memakai retainer dan apa risiko yang mungkin muncul jika kita tidak konsisten? Mari kita bahas lebih dalam.

Pemakaian retainer adalah fase krusial setelah perawatan ortodontik. Fase ini bertujuan untuk mencegah gigi kembali ke posisi semula, yang dikenal sebagai relaps ortodontik. Durasi pemakaian retainer bervariasi, tergantung pada beberapa faktor, namun ada panduan umum yang direkomendasikan oleh para ahli.

Setelah behel atau aligner dilepas, gigi berada dalam kondisi paling rentan untuk bergeser. Oleh karena itu, pemakaian retainer secara penuh waktu sangat penting pada periode awal. Umumnya, pasien disarankan untuk memakai retainer selama 22 jam sehari, hanya melepasnya saat makan, minum (selain air), dan membersihkan. Periode ini biasanya berlangsung selama 3 hingga 6 bulan, tetapi bisa mencapai 9 bulan untuk kasus yang lebih parah.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Fase Pemakaian Retainer

Setelah fase awal pemakaian penuh waktu, pasien biasanya dapat beralih ke pemakaian retainer hanya pada malam hari. Banyak ortodontis merekomendasikan pemakaian retainer beberapa malam dalam seminggu seumur hidup untuk mencegah pergeseran gigi. Untuk orang dewasa, ini sering berarti memakai retainer seumur hidup.

Durasi pemakaian retainer dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor individual, antara lain:

  • Usia Pasien: Pasien yang lebih muda mungkin perlu memakai retainer lebih lama karena gigi mereka masih bergeser seiring pertumbuhan.
  • Tingkat Keparahan Maloklusi Awal: Kasus yang lebih kompleks mungkin memerlukan waktu pemakaian retainer yang lebih lama.
  • Jenis Retainer: Retainer permanen akan dipakai terus-menerus, sedangkan retainer lepasan memiliki panduan pemakaian yang berbeda.
  • Konsistensi Pemakaian: Konsistensi dalam memakai retainer sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang.
3 dari 4 halaman

Risiko Jika Tidak Konsisten Memakai Retainer

Mengabaikan pemakaian retainer atau tidak konsisten memakainya dapat memiliki konsekuensi serius. Risiko paling langsung adalah relaps ortodontik, di mana gigi kembali bergeser ke posisi semula. Pergeseran ini dapat dimulai dalam hitungan minggu setelah berhenti memakai retainer.

Selain itu, masalah estetika juga dapat muncul. Senyum yang telah diperbaiki dengan susah payah dapat kembali tidak rata, memengaruhi kepercayaan diri. Ketidakaturan gigitan juga bisa terjadi, di mana gigi atas dan bawah tidak lagi sejajar dengan benar, menyebabkan kesulitan mengunyah dan nyeri rahang.

Risiko kesehatan mulut juga meningkat. Gigi yang bergeser dapat menciptakan celah yang sulit dijangkau, meningkatkan risiko karies dan penyakit gusi. Jika pergeseran cukup signifikan, pasien mungkin perlu menjalani perawatan ortodontik ulang, yang tentunya memakan waktu dan biaya tambahan.

4 dari 4 halaman

Pentingnya Konsistensi dalam Pemakaian Retainer

Pemakaian retainer yang konsisten adalah