8 Cara Menanam Cabai agar Tidak Mudah Rontok saat Berbuah Lebat, Hasilkan Panen Maksimal

MirantiDiterbitkan 17 Desember 2025, 18:37 WIB

Fimela.com, Jakarta - Untuk para penggemar berkebun, melihat tanaman cabai tumbuh dengan subur dan dihiasi bunga-bunga yang bermekaran merupakan pemandangan yang sangat memuaskan. Namun, sering kali harapan untuk mendapatkan panen yang melimpah harus sirna karena bunga cabai yang rontok atau tidak dapat berkembang menjadi buah. Situasi ini tentunya membuat banyak petani kebun penasaran mengenai penyebabnya serta cara untuk mengatasi masalah tersebut agar hasil panen tetap optimal.

Untuk meningkatkan jumlah bunga cabai agar melimpah, tidak hanya diperlukan bibit berkualitas, tetapi juga pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan dasar tanaman ini. Setiap aspek, mulai dari nutrisi yang dibutuhkan, paparan sinar matahari, hingga kondisi lingkungan, memiliki peranan penting dalam keberhasilan pembungaan dan pembuahan. Dengan menerapkan metode yang tepat, Anda tidak perlu lagi merasa khawatir mengenai hasil panen yang sedikit.

Artikel ini akan membahas dengan rinci delapan langkah menanam cabai agar tidak mudah rontok saat berbuah lebat. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan tanaman cabai Anda akan selalu produktif, menghasilkan buah yang melimpah dan berkualitas tinggi, bahkan ketika musim hujan yang sering kali menyebabkan bunga membusuk. Mengutip dari berbagai sumber, Rabu (17/12), mari kita simak informasi selengkapnya berikut ini.

What's On Fimela
2 dari 9 halaman

1. Pemilihan Varietas Unggul untuk Cabai Anti Rontok

Tanaman Cabai (Image by Gemini)

Pemilihan varietas cabai yang sesuai adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan untuk memastikan tanaman dapat menghasilkan buah dengan jumlah yang melimpah dan mengurangi risiko kerontokan. Beberapa varietas cabai memiliki kemampuan alami untuk menahan kerontokan buah dan lebih mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan tertentu.

Varietas unggul biasanya menunjukkan daya adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi, memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta menawarkan potensi hasil yang tinggi. Sebagian besar varietas cabai yang berkualitas telah melalui proses seleksi dan pemuliaan untuk mencapai karakteristik yang diinginkan, seperti produktivitas yang tinggi dan ketahanan terhadap hama serta penyakit.

Beberapa varietas cabai hibrida telah dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap cekaman lingkungan dan penyakit, yang pada gilirannya dapat mengurangi kemungkinan kerontokan buah. Dengan memilih varietas yang secara genetik lebih tangguh dan dapat bertahan terhadap stres lingkungan, kita dapat secara signifikan menurunkan risiko kerontokan buah, terutama ketika tanaman sedang dalam fase berbuah lebat.

Sangat penting untuk memilih varietas yang telah direkomendasikan untuk wilayah tanam Anda dan dikenal memiliki ketahanan yang baik terhadap kerontokan. Selain itu, pertimbangkan juga varietas yang sesuai dengan kondisi iklim lokal agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.

3 dari 9 halaman

2. Persiapan Media Tanam yang Tepat untuk Pertumbuhan Optimal

Ilustrasi Media Tanam Tanaman Monstera (Photo by Lisa from Pexels)

Fondasi yang tepat untuk pertumbuhan cabai yang sehat dan produktif adalah media tanam yang ideal. Untuk mencapai hasil yang optimal, media tanam harus memiliki drainase yang baik, aerasi yang memadai, serta kaya akan bahan organik guna menyediakan nutrisi penting bagi tanaman. Media tanam yang baik untuk cabai sebaiknya memiliki sifat gembur, subur, serta pH tanah yang berkisar antara 6,0 hingga 7,0. Dalam mempersiapkan media tanam yang sesuai, disarankan untuk mencampurkan tanah dengan pupuk kandang atau kompos yang telah matang dengan perbandingan yang tepat, seperti 2:1 atau 3:1.

Selain itu, penambahan arang sekam sangat bermanfaat dalam memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aerasi, dan memperlancar drainase. Tanah yang terlalu padat atau memiliki drainase yang buruk dapat mengakibatkan akar tanaman kesulitan dalam bernapas dan menyerap nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan stres pada tanaman, bahkan berujung pada kerontokan bunga atau buah. Oleh karena itu, penting untuk memastikan pH tanah berada dalam kisaran optimal (6.0-7.0) karena pH yang tidak sesuai dapat menghambat kemampuan akar dalam menyerap nutrisi.

Media tanam yang gembur dan subur sangat mendukung perkembangan akar, sehingga tanaman dapat menyerap air dan nutrisi dengan lebih efisien. Dengan demikian, tanaman akan lebih kuat dalam menopang buah yang lebat. Selain faktor media tanam, ukuran pot atau wadah tanam juga berperan penting; disarankan untuk menggunakan pot dengan diameter minimal 30-35 cm agar pertumbuhan akar dapat berlangsung optimal.

4 dari 9 halaman

3. Penyiraman yang Konsisten dan Cukup untuk Mencegah Rontok

Siram tanaman secukupnya tanpa berlebihan/copyright pexels/Photo By: Kaboompics.com

Penyiraman memainkan peran krusial dalam budidaya cabai. Jika tanaman mengalami kekurangan atau kelebihan air, hal ini dapat menimbulkan stres yang berujung pada "kerontokan bunga dan buah." Oleh karena itu, penting untuk melaksanakan penyiraman secara teratur dan konsisten, terutama pada saat tanaman memasuki fase pembungaan dan pembuahan. Tanaman cabai memerlukan kelembaban tanah yang stabil agar dapat tumbuh dengan baik.

Fluktuasi kelembaban yang drastis, seperti kondisi kekeringan yang tiba-tiba diikuti dengan penyiraman yang berlebihan, dapat menyebabkan stres osmotik pada tanaman dan "memicu kerontokan buah." Jika tanaman kekurangan air, mereka akan tampak layu dan buah akan rontok. Sebaliknya, kelebihan air dapat menyebabkan masalah serius seperti akar busuk. Frekuensi penyiraman sebaiknya disesuaikan dengan kondisi cuaca dan jenis media tanam yang digunakan. Pada musim kemarau, penyiraman mungkin perlu dilakukan setiap hari atau bahkan dua kali sehari, sedangkan pada musim hujan, penyiraman dapat dikurangi atau dihentikan jika tanah sudah cukup lembab.

Cara yang paling efektif untuk mengetahui kapan saatnya menyiram adalah dengan memeriksa kelembaban tanah pada kedalaman sekitar 2-3 cm di bawah permukaan. Pastikan tanah dalam keadaan lembab, tetapi tidak sampai tergenang air. Waktu penyiraman yang ideal adalah di pagi atau sore hari, karena hal ini dapat membantu mengurangi penguapan yang berlebihan. Dengan memperhatikan semua faktor ini, Anda dapat memastikan pertumbuhan tanaman cabai yang optimal dan menghindari berbagai masalah yang dapat timbul akibat penyiraman yang tidak tepat.

5 dari 9 halaman

4. Pemupukan yang Seimbang untuk Buah Cabai yang Kuat

Berkebun (Foto: Sandie Clarke/Unsplash)

Pentingnya nutrisi yang seimbang dan mencukupi tidak dapat diabaikan dalam mendukung pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman cabai, terutama ketika tanaman tersebut berbuah lebat. "Kekurangan atau kelebihan nutrisi tertentu dapat menyebabkan kerontokan buah," sehingga pemupukan yang tepat dengan unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta unsur mikro seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan boron (B) menjadi sangat penting untuk menghindari masalah ini.

Kekurangan kalsium (Ca) dan boron (B) sering kali menjadi faktor utama yang menyebabkan kerontokan pada bunga dan buah cabai. Pada fase generatif, yaitu saat pembungaan dan pembuahan, tanaman cabai memerlukan lebih banyak kalium (K) untuk mendukung pembentukan buah dan kalsium (Ca) untuk memperkuat dinding sel buah, sehingga buah tidak mudah rontok. Oleh karena itu, penggunaan pupuk NPK dengan formulasi yang tepat untuk setiap fase pertumbuhan menjadi krusial.

Pada fase vegetatif, disarankan untuk menggunakan pupuk yang memiliki kandungan nitrogen (N) lebih tinggi. Sebaliknya, saat memasuki fase generatif, penggunaan pupuk dengan kandungan fosfor (P) dan kalium (K) yang lebih tinggi sangat dianjurkan. Selain itu, penting untuk secara rutin memberikan pupuk yang mengandung kalsium (Ca) dan boron (B), baik melalui pemupukan tanah maupun semprot daun, karena kedua unsur ini memiliki peran vital dalam mencegah kerontokan buah. Kalsium berfungsi untuk memperkuat jaringan buah, sedangkan boron berkontribusi dalam transportasi gula serta pembentukan dinding sel.

6 dari 9 halaman

5. Pengendalian Hama dan Penyakit untuk Kesehatan Tanaman Cabai

Gambar Tanaman Cabai (Sumber: unsplash.com/Steve)

Hama dan penyakit dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan tanaman cabai, sehingga menimbulkan stres yang berat. Gangguan ini dapat menghambat proses fotosintesis serta penyerapan nutrisi, yang berujung pada kerontokan bunga dan buah. Hama seperti kutu daun, thrips, dan tungau berpotensi merusak bunga dan buah yang masih muda, sehingga menyebabkan kerontokan yang tidak diinginkan. Selain itu, penyakit seperti antraknosa dan busuk buah juga dapat menyebabkan kerusakan, di mana buah dapat membusuk dan rontok sebelum mencapai kematangan.

Pencegahan menjadi langkah yang sangat penting dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman. Oleh karena itu, pemantauan secara rutin, sanitasi kebun, serta penggunaan pestisida nabati atau kimiawi harus dilakukan dengan bijaksana jika memang diperlukan. Melakukan inspeksi secara teratur pada tanaman sangat penting untuk mendeteksi adanya hama atau tanda-tanda penyakit sejak awal. Hama pengisap seperti kutu daun dan thrips dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida nabati atau sabun insektisida. Untuk mengatasi penyakit jamur seperti antraknosa, penggunaan fungisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan sangatlah penting.

Menjaga kebersihan kebun juga merupakan aspek yang tidak boleh diabaikan, termasuk membuang bagian tanaman yang terinfeksi. Selain itu, memastikan sirkulasi udara yang baik di dalam kebun dapat membantu mengurangi kelembaban yang disukai oleh jamur. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan kesehatan tanaman cabai dapat terjaga dan hasil panen dapat meningkat.

7 dari 9 halaman

6. Penjarangan Buah dan Daun (Pruning) untuk Efisiensi Energi

Cabai (Sumber: pixabay/senjakelabu29)

Walaupun tampak bertentangan, penjarangan pada buah dan daun dapat memberikan manfaat bagi tanaman cabai dalam hal efisiensi alokasi energi. Dengan cara ini, buah yang tersisa akan memiliki peluang lebih baik untuk tumbuh dengan optimal dan mengurangi kemungkinan terjadinya kerontokan. Penjarangan buah perlu dilakukan ketika tanaman menghasilkan buah secara berlebihan dalam satu waktu. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mengurangi beban yang ditanggung tanaman, sehingga buah-buah yang tersisa dapat menerima nutrisi yang memadai untuk tumbuh dengan baik.

Pemangkasan daun yang terlalu lebat juga memiliki peran penting dalam meningkatkan sirkulasi udara serta memungkinkan cahaya matahari menembus seluruh bagian tanaman. Hal ini berfungsi untuk menurunkan risiko penyakit dan mendukung proses fotosintesis yang lebih baik. Apabila tanaman cabai Anda mengeluarkan bunga atau buah dalam jumlah yang sangat banyak secara bersamaan, sebaiknya pertimbangkan untuk menjarangkan beberapa buah yang kecil atau cacat. Langkah ini akan memfokuskan energi tanaman pada buah-buah yang lebih kuat dan sehat, sekaligus mengurangi persaingan dalam hal nutrisi, serta mencegah kerontokan yang disebabkan oleh beban yang berlebihan.

Selain itu, melakukan pemangkasan pada daun-daun yang tidak produktif atau yang terlalu rimbun juga sangat membantu. Terutama pada daun-daun tua yang berada di bagian bawah tanaman, yang sering kali menghalangi sirkulasi udara dan cahaya. Dengan melakukan pemangkasan yang tepat, Anda dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi tanaman cabai, sehingga mereka dapat tumbuh dengan lebih baik dan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi.

8 dari 9 halaman

7. Penyinaran Matahari yang Cukup untuk Fotosintesis Maksimal

Gambar Tanaman Cabai (Sumber: Gemini AI)

Sinar matahari berperan sebagai sumber energi utama bagi tanaman dalam menjalani fotosintesis, yang merupakan proses penting untuk menghasilkan makanan dan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan serta pembentukan buah. Tanaman cabai, misalnya, memerlukan sinar matahari secara penuh, yaitu sekitar 6-8 jam setiap hari, agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang maksimal.

Kekurangan sinar matahari dapat berakibat pada tanaman yang tampak kurus, serta menyebabkan bunga dan buahnya rontok. Proses fotosintesis yang berlangsung dengan efisien sangat krusial untuk memproduksi karbohidrat yang dibutuhkan oleh tanaman dalam mendukung perkembangan buah. Tanpa adanya cahaya yang cukup, tanaman akan mengalami stres dan cenderung menggugurkan bunga atau buah yang telah terbentuk.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa lokasi penanaman cabai mendapatkan sinar matahari langsung yang memadai sepanjang hari. Jika Anda menanam cabai di dalam pot, sebaiknya letakkan pot tersebut di area yang paling terang. Untuk penanaman di lahan, hindarilah lokasi yang terhalang oleh naungan pohon besar atau bangunan yang dapat menghalangi sinar matahari. Dengan memastikan asupan sinar matahari yang cukup, tanaman akan mampu memproduksi energi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan buah yang lebat tanpa mengalami kerontokan.

9 dari 9 halaman

8. Hindari Perubahan Lingkungan yang Mendadak

Ilustrasi Tanaman Cabai/Photo by Vrlibs Studio on Unsplash

Perubahan suhu, intensitas cahaya, atau pola siram secara tiba-tiba bisa membuat tanaman stres. Stres inilah yang sering menyebabkan bunga dan buah rontok.

Usahakan perawatan dilakukan secara konsisten. Jika memindahkan pot, lakukan secara bertahap agar tanaman beradaptasi.

Lingkungan yang stabil membantu cabai tumbuh optimal. Hasil panen pun lebih lebat dan tahan rontok.