7 Penyebab Perhiasan Cepat Kusam Meski Jarang Dipakai, Kenali untuk Investasi Optimal

MirantiDiterbitkan 19 Desember 2025, 19:01 WIB

Fimela.com, Jakarta - Sejumlah pemilik perhiasan sering kali merasa bingung mengapa koleksi berharga mereka kehilangan kilau, meskipun jarang digunakan dan disimpan dengan sangat hati-hati. Hal ini menciptakan kesan bahwa perhiasan tersebut memiliki umur simpan yang terbatas, yang tentunya menimbulkan pertanyaan di benak mereka.

Anggapan bahwa perhiasan hanya akan kehilangan kilau akibat sering dipakai ternyata tidak sepenuhnya akurat. Terdapat berbagai faktor tersembunyi yang dapat membuat perhiasan Anda tampak kusam, meskipun hanya disimpan dengan baik di dalam kotak.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam berbagai penyebab yang menjelaskan mengapa perhiasan cepat kusam meski jarang digunakan, serta memberikan tips untuk mencegahnya agar kilau perhiasan Anda tetap terjaga. Mengacu pada berbagai sumber, pada Kamis (18/12), berikut adalah ulasan informasinya yang mungkin bermanfaat bagi Anda.

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Oksidasi dan Reaksi dengan Udara

Gelang model rantai box. Gambar: Gemini.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan perhiasan menjadi cepat kusam adalah proses oksidasi. Proses ini terjadi ketika logam bereaksi dengan elemen yang ada di udara, bahkan ketika perhiasan tersebut tidak sedang digunakan. Fenomena ini dikenal dengan sebutan tarnish, yang merupakan lapisan korosi tipis yang muncul di permukaan logam seperti tembaga, kuningan, perak, atau aluminium. Proses tarnish bersifat mandiri dan berbeda dari karat, karena hanya mempengaruhi lapisan paling luar dari logam tersebut.

Perak sterling, yang terdiri dari 92,5% perak dan 7,5% tembaga, sangat rentan terhadap proses kusam ini. Hal ini disebabkan oleh reaksi tembaga yang terdapat di dalamnya dengan hidrogen sulfida yang ada di udara, yang menghasilkan perak sulfida berwarna hitam atau coklat. Meskipun perak murni (fine silver) lebih tahan terhadap kusam, keberadaan tembaga dalam paduan tersebut justru membuatnya lebih mudah bereaksi secara kimia. Bahkan emas dengan kadar karat rendah, seperti 10K atau 14K, yang mengandung lebih banyak tembaga atau perak, juga dapat mengalami tarnish akibat reaksi logam paduan tersebut dengan elemen-elemen di udara.

Oksidasi ini dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk saat perhiasan tidak digunakan. Kontak dengan udara yang berkelanjutan, meskipun saat perhiasan disimpan, sudah cukup untuk memicu reaksi kimia yang menyebabkan hilangnya kilau asli perhiasan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan perhiasan dengan cara yang benar agar tetap terjaga keindahannya.

3 dari 8 halaman

2. Kelembapan Tinggi

Model Satu Set Perhiasan Emas Padi/Ilustrasi oleh AI

Lingkungan dengan kelembaban yang tinggi berperan penting dalam mempercepat proses kusam pada perhiasan. Molekul air di udara berperan sebagai katalis, memfasilitasi reaksi antara logam perhiasan dan senyawa belerang atau oksigen, yang pada akhirnya akan membentuk lapisan kusam. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kelembaban di suatu tempat, semakin cepat perhiasan Anda akan kehilangan kilau dan keindahannya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak menyimpan perhiasan di lokasi yang lembab, seperti kamar mandi atau dekat jendela yang sering terkena uap air.

Uap air yang ada di lingkungan sekitar membawa partikel-partikel yang dapat bereaksi dengan permukaan logam perhiasan. Proses ini dapat mempercepat terjadinya tarnish, bahkan jika perhiasan tersebut jarang digunakan. Kelembaban menciptakan kondisi yang sangat mendukung terjadinya reaksi kimia yang lebih agresif. Selain itu, kelembaban juga dapat menyebabkan korosi pada beberapa jenis logam, yang dapat merusak kilau dan penampilan perhiasan secara permanen. Oleh karena itu, menjaga perhiasan tetap dalam keadaan kering sangat penting untuk mempertahankan keindahannya.

4 dari 8 halaman

3. Paparan Residu Bahan Kimia

Wewangian (sumber: jcomp/freepik)

Meskipun perhiasan jarang digunakan, paparan residu bahan kimia dapat menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kusam. Sumber bahan kimia ini bisa berasal dari lingkungan sekitar atau sisa penggunaan sebelumnya yang tidak dibersihkan dengan baik.

Berbagai produk yang kita gunakan sehari-hari, seperti parfum, hairspray, losion, kosmetik, dan produk pembersih rumah tangga, mengandung zat kimia yang bersifat reaktif terhadap logam perhiasan. Bahkan, uap dari bahan kimia ini sudah cukup untuk memicu reaksi dengan permukaan logam perhiasan. Klorin, yang sering ditemukan dalam air kolam renang atau produk pembersih, sangat korosif terhadap banyak jenis logam perhiasan, termasuk emas dan perak.

Paparan terhadap residu klorin, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil, dapat mengakibatkan perubahan warna serta kerusakan permanen pada perhiasan Anda. Jika perhiasan tidak dibersihkan secara menyeluruh setelah terpapar bahan kimia tersebut, residu yang tertinggal akan tetap menempel dan berpotensi merusak.

Selama periode penyimpanan, residu ini akan terus bereaksi dengan logam, sehingga menyebabkan perhiasan menjadi kusam secara bertahap, meskipun tidak digunakan lagi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan perhiasan agar tetap dalam kondisi baik dan menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.

5 dari 8 halaman

4. Penyimpanan yang Tidak Tepat

Cara Merawat dan Menyimpan Investasi Perhiasan (Foto: Gemini)

Metode penyimpanan perhiasan Anda sangat memengaruhi seberapa cepat perhiasan tersebut kehilangan kilau. Jika tidak disimpan dengan benar, perhiasan akan lebih cepat terpapar pada faktor-faktor yang menyebabkan kusam, seperti kelembaban dan udara. Menyimpan perhiasan di tempat terbuka atau dalam kotak yang tidak kedap udara akan membuatnya terus-menerus terpapar polutan dan kelembaban. Hal ini akan mempercepat proses oksidasi dan tarnish pada perhiasan Anda. Seperti yang telah disebutkan, "Udara mengandung partikel-partikel yang dapat bereaksi dengan logam, dan kelembaban menyediakan medium yang ideal untuk reaksi tersebut."

Untuk menjaga agar perhiasan tetap dalam kondisi baik, sebaiknya simpan dalam kantong kain lembut yang terpisah atau kantong plastik kedap udara (ziplock) yang dilengkapi dengan strip anti-tarnish. Dengan cara ini, Anda dapat meminimalkan kontak langsung dengan udara dan kelembaban, sehingga perhiasan Anda akan lebih tahan lama dan tetap berkilau. Selain itu, penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan perhiasan saling bergesekan, yang tidak hanya menimbulkan goresan tetapi juga mempercepat reaksi kimia pada permukaan logam yang terbuka. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara penyimpanan agar perhiasan tetap terjaga kualitasnya.

6 dari 8 halaman

5. Residu Keringat dan Minyak Alami

Gambar Keringat Dingin Sumber: pexels.com/Andreas

Walaupun perhiasan tidak sering digunakan, jika pernah dikenakan dan tidak dibersihkan dengan benar sebelum disimpan, sisa keringat dan minyak alami dari tubuh bisa tertinggal dan mengakibatkan tampilan yang kusam. Keringat manusia mengandung berbagai zat seperti garam, asam, dan minyak yang dapat bereaksi dengan logam perhiasan, terutama pada perak dan paduan emas. Jika residu ini dibiarkan, reaksi kimia akan terus berlangsung selama perhiasan disimpan, yang mengakibatkan tarnish. Selain itu, minyak alami dari kulit dan sisa kosmetik yang menempel pada perhiasan setelah digunakan juga sangat berpengaruh. Lapisan tipis tersebut dapat menjebak kelembaban dan partikel lain, menciptakan kondisi yang ideal untuk pembentukan tarnish.

Bahkan setelah perhiasan dilepas, jejak-jejak ini tetap aktif dan dapat merusak permukaannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membersihkan perhiasan menggunakan kain lembut setelah setiap pemakaian, meskipun hanya untuk waktu yang singkat, sebelum menyimpannya. Tindakan sederhana ini bisa secara signifikan mengurangi kemungkinan perhiasan Anda menjadi kusam, meskipun jarang dipakai. Dengan menjaga kebersihan perhiasan, Anda dapat memastikan bahwa keindahannya tetap terjaga dalam jangka waktu yang lama.

7 dari 8 halaman

6. Jenis Logam dan Paduan

Gelang berlapis (Sumber: Gemini)

Tingkat ketahanan terhadap kusam pada logam perhiasan tidaklah seragam; hal ini sangat dipengaruhi oleh jenis logam serta paduan yang digunakan. Sebagai contoh, "emas murni (24 karat) dikenal sebagai salah satu logam yang paling tahan terhadap kusam karena sifatnya yang tidak reaktif dan tidak mudah berkarat," menjadikannya pilihan yang sangat stabil untuk perhiasan.

Di sisi lain, emas dengan kadar karat lebih rendah, seperti 10K, 14K, atau 18K, biasanya dicampur dengan logam lain seperti tembaga, perak, atau nikel. Logam paduan ini lebih rentan terhadap oksidasi dan tarnish, sehingga perhiasan emas dengan kadar karat rendah cenderung lebih cepat kehilangan kilau. Selain itu, perak sterling, yang merupakan paduan antara perak dan tembaga, juga sangat mudah mengalami tarnish akibat reaksi tembaga dengan belerang di udara. Logam dasar seperti kuningan atau perunggu pun memiliki kecenderungan yang sama, mengingat kandungan tembaganya yang tinggi.

Perhiasan berlapis, atau plated jewelry, juga memiliki kecenderungan untuk cepat kusam atau bahkan mengelupas lapisannya. Hal ini biasanya terjadi ketika lapisan pelindungnya tipis atau sudah aus, sehingga logam dasar yang lebih reaktif menjadi terlihat. Oleh karena itu, memahami komposisi logam perhiasan yang Anda miliki sangat penting untuk menjaga keindahan dan mencegah terjadinya kusam.

8 dari 8 halaman

7. Paparan Sulfur di Lingkungan Sehari‑hari

Ilustrasi Perhiasan Emas. (Unsplash - Segal Jewelry)

Menyimpan beberapa jenis logam bersama dapat menyebabkan kontaminasi silang, di mana satu perhiasan mempercepat kusamnya perhiasan lain. Beberapa bahan penyimpanan yang mengandung belerang atau asam dapat bereaksi dengan logam perhiasan, mempercepat tarnish meskipun perhiasan disimpan. Sebaiknya gunakan kantong kain lembut terpisah atau kantong plastik kedap udara untuk setiap bagian agar terhindar dari reaksi tidak diinginkan.