Bisakah Minyak Zaitun Digunakan di Kulit? Ini Kata Dermatolog!

Vinsensia DianawantiDiterbitkan 29 Desember 2025, 14:38 WIB

ringkasan

  • Minyak zaitun kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan yang menjadikannya emolien pelembap efektif, terutama untuk kulit sangat kering.
  • Namun, para dermatolog memperingatkan bahwa kulit tidak memiliki enzim untuk memecah molekul minyak zaitun, sehingga cenderung menyumbat pori-pori dan dapat memperparah jerawat.
  • Penggunaan minyak zaitun disarankan setelah mandi di malam hari sebagai penghalang kelembapan, tetapi harus dihindari pada kulit berjerawat dan saat terpapar sinar matahari.

Fimela.com, Jakarta - Penggunaan minyak zaitun sebagai perawatan kulit telah lama menjadi topik hangat di kalangan Sahabat Fimela. Banyak yang penasaran akan manfaatnya, namun para ahli dermatologi memiliki pandangan yang beragam. Mereka menyoroti baik potensi maupun batasan penggunaannya, memicu perdebatan yang menarik.

Minyak zaitun memang dikenal kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan alami. Kandungan ini menjadikannya emolien yang sangat baik dengan kemampuan melembapkan yang kuat. Namun, pertanyaan besar muncul: bisakah minyak zaitun digunakan di kulit secara efektif dan aman untuk semua?

Pertimbangan ini penting mengingat tidak semua kulit bereaksi sama terhadap setiap bahan. Artikel ini akan mengupas tuntas pandangan para dermatolog mengenai penggunaan minyak zaitun pada kulit, memberikan informasi aktual agar Sahabat Fimela dapat membuat keputusan perawatan kulit yang bijak. Mari kita selami lebih dalam fakta-fakta menariknya.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Manfaat Minyak Zaitun: Pelembap Alami yang Kaya Nutrisi

cara mengkonsumsi minyak zaitun ©Ilustrasi Steve Buissinne dari Pixabay

Minyak zaitun merupakan sumber yang kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan, menjadikannya emolien yang sangat baik dengan sifat pelembap yang kuat. Kandungan nutrisi ini membantu menjaga elastisitas kulit dan melindunginya dari kerusakan akibat radikal bebas.

Bagi Sahabat Fimela dengan kulit yang sangat kering atau rusak, minyak zaitun dapat menjadi pilihan yang baik untuk melembapkan, terutama selama bulan-bulan musim dingin. Kemampuannya untuk membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit membantu mengunci kelembapan dan mencegah dehidrasi.

Sifat emoliennya yang kuat juga dapat membantu menenangkan kulit yang iritasi atau meradang. Meskipun demikian, penting untuk memahami bahwa manfaat ini mungkin tidak berlaku universal untuk semua jenis kulit, terutama yang memiliki kecenderungan tertentu.

3 dari 4 halaman

Sisi Lain Minyak Zaitun: Risiko dan Efek Samping yang Perlu Diketahui

Meskipun memiliki manfaat, penggunaan minyak zaitun langsung pada kulit memiliki tinjauan yang beragam dari para ahli. Anna Babayan, seorang ahli estetika dan pemilik Anna Babayan Skincare di Boston, menyatakan bahwa secara umum, minyak zaitun bukanlah pilihan ideal sebagai produk perawatan kulit.

Hal ini disebabkan karena kulit kita tidak memiliki enzim yang tepat untuk memecah molekul minyak zaitun dan memungkinkan manfaatnya meresap ke dalam kulit. Akibatnya, minyak zaitun cenderung hanya berada di permukaan kulit sebagai lapisan penghalang yang mencegah hilangnya air, tanpa memberikan nutrisi mendalam.

Babayan menambahkan bahwa agar semua sifat luar biasa minyak zaitun dapat bermanfaat secara maksimal, minyak zaitun paling baik dikonsumsi. Dengan cara ini, nutrisi dan antioksidannya dapat bekerja dari dalam tubuh untuk mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan.

Bagi Sahabat Fimela yang memiliki kulit berjerawat, minyak zaitun dapat menjadi masalah serius. Dr. Mehr menjelaskan bahwa minyak zaitun dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat parah. Ini menjadikannya salah satu produk terburuk untuk dioleskan pada kulit yang cenderung memiliki produksi minyak berlebih.

4 dari 4 halaman

Panduan Penggunaan Minyak Zaitun yang Bijak untuk Kulit

Jika Sahabat Fimela memutuskan untuk menggunakan minyak zaitun pada kulit, disarankan untuk mengaplikasikannya segera setelah mandi di malam hari. Ini dapat berfungsi sebagai penghalang efektif untuk mencegah air menguap dari kulit, sehingga membantu menjaga kelembapan.

Penggunaan setelah mandi, saat kulit masih sedikit lembap, akan membantu minyak zaitun mengunci hidrasi lebih optimal. Namun, penting untuk tidak berlebihan dalam penggunaannya, terutama jika Anda memiliki jenis kulit yang sensitif atau berminyak.

Bagi kulit yang rentan berjerawat, penggunaan minyak zaitun harus dilakukan dengan hati-hati, atau lebih baik memilih alternatif minyak yang lebih ringan dan aman. Konsultasi dengan dermatolog dapat membantu menentukan produk yang paling sesuai untuk kondisi kulit Anda.

Selain itu, meskipun minyak zaitun dapat membantu menyembuhkan sengatan matahari, sangat tidak disarankan untuk menggunakannya saat terpapar sinar matahari. Dr. Mehr membandingkannya dengan praktik di tahun 50-an ketika orang mengoleskan baby oil dan "memasak" di bawah sinar matahari, yang dapat merusak kulit.