Perempuan dan Body Image di Era Media Sosial: Dampak dan Solusi

Hilda IrachDiterbitkan 29 Desember 2025, 16:25 WIB

ringkasan

  • Media sosial menciptakan standar kecantikan yang tidak realistis bagi perempuan.
  • Paparan citra yang diidealkan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi.
  • Gerakan body positivity dan kurasi konten dapat membantu meningkatkan citra tubuh positif.

Fimela.com, Jakarta - Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dampaknya terhadap citra tubuh perempuan sangat signifikan. Banyak perempuan merasa tertekan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis yang sering dipromosikan di platform seperti Instagram dan Facebook. Apa yang sebenarnya terjadi dengan citra tubuh perempuan di era media sosial ini?

Media sosial sering kali menampilkan gambar-gambar yang diidealkan, yang dapat menciptakan persepsi salah tentang normalitas. Paparan terus-menerus terhadap citra yang sempurna ini dapat mengarah pada ketidakpuasan tubuh dan masalah kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan, terutama remaja, sangat rentan terhadap pengaruh ini. Bagaimana kita bisa memahami dan mengatasi tantangan ini?

Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak negatif media sosial terhadap citra tubuh perempuan, serta beberapa strategi untuk mengurangi efek berbahaya yang ditimbulkan.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Dampak Negatif Media Sosial terhadap Citra Tubuh

Media sosial telah mengubah cara pandang perempuan terhadap tubuh mereka. Banyak yang merasa tertekan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis. Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi:

  • Paparan Gambar yang Diidealkan: Gambar-gambar yang tampak sempurna sering kali menggunakan filter dan pengeditan, menciptakan standar kecantikan yang tidak dapat dicapai.
  • Budaya Perbandingan: Media sosial menciptakan budaya di mana individu membandingkan diri mereka dengan orang lain, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan tubuh.
  • Masalah Kesehatan Mental: Paparan terus-menerus terhadap citra yang diidealkan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan gangguan makan.
3 dari 4 halaman

Masalah Kesehatan Mental yang Muncul

Riset menunjukkan bahwa ketidakpuasan tubuh sering kali berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan mental. Beberapa di antaranya adalah:

  • Rendah Diri dan Depresi: Ketidakpuasan tubuh dapat menyebabkan perasaan rendah diri dan depresi yang lebih dalam.
  • Body Dysmorphic Disorder (BDD): Kecemasan berlebihan tentang penampilan dapat berkembang menjadi gangguan dismorfik tubuh, di mana individu terobsesi dengan kekurangan fisik yang tidak nyata.
  • Snapchat Dysphoria: Kecenderungan untuk merasa tidak puas dengan penampilan asli setelah melihat versi yang telah diedit di media sosial.
4 dari 4 halaman

Strategi Mitigasi dan Pengaruh Positif

Meskipun dampak negatifnya signifikan, ada juga potensi untuk memanfaatkan media sosial secara positif:

  • Gerakan Body Positivity: Gerakan ini mendorong penerimaan tubuh dalam berbagai bentuk dan ukuran, membantu perempuan merasa lebih baik tentang diri mereka.
  • Mengkurasi Umpan Media Sosial: Pengguna dapat memilih untuk mengikuti akun yang mempromosikan citra tubuh positif dan menghindari akun yang berfokus pada standar kecantikan yang tidak realistis.
  • Literasi Digital: Mengajarkan literasi digital kepada generasi muda dapat membantu mereka memahami dampak media sosial terhadap citra diri mereka.

Dengan memahami dampak media sosial terhadap citra tubuh, perempuan dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan ini. Membangun komunitas yang mendukung dan mempromosikan citra tubuh positif adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi semua.