Sukses

Beauty

Bukan Jerawat, Cari Tahu 4 Fakta tentang Milia dan Cara Mengatasinya

Fimela.com, Jakarta Sadar atau tidak, kamu mungkin memiliki milia di sekitar kulit wajah kamu. Benjolan kecil dan keras ini sering kita kira sebagai jerawat atau komedo, tetapi jangan salah, milia sangat berbeda dari keduanya.

Itu berarti pendekatan perawatan dan ekstraksi kamu juga harus berbeda.untuk menghilangkannya, tidak bisa dengan hanya menekannya seperti jerawat. Dilansir dari shape.com, berikut para ahli kulit menimbang apa yang menyebabkan milia dan bagaimana cara menghilangkan milia.

Apa itu milia?

"Milia adalah benjolan putih kecil keratin yang merupakan protein yang membentuk rambut, kulit, dan kuku, yang terperangkap di bawah kulit," jelas ahli kulit Kota New York Marnie Nussbaum, MD. "Mereka tidak menyakitkan dan terlihat seperti jerawat, tetapi cukup berbeda. Mereka tidak dapat muncul atau ditekan dan tidak akan pernah mengeluarkan nanah atau darah." tambahnya.

Tidak seperti jerawat, biasanya tidak ada kemerahan atau peradangan yang terlibat, hanya benjolan berwarna daging atau putih, kecil, dan keras. Menurut Dr. Nussbaum, milia berkerumun dalam kelompok, dan mereka sering muncul di hidung, pipi, dan terutama di sekitar mata. Milia memang tidak sedap dipandang dan menyebalkan, tetapi menurut seorang dermatopalogis Gretchen Frieling, MD dari Boston, milia bukan masalah kesehatan. Milia paling sering muncul di wajah kamu, namun milia dapat timbul di tempat lain, yaitu dada, punggung, dan lengan.

Mengapa milia berbeda dari jenis pori-pori tersumbat lainnya?

Pori-pori yang tersumbat biasanya disebabkan oleh kelebihan minyak, kotoran, dan bakteri yang terperangkap di dalam pori-pori dan menciptakan jerawat atau komedo, tidak seperti milia, mereka dapat diekstraksi.

“Mungkin ada minyak yang terjebak dalam milia juga bersama dengan keratin yang menumpuk, tetapi minyak itu terperangkap jauh lebih dalam dan ditutupi oleh lapisan kulit mati,” jelas seorang ahli kecantikan Elina Fedotova, pendiri Elina Organics Spa and Skincare.

“Itu sebabnya, tidak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tidak akan dapat memecahkan milia seperti jerawat. Milia juga tidak harus selalu muncul dalam pori-pori, terkadang benjolan ini dapat terbentuk di bawah kulit dan bahkan di dalam pori-pori,” kata Dr. Frieling.

Apa penyebab timbulnya milia?

Menurut Dr. Nussbaum, masih belum jelas apa yang menyebabkan milia. Sering kali tidak ada alasan spesifik mengapa keratin terjebak, dan milia sering muncul tanpa sebab. Namun, kita tahu bahwa orang-orang tertentu memiliki kecenderungan genetik untuk membentuk milia. "Biasanya orang-orang ini memiliki kulit yang sangat dehidrasi dan pori-pori sempit yang membuat minyak sulit untuk keluar dan lebih mudah terperangkap di dalam," jelas Fedetova.

Rutinitas makeup kamu juga bisa menjadi penyebab. "Penyamaran berbahan dasar silikon tebal menutupi kulit dengan lapisan tipis yang memerangkap minyak di pori-pori. Inilah mengapa kamu sering melihat milia di bawah mata karena banyak orang menggunakannya untuk menutupi lingkaran hitam," tambah Fedotova.

Bagaimana cara menghilangkan milia?

 

"Milia tidak akan bergerak, tidak peduli berapa banyak tekanan atau tekanan yang Anda terapkan, dan hanya akan menyebabkan jaringan parut jika kamu mencobanya," ujar Dr. Nussbaum. Jangan pernah mencoba untuk menghilangkan milia sendiri. Kamu perlu menemui seorang profesional untuk menyingkirkan milia itu. Ekstraksi yang aman dan profesional biasanya melibatkan pelapisan benjolan dengan jarum steril untuk menghilangkan bola keras dari keratin dan minyak tua atau menggunakan jarum yang dipanaskan untuk memecah benjolan.

Yang dapat kamu lakukan adalah menerapkan cara pencegahan milia, terutama jika kamu tahu kamu cenderung akan memilikinya. Menurut Dr. Nussbaum, tidak ada cara yang pasti untuk mencegah milia, tetapi ada beberapa hal yang dapat membantu.

Langkah satu: Tetap menggunakan makeup dan skincare yang non-komedogenik, artinya tidak menyebabkan pori-portersumbat. Langkah dua: Gunakan produk-produk dengan bahan-bahan yang akan membantu mendorong pergantian sel dan pengelupasan sel, untuk membantu membersihkan sel-sel mati sebelum menumpuk dan mencegah timbulnya benjolan. Kamu bisa gunakan retinoid, asam alfa-hidroksi, dan asam beta-hidroksi.Langkah tiga: Hidrasi. Milia juga lebih mungkin terjadi ketika kulit kering dan serpihan ekstra menumpuk. Kuncinya adalah memilih produk yang mengandung humektan ringan, seperti asam hialuronat, daripada minyak berat.

Itulah serba-serbi tentang milia. Jadi, jangan samakan lagi dengan jerawat atau komedo ya, Sahabat Fimela.

Penulis: Rafinda

#Growfearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading