Sukses

Beauty

Rekomendasi Perawatan Jerawat yang Aman Dilakukan selama Masa Kehamilan

Fimela.com, Jakarta Jerawat bisa muncul kapan saja, tapi bisa sangat sulit ditangani saat hamil. Secara teknis, jerawat yang muncul selama masa kehamilan bisa dianggap sebagai bagian dari jerawat hormonal berkat progesteron, sejenis androgen.

Progesteron tingkat tinggi diproduksi selama kehamilan. Progesteron merangsang peningkatan produksi sebum dan ini bisa menyebabkan peningkatan jerawat.

Oleh karena itu, jerawat kehamilan cenderung muncul di area yang sama dengan pori-pori tersumbat yang biasanya terjadi sebelum menstruasi, khususnya di sekitar dagu dan garis rahang. Namun, bisa melampaui ini, terkadang bisa lebih luas dan memengaruhi leher, dada, dan punggung juga.

Kapan jerawat kehamilan dimulai?

Perubahan hormon alami yang terjadi selama kehamilan memengaruhi setiap orang dengan cara yang sedikit berbeda. Namun, jika kamu biasanya memiliki kulit yang cenderung berjerawat, kamu mungkin akan mengalaminya, dan bisa mulai muncul dalam beberapa minggu.

Jerawat kehamilan biasanya dimulai pada trisemester pertama ketika kadar hormon meningkat. Jika kamu tidak mengalaminya pada trisemester pertama, maka jerawat yang muncul pada trisemester kedua dan ketiga cenderung tidak terjadi.

Jerawat kehamilan bisa bertahan hingga pasca persalinan, terutama jika kamu memiliki kulit yang cenderung berjerawat. Tapi perlu diingat, hormon bukan satu-satunya pendorong di balik munculnya jerawat, terkadang bisa berasal dari stres, yang mungkin lebih intens selama kehamilan.

 

Bagaimana cara menghilangkan jerawat selama kehamilan?

American College of Obstetricians and Gynecologists menyarankan menghindari obat jerawat, seperti terapi hormonal, bentuk retinol oral, dan antibiotik, yang semuanya bisa meningkatkan risiko kelahiran cacat. Bicara dengan dokter kandunganmu, jika kamu tidak yakin produk apa saja yang bisa digunakan selama masa kehamilan.

1. Pembersih wajah berjerawat untuk ibu hamil

Saat menggunakan produk pembersih yang dirancang untuk menargetkan jerawat, biasanya bukan masalah bahan apa yang digunakan, melainkan konsentrasinya. Untuk benzoil peroksida dan asam salisilat, yang merupakan dua bahan utama yang ditemukan dalam pembersih anti jerawat, umumnya disarankan untuk menggunakannya dengan formulasi persentase rendah pada area permukaan yang terbatas. Benzoil peroksida biasanya ditemukan pada konsentrasi hingga 10%, sebagaimana diperbolehkan FDA untuk pengobatan jerawat, tapi untuk ibu hamil, sebaiknya gunakan produk dengan konsentrasi tidak lebih dari 4%.

2. Spot treatment untuk jerawat kehamilan

Jika ada bahan aktif yang sempurna untuk digunakan selama kehamilan, itu adalah asam azelaic. Asam ini akan membantu untuk membuka pori-pori yang tersumbat.

Karena sifat antibakteri dan antiinflamasinya, asam ini bisa membantu mengatasi jerawat dan rosacea. Asam salisilat juga bisa membantu menghilangkan komedo putih yang muncul.

3. Pelembap

Pelembap sangat penting, terutama selama masa kehamilan, di mana kulit cenderung kering. Carilah produk berfomulasi nonkomedogenik dengan bahan-bahan seperti asam hialuronat yang menghidrasi, niacinamide yang menenangkan, dan ceramide yang membantu mengisi dan memperkuat penghalang kulit. Jangan lupa untuk selalu menggunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi, yang merupakan angka minimum yang direkomendasikan oleh American Academy of Dermatology.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading