Sukses

Beauty

Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Digabung Pemakaiannya, Bisa Bikin Iritasi

Fimela.com, Jakarta Banyak dari kita yang sangat perhatian terhadap perawatan kulit, terutama dengan semakin populernya tren perawatan kulit yang melibatkan penggunaan berbagai produk. Namun, ketika mengaplikasikan produk skincare, beberapa orang sering kali berpikir bahwa semakin banyak produk yang digunakan, semakin efektif perawatan tersebut. Namun, hal ini justru bisa berbahaya dan tidak disarankan oleh para ahli.

Tidak semua kandungan skincare cocok untuk digunakan bersamaan. Menggabungkan beberapa produk dengan kandungan aktif yang berbeda dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, atau bahkan membahayakan kesehatan kulit kita. Oleh karena itu, penting untuk memahami beberapa kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan.

Dalam rangka mencapai kulit yang sehat dan glowing, tidak selalu tentang menggunakan sebanyak mungkin produk skincare. Pemilihan kandungan yang tepat dan pengaturan waktu penggunaan setiap produk sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Berikut berbagai kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan yang perlu diketahui agar kulit tidak iritasi.

Kandungan dalam Skincare yang Tak Boleh Dipakai Bersamaan

1. Retinol dan Vitamin C

Vitamin C adalah bahan lain yang sangat kuat dalam perawatan kulit yang disukai karena kemampuannya untuk mencerahkan dan meratakan warna kulit. Meskipun retinol dan Vitamin C menawarkan manfaat yang luar biasa secara individual, keduanya tidak boleh digunakan bersamaan. Menggabungkan kedua bahan ampuh ini dapat menyebabkan sensitivitas yang berlebihan pada kulit, yang menyebabkan iritasi dan peradangan. Untuk mendapatkan hasil maksimal dari rutinitas perawatan kulit, yang terbaik adalah menggunakan produk yang mengandung retinol di malam hari dan produk yang mengandung Vitamin C di siang hari. Dengan cara ini, Anda dapat memperoleh manfaat dari kedua bahan tersebut tanpa risiko efek samping negatif pada kulit Anda.

2. AHA/BHA dan Retinol

AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Beta Hydroxy Acid) merupakan jenis bahan kimia yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit untuk eksfoliasi atau mengangkat sel-sel kulit mati. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the German Society of Dermatology menunjukkan bahwa penggunaan AHA dan BHA secara bersamaan dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dengan cara mengeksfoliasi permukaan kulit sehingga menghasilkan kulit yang lebih cerah dan halus. Namun, perlu diingat bahwa keduanya memiliki sifat yang cukup keras dan berpotensi menyebabkan iritasi kulit jika digunakan secara berlebihan atau tidak tepat.

Ketika digunakan bersamaan dengan retinol, kombinasi ini dapat membuat kulit menjadi iritasi dan mengelupas. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dosis pemakaian serta konsultasi dengan dokter kulit untuk menghindari iritasi pada kulit akibat pemakaian kedua bahan ini secara bersamaan.

3. Glycolic Acid dan Azelaic Acid

Kedua bahan ini sering digunakan dalam produk eksfoliator untuk membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit baru. Namun, sayangnya, kedua kandungan ini tidak boleh dipakai bersamaan karena dapat menimbulkan risiko bagi kulit. Reaksi yang mungkin terjadi jika menggunakan kedua kandungan ini secara bersamaan meliputi kulit menjadi kemerahan dan mengelupas parah.

4. Benzoil Peroksida dan Retinol

Studi yang dilakukan di The Journal of Dermatology menunjukkan bahwa benzoil peroksida memiliki keampuhan dalam mengatasi jerawat, baik dalam bentuk komedo putih maupun hitam. Namun, perlu diingat bahwa kombinasi antara benzoil peroksida dan retinol tidak dianjurkan. Dokter kulit bersertifikat, Shari Marchbein, menjelaskan bahwa penggunaan kedua bahan ini secara bersamaan dapat memengaruhi hasil yang diinginkan dari masing-masing kandungan skincare tersebut. Hal ini dikarenakan interaksi antara benzoil peroksida dan retinol dapat membuat keduanya menjadi kurang efektif.

5. SPF dan Retinol

Sunblock yang mengandung SPF memang sangat penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang bisa menyebabkan kanker kulit. Namun, perlu diingat bahwa sunblock sebaiknya tidak dicampur dengan retinol. Dr Marchbein menegaskan bahwa penggunaan sunblock dan retinol secara bersamaan bisa membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan bahkan kemungkinan meningkatkan risiko terbakar oleh sinar UV. Oleh karena itu, penting untuk memberikan jeda waktu antara penggunaan sunblock dan produk yang mengandung retinol agar kulit tetap sehat dan terlindungi.

Kombinasi Kedua Bahan Ini Bikin Kulit Iritasi

6. Retinol dan Asam Salisilat

Retinol dan asam salisilat merupakan bahan yang ampuh untuk mengobati jerawat dan mendorong regenerasi kulit. Namun, penggunaan keduanya secara bersamaan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan seperti kekeringan, iritasi, dan masalah kulit lainnya. Hal ini dikarenakan kedua bahan tersebut bekerja dengan cara mengelupas kulit dan meningkatkan pergantian sel, yang dapat menjadi terlalu keras jika digabungkan. Penting untuk menggunakan produk-produk ini pada waktu yang berbeda untuk menghindari efek negatif pada kulit.

7. Vitamin C dan Peptide

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods menjelaskan bahwa vitamin C dan peptide memiliki manfaat yang mirip dalam merawat kulit. Keduanya dikenal efektif dalam mengatasi tanda penuaan, merangsang produksi kolagen, dan mencerahkan warna kulit. Namun, meskipun keduanya baik untuk kesehatan kulit, perlu diingat bahwa penggunaan mereka secara bersamaan tidak disarankan. Kedua senyawa ini cenderung saling mengubah struktur serta rentan teroksidasi ketika digabungkan.

8. Benzoil Peroksida dan Vitamin C

Benzoil peroksida dan vitamin C adalah dua bahan skincare yang tidak cocok digunakan bersamaan. Benzoil peroksida dikenal sebagai zat aktif yang efektif dalam menghilangkan jerawat, sementara vitamin C sering digunakan untuk mencerahkan kulit dan melawan tanda-tanda penuaan. Namun, ketika kedua bahan ini digunakan bersamaan, ada risiko terjadinya oksidasi. Oksidasi terjadi ketika vitamin C bereaksi dengan benzoil peroksida, yang dapat mengurangi efektivitas keduanya dan membuat kulit menjadi sensitif.

9. Niacinamide dan AHA/BHA

Niacinamide adalah vitamin B3 yang kaya akan antioksidan dan memiliki sifat antiradang serta mencerahkan wajah. Manfaatnya telah terbukti oleh banyak orang dalam merawat kulit wajah mereka, namun perlu diingat bahwa niacinamide tidak boleh dicampur dengan AHA/BHA. Kedua senyawa ini termasuk dalam kelompok asam dan dapat mengakibatkan iritasi pada kulit jika digunakan bersama-sama.

10. Vitamin C dan Niacinamide

Vitamin C dan niacinamide merupakan dua bahan skincare yang sangat populer karena keduanya memiliki manfaat yang luar biasa untuk kulit, seperti mencerahkan dan menghilangkan bekas jerawat. Namun, tidak disarankan untuk menggunakan kedua bahan ini secara bersamaan karena kandungannya dapat berinteraksi satu sama lain. Menggunakan vitamin C dan niacinamide secara bersamaan dapat membuat kulit menjadi iritasi, kemerahan, bahkan gatal-gatal. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan pada waktu atau hari yang berbeda agar manfaatnya bisa optimal tanpa menyebabkan masalah pada kulit.

 

Jangan Gunakan Bahan Ini Bersamaan

11. BHA dan Benzoil Peroksida

BHA, atau Beta Hydroxy Acid, merupakan salah satu zat aktif yang sering digunakan dalam produk skincare untuk membantu mengatasi masalah jerawat dan kulit berminyak. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan BHA juga harus hati-hati dan tidak boleh digunakan bersamaan dengan benzoil peroksida. Kombinasi dari kedua bahan ini dapat menyebabkan reaksi kulit yang tidak diinginkan seperti iritasi, gatal-gatal, dan bahkan membuat kulit terasa kering dan tertarik.

12. Water dan Oil Based

Dalam dunia skincare, banyak produk yang mengandung bahan water based atau oil based. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan kedua jenis produk ini secara bersamaan dapat merusak efektivitas keduanya. Kandungan minyak dalam suatu produk bisa menahan formula air di atas kulit sehingga penyerapan menjadi terhambat. Hal ini dapat mengurangi efisiensi dari kedua produk tersebut dan membuat perawatan kulit tidak memberikan hasil maksimal.

13. Sabun pH Tinggi dan Vitamin C

Penting untuk memperhatikan pH produk perawatan kulit, terutama jika mengandung vitamin C. Sebagaimana disarankan oleh Leslie Baumann, MD, pembersih berbasis sabun dengan pH tinggi bisa memengaruhi kemampuan kulit untuk menyerap vitamin C dengan baik. Hal ini juga dapat membuat manfaat dari penggunaan vitamin C pada kulit menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk yang memiliki pH rendah agar vitamin C dapat bekerja dengan efektif dan memberikan hasil yang diharapkan.

14. Senyawa Aktif yang Sama

Jika Anda memiliki keinginan untuk mencoba kedua senyawa aktif yang sama di merek skincare berbeda, sebaiknya berpikir ulang. Menurut Deirdre Hooper, MD, dokter kulit bersertifikat di Audubon Dermatology di New Orleans, menggandakan zat aktif yang sama dapat memicu iritasi pada kulit. Hal ini dapat meningkatkan peluang terjadinya efek samping dari senyawa tersebut, yang tentunya tidak diinginkan. Karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kandungan dalam produk skincare yang digunakan dan menghindari penggunaan dua produk dengan senyawa aktif yang sama secara bersamaan.

15. Bakuchiol dan Asam Glikolat

Meskipun bakuchiol dapat dikombinasikan dengan aman dengan berbagai bahan perawatan kulit lainnya seperti squalane dan asam polihidroksi (PHA), disarankan untuk tidak menggabungkannya dengan asam glikolat. Mencampurkan bakuchiol dengan asam glikolat dapat mengurangi khasiat dan efek menguntungkan pada kulit.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading