Fimela.com, Jakarta Saat cuaca berubah, bibir sering kali menjadi bagian yang paling cepat merasakan dampaknya. Panas terik matahari bisa membuatnya terasa kering, sementara udara dingin justru memperparah kondisi dengan menyebabkan bibir pecah-pecah.
Belum lagi kebiasaan sehari-hari, seperti terlalu sering menjilat bibir atau kurang minum air putih, yang tanpa disadari turut memperburuk kondisinya. Bibir yang kering dan pecah-pecah bukan hanya terasa tidak nyaman, tetapi juga bisa mengganggu penampilan dan bahkan menyebabkan rasa perih saat berbicara atau makan.
Banyak orang mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah ini, mulai dari menggunakan lip balm hingga mengoleskan madu atau minyak alami. Namun, tidak semua metode memberikan hasil yang efektif, apalagi jika tidak diimbangi dengan perawatan yang tepat dari dalam maupun luar. Terkadang, perawatan sederhana yang konsisten justru menjadi kunci utama agar bibir tetap sehat dan lembap.
Advertisement
Jadi, bagaimana cara merawat bibir agar tetap lembut dan terhindar dari kekeringan? Sebelum mencari solusi, penting untuk memahami apa saja penyebab bibir kering dan bagaimana kebiasaan sehari-hari bisa memengaruhi kesehatan bibir.
Dengan begitu, Sahabat Fimela bisa menemukan perawatan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan bibir. Melansir my.clevelandclinic.org, berikut adalah tips merawat bibir agar tetap sehat dan lembap.
Advertisement
Apa Itu Bibir Kering dan Pecah-Pecah?
Bibir kering dan pecah-pecah merupakan masalah yang sering dialami banyak orang, terlebih saat cuaca ekstrem. Siapa yang tidak pernah merasakan bibir yang terasa kering, terkelupas, atau bahkan pecah-pecah? Jika sudah begitu, tentu lip balm menjadi barang yang selalu dibawa ke mana-mana untuk membantu merawat bibir. Namun, meskipun lip balm ada di tas atau mobil, kadang bibir tetap saja terasa kering. Bibir kering ini bisa terjadi kapan saja, tetapi cuaca dingin dan kering yang biasanya sering kali memperburuk keadaan.
Kulit bibir memang lebih tipis dan sensitif dibandingkan kulit tubuh lainnya. Hal ini karena bibir tidak memiliki kelenjar minyak yang membantu menjaga kelembapannya. Itulah mengapa bibir lebih mudah kering dan pecah-pecah, terutama jika sering terpapar cuaca dingin atau terik matahari. Fenomena ini dikenal sebagai cheilitis, yaitu peradangan pada bibir, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari paparan sinar matahari hingga reaksi terhadap produk perawatan bibir seperti lip balm. Bagi sebagian orang, masalah ini bisa jadi lebih dari sekadar gangguan kosmetik, karena cheilitis bisa menjadi masalah medis yang memerlukan perhatian khusus.
Jenis-Jenis Cheilitis
Cheilitis atau peradangan bibir memiliki beberapa jenis, yang disesuaikan dengan penyebabnya. Yang paling umum tentu saja cheilitis aktinik, yang terjadi akibat paparan sinar matahari yang berlebihan. Ini sering dialami oleh orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan tanpa perlindungan terhadap sinar UV. Selain itu, ada juga cheilitis sudut, yang disebabkan oleh infeksi jamur di sudut bibir. Kondisi ini biasanya muncul ketika kelembapan di sekitar mulut tinggi, misalnya setelah makan atau berbicara, yang memungkinkan jamur berkembang biak.
Jenis lain yang tidak kalah umum adalah cheilitis kontak, yaitu peradangan yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu dalam produk perawatan bibir, seperti lip balm atau lipstik. Bahan-bahan tertentu dalam produk ini bisa menyebabkan iritasi pada bibir. Cheilitis juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu, misalnya retinoid, yang mengurangi kelembapan alami kulit bibir. Beberapa orang juga mengalami cheilitis eksimatik, yang terjadi akibat flare-up eksim. Selain itu, ada cheilitis eksfoliatif, yang ditandai dengan pengelupasan bibir yang terus-menerus, seringkali disebabkan oleh kebiasaan menjilat bibir.
Gejala Bibir Kering dan Pecah-Pecah
Bibir yang kering dan pecah-pecah memiliki berbagai gejala yang cukup mengganggu. Gejala yang paling umum adalah bibir yang terasa kering, terkelupas, dan retak. Kulit bibir yang pecah-pecah bisa terasa sakit, gatal, bahkan perih. Dalam beberapa kasus, bibir bisa mengalami luka kecil yang dapat berkembang menjadi infeksi jika tidak segera diatasi. Bibir yang sangat kering juga dapat membuat makan menjadi tidak nyaman, terutama saat mengonsumsi makanan pedas, asam, atau berbumbu tajam. Sensasi perih dan terbakar seringkali muncul ketika bibir yang kering mulai terkelupas atau retak.
Selain itu, bibir yang pecah-pecah juga bisa menyebabkan pembengkakan dan memerah. Kondisi ini menunjukkan bahwa ada peradangan yang cukup signifikan, yang bisa disebabkan oleh infeksi atau reaksi alergi. Ketika bibir terus menerus terkelupas atau terluka, bisa timbul rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebab Bibir Kering dan Pecah-Pecah
Bibir kering dan pecah-pecah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun internal. Salah satu penyebab eksternal yang paling umum adalah perubahan cuaca, terutama saat cuaca dingin atau panas. Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa menyebabkan bibir terbakar, karena kulit bibir tidak memiliki perlindungan alami seperti kelenjar minyak pada kulit tubuh. Selain itu, kebiasaan buruk seperti sering menjilat bibir atau menggigit bibir juga dapat memperburuk kondisi bibir kering. Kelembapan yang berlebihan pada area sekitar mulut, misalnya karena air liur, juga bisa menyebabkan bibir terinfeksi oleh jamur atau bakteri.
Dehidrasi menjadi faktor lain yang sering menyebabkan bibir kering. Ketika tubuh kekurangan cairan, kulit, termasuk bibir, akan kehilangan kelembapan dan menjadi kering. Beberapa kondisi medis, seperti alergi atau gangguan tiroid, juga dapat mempengaruhi kelembapan bibir. Selain itu, kekurangan vitamin tertentu, terutama vitamin B dan zat besi, dapat memperlambat proses regenerasi kulit dan membuat bibir lebih rentan terhadap kekeringan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan cairan dan nutrisi agar bibir tetap sehat.
Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-Pecah
Mengatasi bibir kering dan pecah-pecah bisa dilakukan dengan beberapa langkah mudah yang dapat dilakukan di rumah. Pertama-tama, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Minum cukup air setiap hari membantu menjaga kelembapan kulit, termasuk bibir. Menggunakan lip balm yang mengandung bahan pelembap, seperti petroleum jelly atau gliserin, dapat membantu menjaga bibir tetap lembap dan terlindungi dari paparan udara kering. Lip balm yang mengandung tabir surya juga sangat penting ketika Sahabat Fimela berada di luar ruangan untuk melindungi bibir dari efek buruk sinar UV.
Selain itu, hindari kebiasaan buruk seperti menjilat bibir atau menggigit bibir, karena hal ini justru akan memperburuk kondisi bibir yang kering. Jika bibir mulai berdarah atau mengalami luka, gunakan salep khusus untuk bibir yang dapat mempercepat proses penyembuhan. Untuk menghindari udara kering di dalam rumah, Sahabat Fimela bisa menggunakan pelembap udara, terutama saat musim dingin.
Kapan Harus Mencari Perawatan Medis?
Meski bibir kering umumnya bisa diatasi dengan perawatan rumahan, ada kalanya kondisi ini memerlukan perhatian medis. Jika setelah beberapa waktu bibir kering Sahabat Fimela tidak kunjung sembuh atau malah semakin parah, sebaiknya Sahabat Fimela berkonsultasi dengan dokter. Dalam beberapa kasus, bibir kering dan pecah-pecah bisa jadi gejala dari masalah medis lain, seperti gangguan tiroid, alergi, atau infeksi. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan tes untuk menentukan penyebab yang mendasari kondisi tersebut.
Jika bibir Sahabat Fimela terus-menerus berdarah atau ada tanda-tanda infeksi, jangan ragu untuk segera mendapatkan perawatan medis. Dengan pengobatan yang tepat, bibir dapat sembuh lebih cepat dan menghindari komplikasi yang lebih serius.