Tips Diet Gula untuk Kulit Wajah Bebas Jerawat, Efektif dan Mudah Dilakukan

Fimela.com, Jakarta Banyak orang berusaha mengatasi jerawat dengan berbagai produk skincare, namun lupa bahwa apa yang dikonsumsi setiap hari juga berpengaruh besar pada kondisi kulit. Gula menjadi salah satu pemicu terbesar jerawat karena dapat meningkatkan insulin, memicu produksi minyak berlebih, dan menciptakan peradangan yang membuat kulit lebih sensitif serta mudah breakout. Bahkan minuman manis, camilan kecil, atau saus kemasan yang terlihat aman pun bisa diam-diam memperburuk kondisi kulit tanpa disadari.

Konsumsi gula berlebih juga mempercepat kerusakan kolagen, membuat kulit tampak kusam, kehilangan elastisitas, dan menurunkan kemampuan alami kulit untuk pulih dari jerawat. Jika pola makan tinggi gula dilakukan terus-menerus, kulit akan semakin sulit stabil, mudah meradang, dan lebih rentan muncul jerawat yang berulang.

Dilansir dari Korean Cosmetics.cy, membatasi gula dan beralih ke pemanis rendah glikemik terbukti membantu meredakan jerawat serta membuat kulit lebih stabil dan sehat. Dengan perubahan kecil namun konsisten dalam pola makan, diet gula bisa menjadi salah satu langkah paling efektif untuk mendapatkan kulit yang lebih bersih dan glowing dari dalam.

Mengapa Gula Memicu Jerawat

Saat gula darah naik, tubuh mengeluarkan insulin dalam jumlah besar. Insulin ini memicu naiknya hormon androgen yang membuat kelenjar minyak bekerja lebih aktif. Akibatnya, pori-pori lebih mudah tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Selain itu, gula juga memicu peradangan internal yang membuat jerawat menjadi lebih merah, nyeri, dan sulit sembuh.

Perpaduan antara minyak berlebih dan peradangan membuat diet tinggi gula menjadi salah satu pemicu terbesar jerawat, terutama bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, berminyak, atau sedang mengalami hormonal breakout. Jika kamu merasa jerawat sulit hilang meski sudah memakai banyak skincare, bisa jadi gula adalah salah satu penyebabnya.

Menghindari Gula Tersembunyi dan Beralih ke Pemanis Aman

Gula tambahan banyak tersembunyi dalam makanan sehari-hari seperti yogurt rasa, granola, oat instan, saus pasta, minuman kopi, hingga snack kemasan yang terlihat sehat. Banyak orang tidak sadar bahwa gula bisa hadir dengan puluhan nama berbeda seperti fructose, maltose, corn syrup, hingga cane juice. Karena itu, penting untuk membiasakan diri membaca label makanan dan memilih produk berlabel unsweetened atau membuat makanan versi rumahan yang lebih terkontrol.

Untuk kamu yang tetap ingin menikmati rasa manis, beralihlah ke pemanis rendah glikemik seperti stevia, monk fruit, dan erythritol. Jenis pemanis ini tidak memicu lonjakan insulin sehingga lebih aman untuk kulit. Madu atau maple syrup juga bisa digunakan, tetapi dalam jumlah minimal karena tetap mengandung gula alami. Pastikan memilih pemanis murni tanpa campuran maltodextrin atau dextrose yang sering menjadi penyebab naiknya gula darah.

Langkah Mudah Menjalani Diet Gula untuk Kulit Lebih Bersih

Cara paling mudah memulai diet gula adalah dengan mengurangi minuman manis, dessert, dan snack manis secara bertahap agar tubuh tidak kaget. Mulailah mengganti minuman manis dengan infused water, mengonsumsi yogurt plain dengan tambahan buah segar, atau memilih camilan whole food seperti kacang, buah rendah gula, atau chia pudding. Kamu juga bisa membuat saus dan dressing sendiri di rumah untuk menghindari gula tersembunyi dalam makanan jadi.

Selain itu, tambahkan makanan anti-inflamasi seperti berries, alpukat, sayuran hijau, teh hijau, dan biji-bijian. Makanan ini membantu menstabilkan gula darah, meredakan peradangan, dan menenangkan kulit dari dalam. Dengan pola makan yang lebih seimbang dan rendah gula, kulit akan terasa lebih tenang, produksi minyak berkurang, dan jerawat perlahan mereda.

Sahabat Fimela, diet gula bukan tentang menahan diri sepenuhnya, tetapi tentang memilih lebih bijak demi kulit yang lebih sehat. Dengan mengurangi gula tersembunyi, memilih pemanis yang aman, dan menambah makanan bernutrisi, kamu bisa melihat perubahan nyata hanya dalam beberapa minggu. Kulit yang bersih tak hanya berasal dari skincare—tetapi juga dari apa yang kamu konsumsi setiap hari. Selamat mencoba yaa!

Penulis: Siti Nur Arisha