Sukses

Beauty

3 Akibat Terlalu Sering Keramas Sehingga Rambut Bisa jadi Kering dan Rapuh

Fimela.com, Jakarta Keramas sering kali dianggap sebagai solusi utama agar rambut selalu bersih dan segar. Tak sedikit orang yang merasa rambut harus dicuci setiap hari agar terbebas dari minyak dan kotoran. Kebiasaan ini bahkan sudah menjadi rutinitas wajib bagi sebagian orang dalam kesehariannya.

Namun, tanpa disadari, frekuensi keramas yang terlalu sering justru bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan rambut. Alih-alih menjadi lebih sehat, rambut bisa kehilangan kelembapan alaminya dan menjadi kering, kusam, serta mudah patah. Kondisi ini sering terjadi secara perlahan sehingga tidak langsung disadari.

Lalu, bagaimana sebenarnya keramas terlalu sering bisa merusak rambut? Apa saja dampak yang dapat muncul jika kebiasaan ini terus dilakukan? Untuk menjawabnya, mari kita bahas lebih lanjut akibat terlalu sering keramas pada kesehatan rambut.

1. Rambut Kehilangan Minyak Alami

Kulit kepala secara alami memproduksi minyak atau sebum yang berfungsi untuk menjaga kelembapan rambut dan melindunginya dari kerusakan. Saat keramas terlalu sering, terutama setiap hari, minyak alami ini akan terus-menerus terangkat sebelum sempat memberikan perlindungan maksimal pada batang rambut.

Akibatnya, rambut menjadi lebih kering, mudah kusut, dan terasa kasar saat disentuh. Dalam jangka panjang, rambut yang kekurangan minyak alami juga lebih rentan terhadap kerusakan akibat panas, polusi, dan bahan kimia dari produk styling.

2. Rambut Menjadi Rapuh dan Mudah Patah

Rambut yang terlalu sering terpapar sampo, apalagi yang mengandung bahan pembersih keras, akan kehilangan lapisan pelindung alaminya. Hal ini membuat struktur rambut menjadi lebih lemah dan rapuh. Rambut pun menjadi lebih mudah patah, bercabang, dan rontok saat disisir atau ditata.

Kondisi ini biasanya ditandai dengan ujung rambut yang tampak kusam dan bercabang, serta helaian rambut yang mudah putus meski hanya ditarik ringan. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, kualitas rambut bisa menurun secara signifikan.

3. Kulit Kepala Menjadi Lebih Sensitif

Keramas terlalu sering juga dapat mengganggu keseimbangan alami kulit kepala. Kulit kepala yang kehilangan minyak pelindungnya akan menjadi lebih sensitif, mudah iritasi, dan rentan mengalami rasa gatal. Bahkan, pada sebagian orang, kondisi ini bisa memicu ketombe hingga peradangan ringan.

Ironisnya, saat kulit kepala terlalu kering akibat sering keramas, tubuh justru dapat memproduksi minyak berlebih sebagai reaksi perlindungan. Hal ini menyebabkan rambut terasa cepat berminyak meski baru saja keramas, sehingga muncul dorongan untuk mencuci rambut lebih sering lagi.

Frekuensi Keramas yang Dianjurkan

Frekuensi keramas sebaiknya disesuaikan dengan jenis rambut dan aktivitas sehari-hari. Untuk rambut normal hingga kering, keramas 2–3 kali seminggu sudah cukup untuk menjaga kebersihan dan kelembapan alami rambut. Sementara bagi pemilik rambut berminyak atau yang sering beraktivitas di luar ruangan, keramas bisa dilakukan lebih sering, namun tetap tidak berlebihan.

Selain itu, pemilihan sampo yang sesuai dengan jenis rambut juga sangat berpengaruh. Gunakan sampo dengan formula lembut dan hindari produk yang mengandung terlalu banyak bahan keras agar rambut tetap sehat dan kuat.

Keramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, tetapi jika dilakukan terlalu sering justru dapat membuat rambut kehilangan minyak alami, menjadi kering, rapuh, dan mudah rusak. Kulit kepala pun berisiko mengalami iritasi jika keseimbangannya terganggu. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan frekuensi keramas dengan kebutuhan rambut agar tetap bersih, sehat, dan terawat dengan baik.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading