Sukses

Beauty

Mengapa Salah Pilih Skincare di Cuaca Panas Berisiko? Ini Fakta yang Sering Diabaikan!

ringkasan

  • Salah memilih skincare di cuaca panas dapat menyebabkan risiko serius seperti penuaan dini, hiperpigmentasi, dan peningkatan risiko kanker kulit akibat paparan UV dan eksfoliasi berlebihan.
  • Cuaca panas memengaruhi kulit dengan meningkatkan produksi keringat dan minyak, menyebabkan dehidrasi, peradangan, dan melemahnya penghalang kulit, yang semua dapat memperburuk kondisi kulit.
  • Ahli dermatologi menyarankan untuk memperbarui rutinitas skincare dengan pelembap ringan, perlindungan matahari optimal, hidrasi cukup, pembersihan lembut, serta menghindari bahan fotosensitif untuk menjaga kulit tetap sehat.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, cuaca panas ekstrem seringkali membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan kulit kita. Paparan sinar matahari yang intens dan suhu tinggi dapat memicu berbagai masalah kulit, mulai dari dehidrasi hingga jerawat. Namun, seringkali kita tidak menyadari bahwa pemilihan produk perawatan kulit yang salah justru dapat memperparah kondisi ini, bahkan menimbulkan risiko jangka panjang.

Para ahli dermatologi dari berbagai sumber menyoroti beberapa kesalahan umum dalam rutinitas skincare saat cuaca panas yang sering diabaikan. Kesalahan-kesalahan ini, jika terus dilakukan, dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada kulit, seperti penuaan dini, hiperpigmentasi, hingga peningkatan risiko kanker kulit. Memahami risiko ini adalah langkah pertama untuk menjaga kulit tetap sehat dan terlindungi.

Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk lebih cermat dalam memilih dan menggunakan produk perawatan kulit, terutama di tengah cuaca yang terik. Artikel ini akan mengulas secara mendalam berbagai risiko yang sering diabaikan akibat salah pilih skincare di cuaca panas, bagaimana cuaca panas memengaruhi kulit, serta saran-saran ahli untuk perawatan kulit yang optimal.

Risiko Tersembunyi Salah Pilih Skincare di Musim Panas

Salah satu kesalahan fatal yang sering terjadi adalah mengabaikan perlindungan matahari yang tepat. Sinar UV dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada kulit, yang mengarah pada penuaan dini, kulit terbakar, dan bahkan peningkatan risiko kanker kulit. Sinar UV juga dapat menyebabkan hiperpigmentasi atau flek hitam. Para ahli menegaskan, "Bahkan pada hari berawan, hingga 80% sinar UV masih dapat menembus kulit Anda. Itu berarti kerusakan akibat sinar matahari, penuaan dini, dan pigmentasi masih merupakan risiko yang sangat nyata."

Eksfoliasi yang berlebihan juga menjadi pemicu masalah. Meskipun penting untuk mengangkat sel kulit mati, eksfoliasi berlebihan dapat menghilangkan minyak alami kulit, menyebabkan kekeringan, sensitivitas, iritasi, dan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan akibat panas dan UV. "Meskipun eksfoliasi penting untuk mengangkat sel kulit mati dan meningkatkan warna kulit yang sehat, melakukannya secara berlebihan dapat menghilangkan minyak alami kulit dan menyebabkan kekeringan serta sensitivitas."

Melewatkan hidrasi atau menggunakan produk yang terlalu berat adalah kesalahan lain yang umum. Suhu panas dan peningkatan keringat dapat membuat kulit dehidrasi, membuatnya kusam dan rentan terhadap garis halus serta kerutan. Namun, menggunakan krim berat dan kosmetik tebal justru dapat menyumbat pori-pori, berkontribusi pada jerawat, dan membuat kulit terasa berminyak serta tidak nyaman. "Jika Anda menemukan bahwa kulit Anda terlihat lebih berminyak selama bulan-bulan musim panas, jangan menghilangkan pelembap dari rutinitas perawatan kulit Anda."

Penggunaan bahan yang fotosensitif juga perlu diwaspadai. Beberapa bahan dalam produk perawatan kulit, seperti AHA, BHA, Retinol, dan Vitamin C, dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, yang berpotensi menyebabkan kulit terbakar atau bintik hitam. "Fotosensitivitas membuat kulit Anda lebih rentan terhadap efek merusak dari paparan sinar matahari (termasuk noda, photoaging, kulit terbakar, dll.)."

Bagaimana Cuaca Panas Mempengaruhi Kesehatan Kulit Anda?

Cuaca panas memicu peningkatan produksi keringat sebagai mekanisme pendinginan alami tubuh. Namun, keringat berlebihan dapat menyebabkan pori-pori tersumbat, jerawat, ruam panas, dan bahkan infeksi jamur. "Ketika keringat bercampur dengan bakteri dan minyak di kulit, itu dapat berkontribusi pada jerawat dan infeksi jamur."

Dehidrasi adalah dampak lain yang signifikan. Cuaca panas mempercepat kehilangan air melalui keringat, menyebabkan kulit tampak kusam, kasar, dan lebih rentan terhadap garis halus. "Akademi Dermatologi Amerika (AAD) memperingatkan bahwa dehidrasi mengganggu penghalang kulit, membuatnya lebih rentan terhadap agresor lingkungan seperti polusi dan sinar UV."

Kulit juga cenderung memproduksi lebih banyak minyak saat cuaca panas. Ketika minyak bercampur dengan keringat, sel kulit mati, dan tabir surya, dapat menyebabkan pori-pori tersumbat, jerawat, dan kulit kusam. Selain itu, suhu tinggi menyebabkan pembuluh darah melebar, yang mengarah pada kemerahan dan pembengkakan, terutama bagi individu dengan rosacea atau kulit sensitif. Panas juga dapat memicu pelepasan histamin, memperburuk kondisi kulit inflamasi seperti eksim dan gatal-gatal.

Hiperpigmentasi juga dapat diperparah. Panas saja dapat memicu melasma dengan merangsang melanosit (sel penghasil pigmen di kulit), terlepas dari sinar UV. "Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Dermatology menemukan bahwa paparan panas, terlepas dari sinar UV, dapat memperburuk bintik hitam." Kondisi ini diperparah dengan melemahnya penghalang kulit. "Panas dan sinar UV dapat melemahkan penghalang kulit Anda, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan kemerahan."

Panduan Ahli Dermatologi untuk Skincare Optimal di Cuaca Panas

Untuk menjaga kesehatan kulit di cuaca panas, Sahabat Fimela perlu memperbarui rutinitas skincare. Pilihlah pelembap yang lebih ringan dan non-komedogenik untuk mencegah pori-pori tersumbat dan jerawat. Pelembap berbasis gel dan air adalah pilihan yang sangat baik untuk menjaga kulit tetap terhidrasi tanpa terasa berat. "Dengan kenaikan suhu, kebutuhan kulit Anda dapat berubah secara drastis. Selama gelombang panas, pilihlah pelembap yang lebih ringan, non-komedogenik untuk mencegah pori-pori tersumbat dan jerawat."

Tetap terhidrasi dari dalam ke luar dengan minum banyak air sepanjang hari. Menggunakan facial mist yang menghidrasi juga dapat membantu mengisi kembali kelembapan. Selain itu, gunakan bahan-bahan penghidrasi seperti asam hialuronat dalam produk skincare Anda.

Perlindungan matahari yang optimal adalah kunci. Oleskan tabir surya spektrum luas dengan SPF minimal 30 setiap hari dan oleskan kembali setiap dua jam, terutama jika Anda menghabiskan waktu lama di luar ruangan atau berkeringat. Jangan lupa untuk melindungi area yang sering terlewatkan seperti telinga, leher, dan punggung tangan. Kenakan pakaian pelindung seperti topi bertepi lebar dan pakaian dengan tenunan rapat, serta cari tempat teduh selama jam-jam puncak matahari.

Lakukan pembersihan kulit dua kali sehari (pagi dan malam) dengan pembersih yang lembut. "Mencuci muka secara berlebihan dapat menyebabkan kulit kering dan meningkatkan risiko iritasi kulit." Eksfoliasi dapat dilakukan 1-2 kali seminggu, tergantung jenis kulit, dengan memilih eksfolian kimia yang lebih lembut (mengandung AHA atau BHA) daripada scrub fisik yang abrasif.

Sesuaikan diet Anda dengan menyertakan buah-buahan dan sayuran musiman yang kaya vitamin dan antioksidan. Makanan kaya air seperti mentimun dan semangka dapat membantu menjaga kulit tetap terhidrasi. Perhatikan juga pendingin ruangan (AC) yang dapat menghilangkan kelembapan kulit; gunakan facial mist atau krim malam yang lebih berat untuk menjaga keseimbangan kulit. Selalu dengarkan kulit Anda dan sesuaikan rutinitas jika terjadi perubahan. "Berkonsultasi dengan dokter kulit dapat memberikan saran yang dipersonalisasi untuk mengatasi masalah kulit spesifik Anda."

Tambahkan produk dengan antioksidan seperti Vitamin C dan E untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan panas. Hindari mandi air panas karena dapat membuat kulit lebih kering; gunakan air hangat atau dingin. Terakhir, kenakan pakaian yang bernapas, seperti katun dan bambu, untuk mencegah ruam panas dan iritasi, serta lakukan patch test untuk produk baru karena kelembapan dapat memperkuat reaksi kulit.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading