Sukses

Entertainment

Mengenal Sisi Lain Muhammad Ali Lewat Film Dokumenter, I am Ali

Fimela.com, Jakarta Selain 5 film yang menggambarkan cadasnya kehidupan Muhammad Ali, masih ada satu film yang mengupas kehidupan legenda tinju, Muhammad Ali. Film tersebut adalah film I am Ali. Berbeda dengan lima film lain yang dibuat drama, ini adalah film dokumenter yang mengupas secara lugas kehidupan pribadi [Muhammad Ali](2523392/ ""). 

Film I am Ali dirilis pada tahun 2014. Karena berkonsep dokumenter, maka film ini mengkompilasikan video-video tentang Muhammad Ali dari muda. Dalam film itu, sosok pria yang kini berusia 72 tahun itu benar-benar berbeda dengan kehidupannya di atas ring. Di balik sosok garang, Ali ternyata seorang ayah yang penuh kasih, humoris, dan puitis. Inilah yang belum dikenal publik.

Muhammad Ali tutup usia karena mengidap penyakit parkinson dan infeksi saluran kemih. Seperti dilansir oleh BBC(04/06), dirinya sempat menjalani rawat inap beberapa hari di rumah sakit. (dailymail/Bintang.com)

Baca Juga

Namun, jangan mencari kisah cinta Muhammad Ali di film ini. Meskipun dikelilingi wanita cantik, film ini lebih fokus menunjukkan sosok Ali sebagai ayah dari anak-anaknya. Ali ternyata sangat dekat dengan anaknya. 

Salah satu adegan Ali terlihat tengah riang bermain dengan putrinya, May May Ali. "Ini mikrofon dan ketika kamu menjadi gadis dewasa. aku akan memainkannya lagi sehingga kamu dapat mendengar ini," demikian suara Ali.

Sosok Ali yang jauh berbeda dengan di atas ring juga disampaikan May May dalam film dokumenter ini. "Ayah saya punya banyak sisi dan Anda mendengar tentang pertarungan. Anda tidak mendengar banyak tentang keluarga dan apa artinya bagi dia" demikian kata May May Ali.

Film-film Muhammad Ali (Bintang Pictures)

Film ini juga menampilkan komentar-komentar orang-orang dekat Ali. Selain May May, ada pula mantan istri, mantan petinju George Foreman, dan Mike Tyson. Mereka bercerita soal sosok Ali yang hangat. Tentu saja Ali berbicara tentang bakat tinjunya yang luar biasa. Melalui ungkapan ini, dia ingin menyampaikan tidak ada lagi petinju yang sebesar dan segarang dirinya.

"Saya adalah Concorde-nya tinju. Saya berada di ketinggian yang lebih tinggi daripada yang lain. Tapi, Anda harus membiasakan diri menumpang jet lagi, sebab Anda tidak dapat menumpang Concord lagi," kata Muhammad Ali menyamakan dirinya dengan pesawat Concord yang sudah tidak dioperasikan lagi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading