Sukses

Entertainment

Editor Says: Duka Merantau dan Kebimbangan untuk Mudik

Fimela.com, Jakarta Mudik, berkumpul, berbagi cerita dan menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta di hari Lebaran, tentu menjadi momen yang begitu dinanti. Terlebih bagi pribadi yang memutuskan untuk merantau jauh dari orang-orang terkasih, kampung halaman dan tanah kelahiran.

Namun di balik tradisi mudik yang terjadi setiap tahunnya, terdapat beragam hal yang menciptakan dilema bagi orang yang merantau. Angan dan pikiran indah untuk berbagi suka duka bersama keluarga dan melepas penat terkadang tidak dapat digapai dengan semudah membalikkan telapak tangan.

Mudik Lebaran. (via: gambargambar.co)

Bukan hal yang sederhana memang menjalankan dan mengatur kehidupan seorang diri. Tetapi tidak dengan jiwa-jiwa merantau yang telah 'ditempa' oleh kerasnya kenyataan dan 'dipaksa' untuk mencari solusi dari masalah yang menghadang.

Merantau tidak selalu identik dengan duka dan lika-liku. Suka juga melengkapi di dalam makna merantau itu sendiri, sebut saja seperti bertemu teman baru, pengalaman hingga momen-momen berharga yang tidak kita dapatkan jika berada di rumah.

Sisihkan uang untuk pulang. (via: gostudymalaysia.com.my)

Satu hal yang harus kembali diingat, berbagai hal tentu memiliki 'perlawanan' dari makna itu. Suka tidak selamanya akan ada, karena ia akan beriringan dengan duka yang dapat menyapa dalam kondisi apa pun, kapan pun dan di mana pun.

Banyaknya pertimbangan akan menciptakan kebimbangan, begitu pula dengan merantau dan mudik. Kendala seperti jarak, waktu, uang hingga pekerjaan tidak jarang menjadi masalah klasik yang dihadapkan kepada pribadi-pribadi tangguh yang jauh dari keluarga.

Menilik hal krusial di atas, setiap orang merantau harus menghasilkan sebuah kebijaksanaan dalam sentuhan kedewasaan. Hanya ada dua pilihan, berusaha realistis untuk menerima segala problema yang mengharuskan untuk tidak mudik atau berusaha mencari jalan keluar agar rasa rindu dapat segera terobati.

Menepis Rasa Bimbang Demi Pulang

Halo teman-teman yang merantau, apakah kalian ikut tradisi mudik di Lebaran tahun 2016 ini? Hal apa yang paling kalian rindukan? Apakah sudah membuat agenda untuk menghabiskan waktu dengan keluarga tercinta?

Beruntung di antara kalian yang dapat melaksanakan ibadah Idul Fitri dan merasakan indahnya Lebaran yang akan jatuh beberapa hari lagi. Namun, jangan berkecil hati bagi kalian yang tidak bisa pulang kampung karena teknologi saat ini jelas sangat membantu.

Manfaatkan teknologi untuk berkomunikasi. (via lenguayliteratura.org)

Terkadang kita memang tidak bisa mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan. Tetapi, ingat satu hal semua peristiwa yang terjadi termasuk tidak dapat ikut mudik akan mendatangkan hikmah tak terkecuali dengan berkah yang melimpah di kemudian hari.

Sederet duka dan kebimbangan tidak akan berarti jika kalian mampu menepisnya. Buatlah keputusan sebijaksana mungkin agar melegakan hati dan berusaha menerimanya walaupun berakhir dengan kepahitan.

Mudik (via notedcupu.files.wordpress.com)

Kembali lagi kepada pribadi masing-masing, jika kalian bertekad ingin pulang persiapkan dengan matang. Seperti menyelesaikan pekerjaan, menabung untuk biaya perjalanan, berbagi rezeki hingga mengatur waktu dengan tepat.

Nah, kini lebaran sudah di depan mata. Kamu menjadi orang yang merantau jauh dari kampung halaman dan ingin mudik? Buka mata dan pikiran, persiapkan keputusan yang paling tepat. Tepis segala risau jika tekad kalian telah bulat untuk pulang, jangan lupa berdoa dan hati-hati di jalan, laut atau pun udara, kawan.

 

Putu Elmira

Editor Musik Bintang.com

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading