Sukses

Entertainment

Slank Ramaikan Perseteruan Luna Maya dan Atta Halilintar di Grand Final Esports Star Indonesia

Fimela.com, Jakarta Slank menjadi tamu spesial dalam gelaran Grand Final Esports Star Indonesia season 2. Musikalitas band yang digawangi Kaka, Bimbim, Ridho, Abdee, dan Ivanka tersebut akan sentuhan spesial di babak Grand Final Esports Star Indonesia Season 2.

Gebrakan musik yang enerjik yang selalu berhasil mengundang semangat, kehadiran Slank di panggung kompetisi Esports Star Indonesia Season 2 dinilai sangat pas untuk mengiringi momen lahirnya bintang esports bertalenta di Indonesia.

Selain Slank, sketsa spesial dan menggelitik dari Sule, Bedu dan Daus Separo dilengkapi dengan aksi magic yang mind blowing dari sang maestro, Master Demian pastinya akan membuat malam kompetisi terasa begitu spesial.

Luna Maya vs Atta Halilintar

Panggung kompetisi malam tersebut juga menjadi momen penentu gelar Juara bagi team Alpha Dragon yang diasuh oleh Atta Halilintar dan Coach Daylen dan team Iron Pegasus yang diasuh oleh Luna Maya dan Coach Marsha.

Saat babak Grand Final, team Alpha Dragon diperkuat oleh Rushel asal Manado, Kyzuto dan Pippo asal Jakarta, Ershin asal Bekasi serta Fyan asal Bandung. Sedangkan dari team Iron Pegasus dipersenjatai oleh Rexow dan Nixie asal Karawang, Fawndeer asal Jakarta, Ramot asal Palembang, T-Box asal Sumedang.

Kesepuluh player ini akan berjuang hidup dan mati pada Grand Final Esports Star Indonesia season 2 di GTV, demi mendapatkan total hadiah ratusan juta rupiah dan kesempatan untuk lebih melebarkan sayap mereka dengan masuk ke dalam team esports professional.

Latar Belakang Berbeda

Berangkat dari beragam latar belakang, mereka semua membawa keinginan dan mimpi yang sama. Mimpi untuk membahagiakan dan membanggakan orang tua mereka hingga berkarir lebih gemilang lagi di dunia esports Indonesia. Coach Daylen sebagai Coach dari team yang dijagokan netizen, Alpha Dragon menyebutkan ia punya harapan yang tinggi terhadap anak–anak asuhannya.

“Kalau untuk menghadapi Iron Pegasus kan kita udah pernah menang ya kemaren. Kalau kesulitan ga cuma di team kita aja, di team yang lain juga pasti ada. Kesulitannya itu ada satu pemain random, dan empatnya itu pemain yang kita pilih. Mungkin penyesuaian ama chemistry-nya lah itu yang kita rada sulit. Tapi dengan adanya player baru yang kita pilih, Pippo, bisa dibilang bagus, harusnya jadi lebih mulus ya nanti di Grand Final karena kita juga tahu, musuh juga pengen Pippo juga,” jelas Coach Daylen (17/12/21).

Yakin seratus persen dengan skill yang dimiliki team Alpha Dragon, Coach Daylen tak bergeming menghadapi team asuhan Coach Marsha yang diseason sebelumnya berhasil membawa team Blue Rhinos menjadi juara. “Oh iya? Saya baru tahu. Hoki aja sepertinya,” ucapnya sambil tertawa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading