Sukses

Entertainment

Cerita Marissa Anita yang Bahagia Tanpa Media Sosial, Akui Punya Trauma

Fimela.com, Jakarta Media sosial tak selalu membawa kebahagiaan, tak sedikit orang bahkan mengalami beragam perasaan negatif karenanya, dan aktris Marissa Anita adalah salah satunya.

Tak lagi aktif dan memiliki akun media sosial, bintang Ali dan Ratu-Ratu Queen ini mengaku merasa sangat nyaman setelah meninggalkan media sosial. "Sangat nyaman saya sangat nyaman tanpa media. Sebetulnya saya ada satu sosial media yaitu Twitter, tapi itu pun juga saya tidak follow siapa-siapa, cara penggunaanya juga hanya betul-betul hanya untuk keperluan pekerjaan atau saya suka berbagi informasi film yang saya suka," katanya dalam wawancara dengan Fimela.

Saat ditanya, apakah suatu hari nanti ia akan kembali aktif menggunakan media sosial, Marissa Anita dengan tegas mengatakan dirinya tak akan tergoda untuk memilikinya kembali. "Saya rasa nggak akan ya, saya bisa cukup yakin sih. Bisa dikatakan saya tidak mau punya lagi."

Trauma

Soal keputusannya meninggalkan media sosial, Marissa mengatakan jika trauma yang ia alami membuatnya yakin untuk tak lagi tenggelam dalam platform tersebut.

"Pikiran saya jadi nggak fokus, benar-benar nggak fokus. Saya jadi nggak tahu apa yang saya mau, memang itulah sosial media di desain seperti itu ya kita jadi tergantung. Sama seperti narkoba memiliki dampak ketergantungan," katanya.

"Kalau ada waktu kosong atau waktu bosan biasanya kita langsung buka hp, buka sosial media, scrolling tanpa mikir gitu. Terus saya pikir 'ini ngapain ya saya buang-buang waktu lho kayak gini?' di saat mungkin saya bisa lakuin hal-hal lain yang lebih produktif. Produktif itu bukan selalu tentang kerjaan ya, bisa juga menghabiskan waktu dengan orang-orang yang disayangi atau siapapun itu ya bisa orang tua, bisa anak, bisa teman, siapapun yang kita sayangi," tuturnya.

Rasa Cemas

Soal pikiran yang tak fokus, lebih lanjut dikatakan Marissa hal itu turut membuatnya merasa cemas. Meninggalkan media sosial pun akhirnya membuat dirinya kembali merasa bahagia.

"Pikiran saya nggak fokus saya jadi nggak bisa kalau pikiran kita nggak fokus ya kita pasti cemas bawaannya, karena istilahnya kaki kita tuh nggak jejeg di lantai karena pikiran kita tuh ke mana-mana nih. Bayangin kalau manusia kayak begini terus yak goyang tuh badannya, nah ini jadinya cemas, ini simbol yang saya pakai aja ya. Jadi saya mau jejeg, kembali lagi memfokuskan pikiran karena ketika pikiran saya fokus tuh saya bahagia," jelasnya.

"Memang itu sih sepersonal itu saya pengin bahagia, pengin damai dan ternyata sosial media berbasis visual itu tidak membawa bahagia buat saya, makanya kuat sampai sekarang tanpa sosial media," tandasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading