Sukses

Entertainment

Segera Naik Layar Bioskop, Miracle In Cell No. 7 Karya Hanung Bramantyo Dapat Respon Positif Insan Perfiman di Korea

Fimela.com, Jakarta Film Miracle In Cell No. 7 baru akan tayang di bioskop pada 8 September 2022 mendatang. Meski belum bisa disaksikan secara massal, namun film karya Hanung Bramantyo itu sudah mendapat respon positif dari insan perfilman di Korea Selatan.

Setidaknya, apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Lee Hwan Kyung, sutradara yang menggarap film Miracle In Cell No. 7 versi aslinya. Seperti yang diketahui, film Miracle In Cell No. 7 digarap Hanung Bramantyo mengadaptasi cerita film berjudul sama yang sukses di Korea saat dirilis pada tahun 2013 lalu.

"Untuk respons dari pemain di Korea, merka tahu kalau penduduk Indonesia itu terbesar keempat di dunia. Jadi begitu tahu kalau film ini akan di-remake di Indonesia, mereka senang banget. Mereka merasa, 'wah bagus banget ya, senang'," kata Lee Hwan Kyung saat konferensi pers di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).

Keresahan yang Sama

Ya, Lee Hwan Kyung selaku sutradara bersama Kim Min Ki yang bertindak sebagai produser film Miracle In Cell No. 7 versi Korea memang sengaja terbang ke Indonesia untuk memberi apresiasi atas apa yang dilakukan Hanung Bramantyo dan Falcon Pictures sebagai rumah produksi atas karya mereka. Bahkan, Kim Min Ki secara tegas mengatakan jika semangat yang ingin dituangkan Hanung Bramantyo sama dengan apa yang ia rasakan ketika menggarap film tersebut beberapa tahun lalu.

"Mas Hanung kan bilang mau memperlihatkan hukum, kesalahan hukum, dan kontradiksi hukum yang ada di Korea. Dengan alasan yang sama persis dengan yang diutarakan oleh Mas Hanung, saya juga berangkat dari alasan tersebut memutuskan untuk menggarap film ini," tutur Kim Min Ki.

Cerita Filmnya

Miracle In Cell No. 7 versi Indonesua sendiri bercerita tentang Dodo Rozak (Vino G. Bastian) yang ingin menjadi ayah terbaik baik bagi anaknya, Kartika (Graciella Abigail/Mawar de Jongh) sekalipun ia memiliki keterbatasan dalam hal kecerdasan, sehingga ia bertingkah dan berperilaku seperti anak-anak. Pada kenyataannya, justru Kartika yang lebih sering menjaga dan merawat sang ayah. Meski begitu, keduanya tetap hidup bahagia.

Sampai pada suatu hari, keduanya harus dipisahkan karena Dodo ditangkap atas tuduhan memperkosa dan membunuh gadis kecil bernama Melati. Dodo dimasukkan ke penjara sel nomor tujuh yang dihuni oleh napi-napi beringas seperti kepala napi (Indro Warkop), Jaki (Tora Sudiro), Bewok (Rigen Rakelna), Atmo (Indra Jegel), dan Asrul Bule (Bryan Domani).

Setelah berbagai peristiwa yang dialami Dodo di penjara, Dodo berhasil mendapatkan bantuan untuk menyelundupkan Kartika ke dalam selnya. Kedekatan Dodo dan Kartika menularkan kebahagiaan bagi napi dan sipir lain di dalam penjara sehingga mulai menimbulkan pertanyaan apakah pria penyayang seperti Dodo tega membunuh seorang gadis kecil.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading