Sukses

Entertainment

Senang tapi Bersalah, Perasaan Winaya Tahu Single Sudah Jalannya Didengar Banyak Orang

Fimela.com, Jakarta Salah satu solois besutan Sony Music Entertainment Indonesia, Winaya melontarkan dua hal yang bertolakbrlakang terkait singlenya yang berjudul Sudah Jalannya. Di satu sisi, ia merasa senang saat lagu tersebut didengar banyak orang, namun di sisi lain juga merasakan bersalah. Pasalnya, lagu yang liriknya ia tulis sendiri itu dianggap mengulik kesedihan para pendengarnya.

Hal itu disampaikan Winaya saat sharing session dengan awak media, belum lama ini. Bahkan, ia menyebut jika kerap menerima pesan dari publik terkait kesedihan yang dibawa oleh singlenya tersebut.

"Lihat tanggapannya (pendengar) membuat aku senang sekaligus sedih. Karena kan lagunya sedih, jadi merasa bersalah juga sampai ada beberapa yang bilang lagunya ngingetin mereka terhadap sesuatu hal," ungkap Winaya di kawasan Meruya, Jakarta Barat.

Tentang Kehilangan

Secara garis besar, lagu Sudah Jalannya memang menceritakan sudut pandang Winaya melihat orang-orang terdekatnya mengalami kehilangan orang yang mereka sayang. Lagu itu tercipta dari hasil pengamatan apa yang dialami salah satu sahabat serta keluarganya ketika ditinggal meninggal oleh orang yang mereka sayangi.

"Jadi inspirasinya dari temen aku yang kehilangan seseorang dan ternyata rasa sedihnya tuh cukup menyusahkan, jadi nggak bisa produktif segala macam. Tapi ada bagian di bridge, itu dibuat pas kakek aku meninggal dan melihat (kesedihan) tante-tante aku. Jadi memang dibikin dari sudut pandang orang ketiga," paparnya.

Pesan Keikhlasan

Namun, Winaya meyakini jika lagu Sudah Jalannya tak melulu soal mengulik luka dalam seseorang yang ditinggal oleh orang yang mereka kasihi. Lebih dari itu, ada pesan tentang keikhasan yang harus dibentuk sejak dini ketika belum benar-benar kehilangan.

"Tapi memang perasaan rela, pasrah, legowonya tuh harus dipaksakan sebelum mereka meninggal. Apalagi misalnya untuk yang sudah sakit, kita harus belajar sejak mereka masih ada di depan kita, jadi itu proses yang harus dipaksa sih, terutama setelah meninggal, perasaan pasrah itu emang harus dipaksakan," pungkasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading