Sukses

Entertainment

Prilly Latuconsina Merasakan Banyak Tantangan saat Berperan di Film Budi Pekerti

Fimela.com, Jakarta Prilly Latuconsina dikenal sebagai perempuan yang independen dan multitalenta. Tidak sedikit judul film yang mengikutsertakan Prilly untuk berperan didalamnya.

Baru-baru ini teaser film Budi Pekerti telah tersebar luas di media sosial. Di dalam teaser itu terlihat Prilly menjadi salah satu pemerannya. Prilly sangat senang bisa jadi bagian dari film Budi Pekerti, karena itu menjadi pengalaman baru bagi Prilly yang sebelumnya belum pernah ikut berperan di film festival.

“Aku benar-benar senang banget bisa jadi bagian dari Budi Pekerti, film festival pertama aku,” ucap Prilly di akun TikTok pribadinya @prillylatuconsina15 (2/9).

Dibalik senang yang Prilly rasakan, Ia juga merasa tertantang saat memerankan peran Tita di film Budi Pekerti.

Belajar Bahasa

Prilly mendapat peran sebagai Tita yang merupakan keturunan Jawa dan pastinya berbahasa Jawa. Sebagai aktris keturunan Sunda dan Ambon, mempelajari bahasa Jawa cukup sulit bagi Prilly. Bukan bahasa Jawa sehari-hari saja yang perlu Prilly pelajari, tetapi Ia harus menguasai bahasa Jawa krama inggil.

“Tantangannya luar biasa banget, karena aku harus berbahasa Jawa, terus berbahasa Jawa nya tuh kayak ada tingkatannya gitu loh,” ucap Prilly.

“Kalo aku ngomong sama orang yang lebih tua, terus dia emang orang Jogja yang udah tinggal di sana, aku tuh ngomong Jawanya krama inggil,” tambahnya.

Bahasa Jawa krama inggil merupakan kosakata bahasa Jawa yang digunakan untuk menghormati lawan bicara. Menguasai bahasa Jawa krama inggil sangat sulit dan menjadi tantangan tersendiri bagi Prilly, tetapi dia tetap belajar demi peran Tita pada film tersebut.

“Yang orang Jawa pasti kalian tau betapa susahnya ngomong krama inggil, apalagi aku yang orang Ambon dan Sunda,” ucap Prilly. “Terus aku tuh belajar ngomong krama inggil selama tiga bulan, untungnya aku dikasih waktu ya,” imbuhnya.

Bertindik

Bukan cuma hanya harus terbiasa dengan bahasa Jawa, tetapi Prilly juga harus mengubah sedikit penampilannya dengan mempunyai tindik di bagian hidung. Prilly mempunyai trauma tersendiri terhadap tindik, karena Ia penah tindik di bagian telinga tetapi Ia tidak tahan dengan luka dan darah yang disebabkan oleh tindik.

“Tadi kan tantangannya salah satunya itu bahasa Jawa. Terus yang kedua aku harus tindik hidung, itu aku kaget banget sih,” ucap Prilly.

“Aku kan pernah percing di kuping aku, itu aja tuh sakit banget dan kayak ada momen di mana bernanah, berdarah gitu. jadi aku tuh lumayan trauma ya,” imbuhnya.

Prilly sangat profesional dalam memerankan sebuah peran, dia melawan rasa traumanya dan menutuskan untuk tindik di hidung. Saat sesundah tindik, dia merasa keren walaupun merasakan sakit.

“Tapi karena ini kan untuk film, ya udah deh hajar ayo Tindik,” ucap Prilly.

“Aku lumayan merasa keren gitu loh pas tindik hidung,” tambahnya sembari tertawa kecil.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading