Nikita Willy Soal Selera Fashionnya yang Dianggap Mewah, Ternyata Sering Pakai Baju Sama untuk Beda Acara

Meskipun dikenal kaya, namun Nikita Willy bukan seorang yang memiliki kebiasaan berpakaian, sekali pakai langsung dibuang. Kala memilih busana, Nikita tak serta merta memilih yang baru.

Ia mengungkap fakta sering mengenakan baju yang sama untuk beberapa acara. Pun demikian, ia melakukan padu padan dengan busana lain agar terlihat berbeda. Nikita sendiri selalu jeli memadupadankan busana.

"Untuk beli baju aku pilih yang tidak ada pattern-nya. Jadi aku bisa gunakan berkali-kali tanpa orang tahu, 'Oh udah pernah dipakai'," kata Nikita Willy sebagaimana dilansir dari Kapanlagi, baru-baru ini.

Nikita Willy juga bicara mengenai kelengkapan busana yang dikenakannya. Menurutnya, sangat penting bagi seorang perempuan untuk melengkapi penampilannya dengan beberapa aksesori seperti tas.

Namun, tak sembarangan tas yang dipakai. Tetapi tas tersebut harus sesuai dengan perawakan dan juga busana yang dipakai. Nikita sendiri memilih untuk menyesuaikan tas dengan tubuhnya yang mungil.

"Tas itu penting banget menurut aku. Bukan cuma aku aja, tapi semua perempuan merasa penting memiliki tas dan memakainya. Dan karena aku orangnya kecil, aku nggak suka tas yang besar. Aku suka tas kecil cuma harus memuat semua barang yang dibutuhkan," papar Nikita.

Pendukung penampilan yang sebenarnya tentu saja postur tubuh yang sesuai dengan busana yang dipilih untuk dipakai. Karenanya, Nikita memiliki cara tersendiri untuk menjaga bentuk tubuh dan kondisinya.

Selain olahraga, Nikita Willy juga menjaga asupan makanan. Salah satu yang dihindarinya adalah jenis makanan ultra processed food. Dari berbagai sumber, ini adalah jenis makanan yang telah melewati berbagai pemrosesan dan ditambahkan bahan aditif seperti garam, gula, lemak, perisa buatan dan lainnya.

"Aku setiap hari olahraga seperti orang-orang lainnya. Yang lebih penting itu apa yang dimakan. Selalu inget you are what you eat. Ingat dan lihat apa sebelum masuk ke dalam mulut, kalau bisa hindari ultra processed food itu sangat berbahaya dan tidak bagus," papar Nikita Willy.