Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, sedang merasakan sakit dan pedihnya di ghosting pasangan atau terjebak dalam toxic relationship? Mungkin menangis sambil mengumpat di dalam kamar saja tak cukup untuk melampiaskan dan mengusir semua rasa kecewa dan sakit hati. Saatnya mencoba pelarian emosional yang lebih melegakan, yaitu menonton film yang mampu menggambarkan perasaanmu dengan jujur.
Nah, ada satu film drama romansa Indonesia terbaru yang bisa menjadi "ruang aman" untuk menangis, marah, mencintai, dan sekaligus melepaskan. Penasaran? Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini!
Sinopsis Film: Cinta, Ghosting, dan Luka yang Tak Terucap
Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal, sebuah drama romansa karya penulis dan sutradara Adriyanto Dewo, serta garapan rumah produksi Adhya Pictures dan Relate Films, hari ini secara resmi menggelar Gala Premiere di Metropole XXI, Jakarta. Film ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025.
Advertisement
Film ini menceritakan perjalanan cinta yang kompleks, mulai dari ghosting hingga toxic relationship. Wyn (Putri Marino) ditinggal begitu saja oleh kekasihnya, Dani (Jourdy Pranata). Demi menuntut kejelasan, ia nekat menyusul Dani ke Korea Selatan. Di sana, Wyn bertemu Rey (Jerome Kurnia), seorang pekerja migran asal Indonesia yang membantunya mencari Dani.
Rey kemudian mengenalkan Wyn pada sahabatnya, Anto (Kiki Narendra), yang juga ikut membantu pencarian lewat koneksi pribadinya. Namun perjalanan mereka tidak mulus. Masalah bertambah saat mereka harus berhadapan dengan Vanya (Lutesha), seorang gangster misterius yang membuat segalanya menjadi rumit.
Advertisement
Terinspirasi dari Fenomena Unik "Johatsu" di Jepang
Gagasan film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal ini berawal dari ketertarikan sang sutradara, Adriyanto Dewo, terhadap sebuah artikel yang membahas fenomena Johatsu di Jepang. Istilah ini merujuk pada orang-orang yang secara tiba-tiba memilih untuk menghilang dari kehidupan lamanya—meninggalkan keluarga, pasangan, pekerjaan, dan identitas diri. Hal ini dilakukan, demi memulai hidup baru yang dianggap lebih tenang dan memberi kenyamanan batin.
Fenomena ini mulai mencuat sejak era 1960–1970-an dan kerap terjadi dalam konteks hubungan yang tidak harmonis, tekanan sosial, atau gangguan emosional yang berat. Bagi Adriyanto, Johatsu sangatlah unik dan menarik karena menyuarakan sisi gelap dari dinamika hubungan manusia: keinginan untuk kabur, menghindar, dan memutus semua keterikatan tanpa penjelasan yang memusingkan.
Dari situlah lahir Sampai Jumpa, Selamat Tinggal, sebuah drama romansa yang menyelami isu-isu modern seperti cinta yang rumit, ghosting, dan toxic relationship. Tema ini terasa sangat relevan dan dekat dengan kenyataan banyak orang hari ini. Karena, siapa yang tak pernah mendengar istilah ghosting? Siapa yang belum pernah mengalami atau bahkan menjadi bagian dari hubungan yang secara emosional melelahkan? Bisa jadi, kita pernah berada di posisi itu—baik sebagai yang pergi, maupun yang ditinggalkan.
Makna Penamaan Film: Dua Sisi Perpisahan yang Tak Terhindarkan
Penulis sekaligus sutradara film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal, Adriyanto Dewo, menjelaskan bahwa judul film ini merupakan refleksi dari dua bentuk perpisahan yang tak bisa dihindari dalam hidup.
“Dalam hidup, kita akan selalu dihadapkan pada dua jenis perpisahan. ‘Sampai Jumpa’ adalah hal yang kita ucapkan saat kita berpisah dengan seseorang, dan kita berharap dapat bertemu lagi dengannya. Sementara, ‘SelamatTinggal’ adalah hal yang kita ucapkan pada seseorang yang benar-benar ingin kita lepaskan. Tidak ada janji akan bertemu kembali, hanya ada keikhlasan untuk melepas.” Jelas Ardiyanto Dewo.
Makna ini menjadi benang merah dari keseluruhan narasi film yang akan mengajak penonton tidak hanya larut dalam emosi para tokohnya, tetapi juga merenungkan tentang cara kita sendiri menghadapi perpisahan: dengan harapan, atau dengan keikhlasan.
Advertisement
Tayang Serentak di Bioskop Seluruh Indonesia pada 5 Juni 2025
Untuk Sahabat Fimela yang penasaran dengan kisah emosional penuh luka dan harapan, jangan lewatkan menonton Sampai Jumpa, Selamat Tinggal di bioskop-bioskop terdekat. Drama romansa ini akan mengulik sisi gelap hubungan cinta, mulai dari ghosting hingga toxic relationship. Yuk, kita ikuti perjalanan Wyn yang penuh keikhlasan dan keberanian untuk memulai kembali.
Film ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025. Jadi, tunggu apalagi? Siapkan dengan segera dirimu untuk larut dalam emosi sekaligus merenungi makna perpisahan yang mendalam ini. Jangan sampai terlewat, ya!