Sukses

Fashion

Gara-Gara Satu Sweater, H&M Tutup Sementara Semua Toko di Afrika Selatan

Jakarta Berbagai isu sosial memang tengah jadi sorotan masyarakat dunia, terlebih lagi masalah rasisme. Ada beberapa pihak yang menanggapinya dengan santai, namun tak jarang masih banyak pihak yang fokus bahkan menanggapi isu rasis dengan amat sangat serius. Seperti yang baru ini terjadi di Afrika Selatan, salah satu organisasi masyarakat yang dikenal dengan EFF (Economic Freedom Fighters) merasa tersinggung oleh salah satu iklan yang dikeluarkan retail fashion terkemuka, H&M. Protes tersebut sampai mengharuskan berbagai retail H&M yang ada di kota-kota besar Africa, tutup sementara. Why?

 

Ternyata terdapat satu foto produk di segmen retail H&M Kids di situs belanja online  H&M Inggris, yang di anggap offensive, dan menghina masyarakat berkulit hitam. Pada foto tersebut, terdapat satu sweater hijau terang, dengan teks bertuliskan “Coolest Monkey in the Jungle” pada bagian depan. Hal yang membuat para aktivis EFF ini geram adalah, penggunaan model anak kecil laki-laki berkulit hitam yang mengenakan sweater tersebut. Menurut mereka, dalam foto produk ini, seolah menyatakan secara gamblang bahwa anak laki-laki berkulit gelap digambarkan seolah binatang yang hidup di hutan, sesuai tulisan yang ada pada sweater. 

Protes berupa unjuk rasa dilakukan oleh kelomok aktivis EFF, di depan beberapa outlet H&M di Gauteng, Afrika. Pihak H&M Afrika menutup sementara beberapa outlet H&M di Gauteng, the Western Cape dan Limpopo, karena aksi unjuk rasa berlangsung sedikit kasar dan bisa dikatakan anarkis, karena beberapa outlet H&M lokal diobrak-abrik secara paksa, dan atribut toko seperti cermin dan manekin dihancurkan. 

Jajaran pemimpin kelompok EFF menuntut pertemuan tatap muka dengan pihak H&M Afrika, guna membahas konten iklan yang mereka anggap rasis tersebut. Untuk sejenak mendinginkan ketegangan, pihak H&M Afrika belum berani melakukan pertemuan, dan memilih mengungkapkan pernyataan maaf secara resmi melalui akun twitter official-nya, serta menarik produk sweater tersebut dari seluruh outlet H&M. Akan tetapi pihak EFF menolak permintaan maaf tersebut, karena di anggap tidak tulus. 

Sementara itu, bukan hanya pihak H&M yang jadi sasaran protes EFF, bahkan orang tua model anak laki-laki bernama Liam Mango, Terry Mango ikut dituduh tidak peka akan isu rasisme, dan dianggap “reckless” karena mengizinkan sang buah hati untuk mengenakan sweater tersebut. Akibat gerakan ini, sampai sekarang outlet H&M di Afrika Selatan masih tutup sementara. Semoga keadaan semakin membaik di sana.

 

(Pic : Twitter - EFF- H&M)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading