Sukses

Fashion

Lindy Ann Tampilkan Batik Sebagai Kekayaan Bangsa Pada Pagelaran Busana Perdananya

Keinginan yang kuat untuk mengangkat dan memajukan busana yang bernuansa etnik sebagai kekayaan masyarakat dan bangsa Indonesia mendorong perancang busana Lindy Ann Umarhadi mengadakan pergelaran tunggal perdananya di Ballroom - Hotel Alila Pecenongan Jakarta Pusat beberapa hari yang lalu. Pada pagelaran ini Lindy And Umar Hadi menampilkan berbagai koleksi batik dari beberapa daerah di Jawa dan Bali.

Pagelaran dimulai dengan batik bermotif mega mendung yang berasal dari Cirebon, kemudian dilanjutkan dari Pekalongan dengan motif buketan yang kaya akan warna, lalu dari Yogyakarta ditampilkan batik bermotif klasik seperti, lereng, parang barong, semenan, serta dengan kain Bali dengan motif ukuran prada.

"Siluet yang ditampilkan pun kebaya A-line, dress A-line yang berbahan katun, linen dan katun brokat serta beludru (velvet). Kebaya tersebut dipadukan dengan rok rok lebar berkerut dan bertumpuk-tumpuk, celana panjang atau kain panjang," ujar Lindy Ann saat dihubungi oleh tim Vemale di kawasan Jakarta Rabu 17 Juni 2015.

Lebih lanjut wanita lulusan Akademi Seni Rupa dan Design ISWI jurusan Design Mode pada 1987 tersebut menjelaskan, ia membagi koleksinya menjadi beberapa kategori seperti, casual, koktail dan pesta. Tak hanya itu saja, ia juga memadu padankan motif batik dengan bahan seperti tafetta menjadi kombinasi yang cantik.

"Harus dipadu padankan. Tidak full batik, supaya seseorang tidak harus membeli baju setiap saat dan bisa diselaraskan dengan penampilan," pungkasnya.

Menurutnya dengan mengambil batik mega mendung dari Cirebon, Pekalongan dengan Buketan, Yogya dengan lereng, semanan dan parang barong, serta dan Bali dengan ukiran prada itu menurutnya dapat mewakili tema Indonesia.

Target untuk busana ini adalah usia 30 - 40 tahun. Dan untuk harga busananya dimulai dari Rp 200.000 hingga Rp 1.000.000.

"Untuk motif prada, dilakukan produksi sendiri di rumah. Untuk mengerjakan desain busana, saya dibantu 4 penjahit dan pekerja yang dipesan untuk mengerjakan desain busana," tutupnya.

Lindy Ann berharap pagelaran ini menjadi salah satu cara untuk melestarikan motif batik agar generasi muda mengenal budaya bangsa tersebut.

Ladies, bagaimana dengan Anda? Tertarik melestarikan budaya Indonesia melalui batik?

(vem/yun/hws)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading