Sukses

Fashion

Saat Sejauh Mata Memandang, Glashka, dan MASSHIRO&Co. Menyuarakan Keindahan yang Bermakna Lewat “Echoes of the Universe”

Fimela.com, Jakarta Hari kedua Jakarta Fashion Week 2026 menghadirkan harmoni visual dan filosofi mendalam dari tiga label fashion terkemuka Tanah Air,  Sejauh Mata Memandang, Glashka, dan Masshiro&Co.

Dengan tema besar “Echoes of the Universe”, ketiganya berbagi satu panggung yang sama, menyajikan interpretasi berbeda tentang keberlanjutan, ketenangan, dan kesadaran diri melalui busana yang bersahaja namun penuh makna.

Tema ini merefleksikan harmoni antara keindahan semesta dan daya cipta manusia, perayaan ini menghadirkan busana sebagai gambaran energi kosmik yang terus menginspirasi. Masshiro, Glashka, dan Sejauh Mata Memandang tampil memaknai semesta melalui pendekatan yang berbeda, dari kesucian minimalis hingga kemewahan detail dan narasi berkelanjutan yang sarat makna. Setiap koleksi menjadi gema dari kreativitas tanpa batas, memadukan estetika dan kesadaran dalam satu kesatuan yang puitis.

 

Sejauh Mata Memandang: “Larung”, Doa untuk Laut yang Terluka

Kembali memukau lewat narasi emosional dan pesan lingkungan, Sejauh Mata Memandang (SMM) mempersembahkan koleksi terbaru bertajuk “Larung”. Di bawah arahan Chitra Subyakto, koleksi ini menjadi refleksi spiritual atas kondisi laut yang kian rusak.

“Larung” sendiri berarti menghanyutkan sesuatu ke laut sebagai bentuk doa dan penghormatan. Begitu pula koleksi ini, sebuah ritual visual untuk melarung kesedihan dan mengirimkan harapan bagi laut yang menjadi sumber kehidupan.

Sebanyak 30 tampilan dihadirkan dengan dominasi warna biru laut, putih, dan sentuhan keemasan yang menggambarkan cahaya matahari di atas ombak. Motif-motif baru seperti paus, hiu, pari, plankton, dan penyu berpadu dengan pola klasik khas SMM seperti Ombak Laut dan Bunga Laut. Semua diolah dari material ramah bumi: katun, tencel, linen, hingga patchwork daur ulang dari kain perca dan deadstock.

Puncak pergelaran menghadirkan Dita Karang, yang menari dengan koreografi Siko Setyanto, diiringi musik karya Kasimyn (Gabber Modus Operandi) dan visual 3D art dari Randy Rais. Sebuah penutup yang puitis, menyatukan fashion, musik, dan kesadaran ekologis.

Glashka “Nyanyian Jemari”, Simfoni Kolaborasi dan Ketekunan

Di sisi lain panggung, Glashka mengajak penonton menelusuri kisah tentang tangan-tangan yang bekerja dalam diam lewat koleksi “Nyanyian Jemari”. Desainer Ega Augustia merayakan perjalanan panjang bersama para pengrajin bordir manual lokal, menghadirkan busana yang menjadi simbol ketekunan, kesabaran, dan pertumbuhan bersama.

Koleksi ini menampilkan siluet kontemporer berpadu detail bordir tangan yang sarat makna,  perpaduan antara teknik tradisional dan desain modern. Setiap jahitan adalah bentuk penghormatan pada budaya dan nilai kemanusiaan yang hidup melalui karya tangan.

Lebih dari sekadar busana, “Nyanyian Jemari” menjadi pernyataan keberlanjutan sosial dalam mode, menegaskan bahwa fashion bukan hanya tentang tren, melainkan juga tentang proses dan manusia di balik setiap karya.

 

 

Masshiro&Co. “The Anniversary Edit”, Simbol Ketulusan dan Evolusi Abadi

Menandai satu dekade perjalanan, Masshiro&Co. mempersembahkan “Continuum, The Anniversary Edit 2025”, sebuah refleksi atas konsistensi brand dalam menghadirkan desain yang timeless, refined, dan penuh ketenangan.

Koleksi ini menafsirkan ulang arsip desain ikonik mereka, menghadirkan versi baru yang terasa akrab namun tetap segar. Nuansa warna White, Light Grey, Deep Navy, dan Black menjadi narasi visual tentang kesederhanaan yang berevolusi,  dari keanggunan lembut hingga ketegasan yang abadi.

Untuk memperkaya pengalaman visual, Masshiro&Co. berkolaborasi dengan ROUNN untuk tas berdesain presisi, Mario Minardi untuk sepatu klasik elegan, dan Project Soul untuk kacamata berkarakter refined. Semuanya berpadu dalam semangat quiet sophistication yang menjadi DNA brand.

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading