Sukses

FimelaHood

Diary Fimela: Skincare Berbahan Dasar Teh, Perjuangan Sampai ke Jepang

Fimela.com, Jakarta Teh merupakan salah satu minuman yang paling digemari orang-orang terutama karena rasanya yang enak. Bukan hanya itu, teh juga dikenal sebagai bahan dasar yang memiliki banyak khasiat untuk tubuh manusia, mulai dari kesehatan sampai dengan kecantikan.

Dilansir oleh Ncbi.nlm.nih.gov, teh memiliki kandungan polyphenols, pigments, polysaccharides alkaloids, free amino, acids, dan saponin. Dimana kandungan tersebut dinyatakan dapat memberikan khasiat bagus untuk tubuh manusia. 

Salah satu manfaat teh untuk kecantikan salah satunya adalah teh dapat membantu kulit untuk terhindar dari radikal bebas. Dilansir oleh Teamiblends.com, teh memiliki antioksidan yang berguna untuk melindungi kulit dari radikal bebas khususnya untuk kulit kusam, berjerawat, terdapat garis halus, dan keriput di wajah.

Melihat banyaknya manfaat yang diberikan oleh teh, Claudia Megacindy sebagai salah satu founder dari Dooe Skin meluncurkan brand skincare yang bahan dasar utamanya adalah teh.

Dooe sendiri berasal dari kata “Dewy,” jika dibaca pelafalannya akan terdengar seperti ‘d(y)ooe, dari kata inilah nama Dooe tercipta. Bukan hanya itu Dooe sendiri memiliki makna tersendiri yaitu untuk melembabkan kulit dan menjaga kesehatan kulit.

Orang-orang dibalik Dooe Skin

Memiliki kecintaan terhadap produk perawatan kulit sejak remaja, Claudia Megacindy bersama dengan 4 orang temannya, yaitu Luvita Widjaja, Sela Crisiani, Regine Tivona dan Elvina Novi bersama mendirikan brand perawatan kulit yang berbahan dasar teh.

Tidak sembarang buat, Dooe Skin sudah melewati berbagai macam product development sejak tahun 2019. Bukan hanya itu, Dooe Skin juga sudah melewati tahap Research and Development (RnD) sejak tahun 2020. RnD merupakan sebuah organisasi yang dibangun guna menilai kualitas dan melakukan riset khusus untuk produk. 

Akhirnya produk ini bisa rilis di tahun 2023. Namun, produk dari Dooe skin juga dibuat dan dipastikan langsung kualitasnya oleh kelima founders Dooe Skin.

“Product development kita itu memakan waktu lebih lama karena kebetulan kelima founders Dooe memiliki jenis kulit yang berbeda-beda dan kita memastikan bahwa semua product Dooe Skin cocok di kelima tipe kulit founders,” ujar Claudia. 

Pada dasarnya founders memiliki dedikasi yang kuat untuk brand ini karena memang mereka memiliki ketertarikan khususnya pada produk perawatan kulit. Alhasil mereka mengetahui pengetahuan dasar perihal formulasi yang baik untuk kulit atau tidak.

Alasan Dooe Skin

Pada dasarnya Claudia dan partners merupakan seseorang yang mencintai skincare. Maka dari itu mereka mengetahui perihal perkembangan skincare. Disaat itulah mereka menyadari kalau masih belum ada brand lokal dan internasional yang menyediakan skincare dengan bahan dasar teh.

Berdasarkan hasil riset yang mereka lakukan, khususnya dalam mengamati jurnal-jurnal negara Jepang dan UK yang membahas tentang manfaat teh untuk kesehatan kulit, menyatakan bahwa teh mengandung antioksidan yang sangat baik untuk kulit manusia. 

“Oleh karena itu, kami mendapatkan idea untuk mengembangkan the first tea based skincare ini,” ujar Claudia Megacindy.

 

Selain itu, motivasi yang membuat Claudia Megacindy dan partners-nya untuk terus berjuang adalah karena ingin membangun rasa kepercayaan diri seseorang wanita dan pria khususnya untuk orang-orang yang memiliki permasalahan kulit sensitif dengan cara menghadirkan produk perawatan Dooe Skin. Tidak berhenti disana, Dooe Skin menegaskan bahwa produknya dibikin untuk memeluk erat yang namanya inklusivitas tanpa melihat suku, ras, jenis kulit, dan lain-lain dengan cara memiliki sertifikasi halal.

“Bukan hanya itu, kita juga memastikan semua formulasi produk kita melewati sertifikasi halal dan aman untuk bumil (ibu hamil),” ujar Claudia Megacindy.

Bukan hanya memiliki sertifikasi halal, tetapi setiap produk perawatan kulit Dooe Skin sudah melewati berbagai macam tahapan penelitian dan diskusi khusus dengan formulator perawatan kulit khususnya dalam pemilihan bahan-bahan yang menarik, berkualitas, dan menjadi kebutuhan kulit Indonesia. 

“Faktanya kami ingin menjadi brand perawatan kulit yang berkualitas dan dapat memberikan hasil yang sempurna untuk kulit asia, seta bukan semata brand yang mengikuti tren,” ujar Claudia Megacindy.

Secara garis besar Dooe Skin terinspirasi dari dunia perawatan kulit internasional, akan tetapi untuk bahan-bahan dasar Dooe Skin menggunakan bahan dasar dari Indonesia yang kaya akan bahan baku unik, memiliki banyak manfaat, dan berkualitas. hal ini didukung dengan semua produk dari Dooe Skin sudah memiliki sertifikasi aman untuk digunakan dari BPOM dan sedang dalam tahap sertifikasi dermatologically-tested. 

Selain teh, bahan dasar yang digunakan Dooe skin adalah hydrolyzed oats dan kombucha. Tentunya ketiga bahan utama yang digunakan dalam produk Dooe Skin sudah lolos dalam tahap Formulator yang dinyatakan aman untuk kulit sensitif, ibu menyusui, ibu hamil.

 

 

Perjuangan Dooe Skin

Semua produk Dooe Skin langsung dibuat secara eksklusif oleh pabrik yang sudah memiliki sertifikasi ISO (International Organization for Standardization) dan halal. Selain itu, semua produk yang ada dalam katalog Dooe juga dalam pengawasan dokter dan formulator. Singkatnya, produk perawatan wajah Dooe Skin bukanlah produk abal-abalan. Maka dari itu untuk satu produk saja memerlukan waktu yang cukup lama yaitu 3 tahun.

Tidak berasal dari fakultas kecantikan kulit, semua owner dari Dooe Skin secara khusus pergi ke Jepang untuk mendapatkan sertifikasi khusus formulasi skincare. 

“Dengan berbekal sertifikasi Jepang dan dedikasi yang tinggi di skincare, kami yakin akan memberikan produk yang terbaik untuk masyarakat Indonesia,” ujar Claudia Megacindy.

Dikarenakan Dooe Skin menggunakan bahan baku yang berkualitas untuk produknya, Claudia menyatakan pengalamannya selama menjadi business owner skincare adalah dalam memperoleh bahan baku yang diinginkan karena beberapa dari bahan baku yang digunakan oleh Dooe Skin masih belum ada di Indonesia dan karena permasalahan izin. 

Bukan hanya itu permasalahan yang dialami Dooe Skin selama  bergerak di bidang perawatan kulit, mereka juga mengalami permasalahan RnD terutama dalam lamanya sertifikasi kualitas produk keluar. Akan tetapi semua waktu itu terbayarkan karena Dooe Skin berhasil muncul di publik dengan memberikan kualitas produk dan manfaat yang terbaik, serta kinerja produk juga terbuktikan dan dinyatakan berguna.

 

 

Key Point yang membuat Dooe Skin berbeda dari brand lainnya

Sekarang ini khususnya dalam industri perawatan kulit banyak sekali brand-brand perawatan kulit yang menyatakan kalau produknya tersebut aman digunakan untuk semua orang. Akan tetapi, Dooe Skin merasa yang membuat produknya berbeda dengan produk skincare lainnya adalah dari sisi bahan baku utamanya yaitu teh yeng terinspirasi dari jepang. 

“Teh memiliki berbagai macam manfaat untuk kulit baik diminum langsung atau diaplikasikan pada kulit kita. Teh juga mengandung polifenol dan antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dan memperbaiki kerusakan sel kulit akibat paparan sinar matahari dan polusi lingkungan,” ujar Claudia Megacindy.

Teh juga sering digunakan untuk memperlambat penuaan. Selain itu, bahan baku teh ini juga mengandung kafein dan tanin yang dapat membantu sirkulai darah sehingga manfaat yang dihasilkan oleh teh dapat dengan mudah terserap oleh sel-sel kulit. Dikarenakan dapat menyerap dengan cepat khususnya di sel-sel kulit, teh juga dapat dengan mudah membantu mengurangi pembengkakakn dan lingkar hitam di sekitar mata. 

“Yang membuat produk kami berbeda dengan brand skincare lainnya khususnya brand yang ada di Indonesia adalah dari bahan dasarnya. Dooe menggunakan teh sebagai bahan dasar dimana bahan ini memiliki astringent yang dapat memberikan manfaat untuk membantu mengencangkan pori-pori kulit dan mengurangi produksi minyak berlebih,” ujar ujar Claudia Megacindy.

 

 

Harapan Dooe Skin

Claudia Megacindy sebagai salah satu founder dari Dooe Skin berharap brand Dooe Skin dapat berkembang dan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya itu, mereka juga mengharapkan produk mereka ini juga dapat dikenalkan secara internasional. Dengan perkembangan khususnya pada produk yang mereka produksi, mereka harapkan produk mereka dapat diterima dan cocok dengan tipe kulit masyarakat Indonesia.

“Merawat diri bukan berarti kita merasa insecure dengan keadaan kita sekarang, melainkan menyanyangi diri sendiri sejak dini, untuk menjadi versi kita yang lebih baik lagi. Tidak usah takut untuk keluar tanpa make up, ‘Just show up with your shine and glowing bare skin.’” ujar Claudia Megacindy.

Produk Dooe Skin dapat ditemukan secara online melalui Shopee dan Tokopedia. Sedangkan toko luring, produk ini dapat ditemukan di BINKA Nail Studio PIK, BINKA Nail & Hair Studio Kebayoran, dan Harue Beauty Bar Kelapa Gading. Bukan hanya itu, Dooe Skin juga menyediakan layanan reseller untuk produknya.

 

Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading