Sukses

FimelaMom

10 Kalimat Pengganti “Jangan” agar Anak Belajar Disiplin Tanpa Takut

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, ketika anak melakukan kesalahan, reaksi spontan yang sering keluar dari mulut orang tua biasanya adalah kata “jangan”. Misalnya, “Jangan lari!”, “Jangan pukul adik!”, atau “Jangan pegang itu!”. Meski maksudnya untuk melindungi dan mengingatkan, terlalu sering mengucapkan kata “jangan” justru bisa membuat anak bingung, takut, atau merasa selalu salah.

Anak yang sering mendengar kata “jangan” tanpa penjelasan cenderung tidak memahami alasan di balik larangan tersebut. Mereka hanya tahu apa yang tidak boleh dilakukan, bukan apa yang seharusnya dilakukan. Akibatnya, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang mudah defensif atau justru semakin menantang.

Dilansir dari Parents.com, mengganti kalimat larangan dengan ungkapan yang lebih positif dapat membantu anak memahami perilaku yang diharapkan. Anak belajar dengan lebih baik saat orang tua memberikan arahan yang jelas dan tenang. Berikut beberapa contoh kalimat pengganti “jangan” yang bisa diterapkan sehari-hari. Yuk simak penjelasannya Sahabat Fimela!

1. Saat Anak Terus Minta Permen

Daripada berkata, “Jangan makan permen terus!”, ubah menjadi “Kita simpan permennya dulu, yuk pilih buah biar tubuhnya tetap kuat.”

Kalimat ini tidak hanya menolak, tapi juga memberi alternatif yang lebih baik. Anak merasa tetap punya pilihan dan tidak sekadar dilarang.

2. Saat Anak Melempar Makanan

Alih-alih berkata, “Jangan buang makanan!”, cobalah “Kalau kamu sudah kenyang, Mama ambil piringnya, ya. Makanannya untuk dimakan, bukan untuk dilempar.”

Dengan begitu, anak memahami maksud larangan tanpa harus merasa dimarahi.

3. Saat Anak Mengganggu Mainan Orang Lain

Daripada berteriak, “Jangan rusak mainan kakak!”, ubah menjadi “Kakak sedang main LEGO, yuk kita bikin bangunan lain bareng-bareng.”

Kalimat ini mengajarkan anak untuk menghargai orang lain sekaligus menawarkan solusi yang menyenangkan.

4. Saat Anak Kasar pada Hewan atau Tanaman

Daripada berkata, “Jangan tarik ekor kucing!”, coba katakan “Pelan-pelan, ya. Kucingnya juga bisa sakit kalau ditarik.”

Dengan kalimat ini, anak belajar bahwa hewan juga perlu disayangi dan diperlakukan dengan lembut.

5. Saat Anak Memukul atau Mendorong

Daripada berkata, “Jangan pukul adik!”, ubah menjadi “Kalau kamu marah, coba bilang pakai kata-kata, ya.”

Kalimat ini membantu anak mengenali perasaannya dan belajar mengekspresikan emosi dengan cara yang tepat.

6. Saat Anak Merengek Minta Sesuatu

Daripada berkata, “Jangan merengek!”, coba katakan “Mama akan dengar kalau kamu bicara dengan suara pelan.”

Dengan begitu, anak belajar bahwa cara berbicara yang baik akan lebih didengarkan daripada rengekan.

7. Saat Anak Merusak Barang

Alih-alih berkata, “Jangan rusak mainan itu!”, katakan “Mainannya disimpan baik-baik, ya. Kalau rusak, nanti nggak bisa dipakai lagi.”

Kalimat ini membuat anak memahami konsekuensi tanpa merasa disalahkan.

 

8. Saat Anak Mengambil Ponselmu

Daripada berkata, “Jangan ambil HP Mama!”, ubah menjadi “HP bukan mainan, tapi kamu bisa main dengan ini, ya.”

Dengan memberikan alternatif, anak belajar mengganti perilaku dengan hal yang lebih aman.

9. Saat Anak Melepas Sepatu di Tempat Umum

Daripada berkata, “Jangan lepas sepatu!”, katakan “Sepatunya dipakai dulu, ya. Nanti dilepas di rumah.”

Kalimat ini mengajarkan anak tentang tempat dan waktu yang tepat untuk suatu tindakan.

10. Saat Anak Melakukan Hal Berbahaya

Daripada berteriak, “Jangan dekat kompor!”, coba katakan dengan tegas “Panas, ya. Ayo mundur, nanti tanganmu bisa sakit.”

Nada yang tegas namun jelas membantu anak memahami situasi berbahaya tanpa merasa takut berlebihan.

Anak Belajar Lebih Baik dari Kalimat Positif

Mengganti kata “jangan” bukan berarti membiarkan anak berbuat sesuka hati. Sebaliknya, ini membantu anak memahami batasan dengan cara yang lebih positif dan membangun. Anak jadi tahu apa yang boleh dilakukan, bukan hanya apa yang dilarang.

Dengan komunikasi yang lembut dan jelas, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, percaya diri, dan mudah diajak bekerja sama. Yuk, mulai biasakan mengganti kata “jangan” dengan kalimat yang lebih mengarahkan dan menenangkan. Selamat mencoba ke si kecil yaa Sahabat Fimela!

Penulis: Siti Nur Arisha

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading